jenis premium. Dapat dilihat juga pada nilai Chi-Square
hitung
yang diperoleh sebesat 11,662 pada derajat bebas 3 yang lebih besar dari Chi-Square
tabel
yang bernilai 7,815. Hal ini menunjukkan bahwa respon dan kesediaan membayar
memiliki hubungan yang nyata. Koefisien korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai 7,815 yang lebih besar dari alpha
α=0,05 sehingga tidak ada pengaruh antara keduanya.
4.1.8 Perilaku Menghemat jika Terjadi Kenaikan Harga BBM Jenis Premium
Perilaku menghemat yang dimaksud adalah apakah responden akan menghemat konsumsi BBM jenis premium jika terjadi kenaikan harga BBM jenis
premium. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Distribusi Perilaku Menghemat Jika Terjadi Kenaikan Harga BBM Jenis
Premium di Bogor 2012
Pada dasarnya, rencana untuk menaikkan harga BBM jenis premium dilakukan oleh pemerintah untuk menekan pengeluaran negara akibat tingginya
konsumsi premium oleh masyarakat di Indonesia. Dari hasil kuisioner, ternyata 88 persen responden atau sebanyak 53 responden dari keseluruhan responden
menyatakan bahwa tidak akan menghemat konsumsi BBM jenis premium jika terjadi kenaikan harga. Sementara hanya tujuh responden atau 12 persen dari
keseluruhan responden yang menyatakan akan menghemat konsumsi BBM jenis premium jika terjadi kenaikan harga. Hal ini berarti tingkat mobilitas responden
yang menggunakan mobil pribadi cukup tinggi dan ada keengganan dari mereka untuk menggunakan kendaraan umum.
12
88 Hemat
Tidak Hemat
Tabel 17. Deskripsi Respon Berdasarkan Perilaku Menghemat di Bogor 2012
Perilaku Menghemat Respon Jumlah
Rasio SetujuTidak Setuju Setuju
Tidak Setuju Hemat
4 3
1,33 Tidak Hemat
24 29
0,83
Responden yang akan menghemat jika terjadi kenaikan harga BBM jenis premium memiliki nilai rasio respon yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio
respon dari responden yang tidak akan menghemat jika terjadi kenaikan harga BBM jenis premium.
Mayoritas dari responden yang mewakili pengendara mobil pribadi memilih akan tetap mengonsumsi BBM jenis premium tanpa melakukan
penghematan jika terjadi kenaikan harga BBM jenis premium tersebut. Hal ini disebabkan oleh tingkat mobilitas mereka yang rutin. Mereka lebih cenderung
untuk bekerja lebih keras atau melakukan penghematan dalam konsumsi barang lainnya. Hasil Chi Square Test pada Tabel 7 menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,391 yang lebih besar dari alpha α=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan nyata antara respon pengendara mobil pribadi terhadap rencana kenaikan harga BBM jenis premium dengan perilaku menghemat yang
akan dilakukan masyarakat. Nilai Chi-Square
hitung
sebesar 1,880 yang lebih kecil dari nilai Chi-Square
tabel
sebesar 5,991 dengan derajat bebas dua. Kesimpulan dari uji ini adalah tidak ada hubungan yang nyata antara
respon pengendara mobil pribadi dengan perilaku menghemat.
4.1.9 Tingkat Konsumsi BBM Jenis Premium per Bulan