Jumlah air perkolasi Amonium tercuci

35 menunjukkan bahwa penambahan tanah mineral mampu mengurangi jumlah hara tercuci perkolasi. Proses pencucian hara dimulai dari air perkolasi yang turun dari lapisan tanah bagian atas ke lapisan tanah di bawahnya kemudian ke luar dari pot percobaan membawa serta hara tanaman ke luar dari daerah perakaran tanaman.

4.3.1. Jumlah air perkolasi

Jumlah air perkolasi yang bergerak meninggalkan daerah perakaran paling tinggi terjadi pada perlakuan 0M, diikuti 20M, 40M dan paling sedikit 80M. Penambahan fraksi clay dari tanah mineral ke dalam media tanam mampu menghambat laju perkolasi. Perkolasi terendah terjadi pada perlakuan 80M yang ditambah dengan 10K + 4T, namun tidak berbeda dengan 80M yang ditambah 20K + 8T Gambar 10. Gambar 10. Jumlah air perkolasi pada pot diberi perlakuan tanah mineral yang dicampurkan dengan kompos dan terak baja Pemberian kompos dan terak baja akan menurunkan jumlah air perkolasi jika kedua bahan tersebut dipadukan dengan tanah mineral. Secara visual dapat dilihat bahwa sebagian bahan organik dari kompos terdapat di dalam air perkolasi, ditandai oleh warna air yang hitam kecoklatan tetapi tidak terjadi pada semua perlakuan. Pembenah tanah yang menjadi kunci keberhasilan menurunkan jumlah air perkolasi adalah tanah mineral. Berdasarkan perhitungan regresi diperoleh persamaan y = 155.111 + 0.447M dengan nilai R = 0.615, huruf M menunjukkan bahwa hanya pemberian tanah mineral yang mempengaruhi jumlah air perkolasi. Pembenah tanah lainnya berupa kompos dan terak baja 36 tidak mempengaruhi jumlah air perkolasi. Pengisian pori-pori makro diantara butir-butir pasir oleh partikel tanah menyebabkan jumlah air perkolasi yang terjadi menjadi turun.

4.3.2. Amonium tercuci

Pemberian tanah mineral mampu menghambat amonium tercuci dari daerah perakaran tanaman, makin banyak tanah mineral yang diberikan sebagai amelioran makin sedikit amonium terukur dalam air perkolasi. Pada pot dengan tanah mineral sebanyak 80 ton ha -1 ditambah 5 ton ha -1 kompos + 2 ton ha -1 terak baja, mampu menurunkan amonium tercuci lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan yang diberi 20 ton ha -1 dan 40 ton ha -1 tanah mineral pada perlakuan kompos dan terak baja yang sama. Jika tanah mineral ditambah dengan 10K + 4T atau 20K + 8T maka jumlah amonium tercuci berbanding terbalik dengan jumlah tanah mineral Gambar 11. Gambar 11. Jumlah NH 4 tercuci air perkolasi pada pot diberi perlakuan tanah mineral ditambah kompos dan terak baja Jumlah amonium tercuci bervariasi dan tergolong rendah, sehingga setelah dihitung regresinya dengan metode stepwise tidak menghasilkan persamaan. Namun dengan metode berbeda diperoleh persamaan y = 0.489 - 0.001M – 0.014K + 0.030T dengan nilai R = 0.459 tetapi tidak nyata secara statistik. Oleh karena itu, pembenah tanah tidak berpengaruh nyata terhadap pencucian amonium. Pencucian NO 3 -N dapat berkurang jika ke dalam pasir tailing ditambahkan bahan organik pencucian tersebut sangat bervariasi tergantung dari penempatan bahan organik dalam pasir tailing. Jika ditempatkan 37 dipermukaan tailing, maka akan menguntungkan bagi aktivitas mikroba dalam proses nitrifikasi dan mineralisasi. Mineralisasi N sangat bergantung kepada CN ratio dari bahan organik yang diberikan, makin tinggi CN ratio di dalam tanah makin rendah proses mineralisasi N Santibanes et al., 2007. Amonium sebagai hara sumber N yang dibutuhkan untuk pertumbuhan padi makin sedikit tercuci jika jumlah kompos dan tanah mineral ditingkatkan menjadi masing-masing 20 ton ha -1 dan 80 ton ha -1

4.3.3. Fosfat tercuci