Tingkat Pendapatan Responden Karakteristik Responden

Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat bahwa mayoritas responden umumnya merupakan lulusan perguruan tinggi. Sebanyak 57 persen responden atau sebanyak 34 responden dari total keseluruhan responden merupakan lulusan dari perguruan tinggi. Responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA atau sederajat sejumlah 24 orang atau sebesar 40 persen dari keseluruhan responden. Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan SD sejumlah dua responden atau tiga persen dari total responden. Kesimpulan dari data di atas adalah, semakin tinggi pendidikan seseorang maka kecenderungan mereka untuk memiliki dan menggunakan mobil pribadi menjadi semakin besar pula. Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa mayoritas dari responden adalah lulusan perguruan tinggi. Sebanyak dua orang yang pendidikan terakhirnya SD, tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM jenis premium. Sebanyak 15 orang lulusan SMA setuju terhadap kenaikan harga BBM jenis premium, sementara 11 orang lainnya tidak setuju. Lalu sebanyak 10 orang lulusan perguruan tinggi setuju terhadap kenaikan harga BBM jenis premium, sementara 22 orang lainnya tidak. Tabel 12. Deskripsi Respon Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Bogor 2012 Tingkat Pendidikan Respon Jumlah Rasio SetujuTidak Setuju Setuju Tidak Setuju SD 1 1 1,00 SMA 11 13 0,85 PT 16 18 0,89 Sebagian besar responden telah menyadari pentingnya manfaat dari BBM jenis premium sehingga mereka peduli terhadap rencana tentang kenaikan BBM jenis premium. Berdasarkan uji dua variabel respon dengan tingkat pendidikan pada Tabel 7, terlihat bahwa nilai Chi-Square hitung sebesar 0,018 df=2 lebih kecil dari Chi-Square tabel sebesar 5,991 dan memiliki signifikansi sebesar 0,991 yang lebih besar dari nilai selang kepercayaan sebesar 95 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara respon pengendara mobil pribadi dengan tingkat pendidikan.

4.1.5 Tingkat Pendapatan Responden

Tingkat pendapatan responden bervariasi mulai dari kurang dari Rp 1.000.000 hingga lebih dari Rp 10.000.000. Hal ini dikarenakan karena ada yang masih merupakan mahasiswa dan ada yang berwirausaha. Variasi tingkat pendapatan responden dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Distribusi Tingkat Pendapatan Rupiah di Bogor 2012 Responden yang memiliki pendapatan masing-masing per bulan sebesar kurang dari Rp 1.000.000 hingga Rp 5.000.000 berjumlah 24 responden dan memiliki persentasi terbesar yakni 40 persen dari keseluruhan responden. Lalu responden yang memiliki pendapatan dengan rentang antara Rp 5.100.000 – Rp 10.000.000 berjumlah 23 responden atau 38 persen dari keseluruhan responden. Terakhir, responden yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 10.000.000 berjumlah 13 responden atau 22 persen dari keseluruhan responden. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa walaupun pendapatan mereka termasuk rendah dari kategori di atas, tapi itu tidak menjadi alasan untuk tidak menggunakan mobil pribadi. Berarti, menggunakan kendaraan pribadi merupakan salah satu kebutuhan dengan jenis dan merk mobil yang berbeda-beda. Tabel 13. Deskripsi Respon Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Bogor 2012 Tingkat Pendapatan Respon Rasio SetujuTidak Setuju Setuju Tidak Setuju ≤1juta-5juta 13 11 1.18 5,1juta-10juta 10 16 0.63 10juta 8 5 1.60 Pengendara mobil pribadi dengan tingkat pendapatan lebih dari Rp 10.000.000 memiliki rasio respon setujutidak setuju terhadap kenaikan harga BBM jenis premium yang paling besar, yakni 1,60. Berarti pengendara mobil 40 38 22 ≤1jt-5jt 5,1jt-10jt 10jt pribadi dengan tingkat pendapatan yang lebih dari Rp 10.000.000 cenderung setuju terhadap kenaikan harga BBM jenis premium. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan analisis Chi Square Test pada Tabel 7, terlihat bahwa pada pendapatan berapapun, responden memiliki respon masing-masing terhadap kenaikan harga BBM jenis premium. Chi Square Test yang dilakukan menghasilkan nilai Chi-Square hitung sebesar 37,634 df=25 yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel sebesar 37,652. Uji ini juga menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan responden dengan respon pengendara mobil pribadi terhadap kenaikan harga BBM jenis premium pada tingkat kepercayaan 95 persen.

4.1.6 Tingkat Pendapatan Anggota Keluarga Lain