Tingkat Konsumsi BBM Jenis Premium per Bulan

Tabel 17. Deskripsi Respon Berdasarkan Perilaku Menghemat di Bogor 2012 Perilaku Menghemat Respon Jumlah Rasio SetujuTidak Setuju Setuju Tidak Setuju Hemat 4 3 1,33 Tidak Hemat 24 29 0,83 Responden yang akan menghemat jika terjadi kenaikan harga BBM jenis premium memiliki nilai rasio respon yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio respon dari responden yang tidak akan menghemat jika terjadi kenaikan harga BBM jenis premium. Mayoritas dari responden yang mewakili pengendara mobil pribadi memilih akan tetap mengonsumsi BBM jenis premium tanpa melakukan penghematan jika terjadi kenaikan harga BBM jenis premium tersebut. Hal ini disebabkan oleh tingkat mobilitas mereka yang rutin. Mereka lebih cenderung untuk bekerja lebih keras atau melakukan penghematan dalam konsumsi barang lainnya. Hasil Chi Square Test pada Tabel 7 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,391 yang lebih besar dari alpha α=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara respon pengendara mobil pribadi terhadap rencana kenaikan harga BBM jenis premium dengan perilaku menghemat yang akan dilakukan masyarakat. Nilai Chi-Square hitung sebesar 1,880 yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel sebesar 5,991 dengan derajat bebas dua. Kesimpulan dari uji ini adalah tidak ada hubungan yang nyata antara respon pengendara mobil pribadi dengan perilaku menghemat.

4.1.9 Tingkat Konsumsi BBM Jenis Premium per Bulan

Mayoritas responden memiliki jumlah konsumsi BBM jenis premium kurang dari Rp 1.000.000 per bulan. Sebanyak 47 responden atau 78 persen dari keseluruhan responden mengonsumsi BBM jenis premium untuk mobilitasnya dengan jumlah kurang dari Rp 1.000.000 per bulan. Sementara itu, 20 persen responden atau sebanyak 12 responden mengonsumsi BBM jenis premium sebesar Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000 dan sisanya sebesar dua persen atau satu responden mengonsumsi BBM jenis premium per bulan lebih dari Rp 2.000.000. Gambar 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Distribusi Konsumsi BBM Jenis Premium Per Bulan Rupiah di Bogor 2012 Tingginya konsumsi BBM jenis premium ditentukan oleh tingkat mobilitas pengendara mobil pribadi masing-masing. Jika tingkat konsumsi BBM jenis premium tinggi, maka kecenderungan mereka adalah menolak rencana kenaikan harga BBM jenis premium. Kenaikan harga BBM jenis premium ini akan meningkatkan tingkat pengeluaran mereka secara signifikan dan mengurangi utilitas total mereka jika pendapatan mereka tetap. Dapat dilihat pada Tabel 18, responden dengan tingkat konsumsi BBM jenis premium per bulan sebesar Rp 1.100.000 hingga Rp 2.000.000 memiliki rasio respon yang paling besar dengan nilai satu. Berarti, respon yang diberikan pengendara mobil pribadi terhadap kenaikan harga BBM jenis premium yang imbang. Tabel 18. Deskripsi Respon Berdasarkan Tingkat Konsumsi BBM Jenis Premium per Bulan di Bogor 2012 Tingkat Konsumsi Premium per Bulan Respon Rasio SetujuTidak Setuju Setuj u Tidak Setuju ≤1juta 21 26 0,81 1,1juta-2juta 6 6 1,00 2,1juta-3juta 1 - Dapat dilihat dari nilai Chi-Square hitung yang diperoleh pada Tabel 7 sebesar 26,218 yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel sebesar 32,671 pada derajat bebas 21. Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0,198 yang lebih besar dari alpha α=0,05.Berarti tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi BBM jenis premium per bulan dengan respon pengendara mobil pribadi terhadap rencana kenaikan harga BBM jenis premium. 78 20 2 ≤1jt 1,1jt-2jt 2,1-3jt

4.1.10 CC Mobil