32 drainase lambat sangat dipengaruhi oleh pemberian tanah mineral diikuti terak
baja dan kompos. Penggunaan tanah mineral sebagai sumber fraksi clay merupakan kata kunci untuk memperbaiki bobot isi, ruang pori total, pori
drainase lambat dan kapasitas air tersedia. Untuk meningkatkan kapasitas air tersedia dan menekan laju permeabilitas dapat digunakan tanah mineral dan
kompos, sedangkan untuk meningkatkan pori drainase lambat dibutuhkan terak baja. Oleh karena itu, penggunaan pembenah tanah berupa tanah
mineral, kompos dan terak baja dapat dimanfaatkan untuk merehabilitasi pasir tailing tambang timah.
4.2. Kadar Air Tanah
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila ditanam pada media yang mampu menyediakan air secara terus menerus dalam jumlah
yang cukup. Fraksi clay dan bahan organik lebih berperan dalam memegang air dibandingkan fraksi pasir. Oleh karena itu, tailing pasir dikenal sangat
rendah kemampuannya dalam memegang air. Menghadapi kondisi yang demikian, maka kemampuannya dalam memegang air harus ditingkatkan
dengan pemberian pembenah tanah yang banyak mengandung clay. Upaya memperlambat kehilangan air dengan memberikan pembenah
tanah padat yang mampu meningkatkan fraksi clay dari 2.5 berturut-turut menjadi 2.84, 3.18, dan 3.85 serta bahan organik tanah. Pembenah
tanah tersebut dibuat dari campuran tanah mineral, kompos, dan terak baja dalam proporsi tertentu. Sejak diberikan sampai dengan hari ke 4 kehilangan
air tanah pada pot tanpa tanaman mencapai sekitar 10 volume Gambar 9A, B, C atau 3 – 5 mm per hari. Kehilangan air sebanyak itu dari permukaan
padat tergolong tinggi. Penyebab utama kehilangan air tersebut adalah tingginya jumlah pori aerasi tanah pasir tailing tambang timah.
Kehilangan air tersebut di atas memberikan petunjuk kepada kita bahwa penambahan air atau penyiraman berikutnya ke dalam pot jangan
melampaui 4 hari, sebab tanaman akan mengalami kekeringan. Pada Tabel 7 disajikan persamaan regresi yang mempengaruhi kemampuan tanah dalam
memegang air, pada hari ke dua dan ke tiga kemampuan tanah memegang air sangat dipengaruhi oleh pemberian tanah mineral.
Pengaruh tanah mineral sangat nyata dalam mempertahankan kadar air tanah karena dapat meningkatkan fraksi clay yang mampu menyimpan air.
33 Pada hari pertama pengamatan belum ada perlakuan yang nyata
mempengaruhi perubahan kadar air tanah, disebabkan kondisi tanah jenuh air. Jumlah kehilangan air melalui evaporasi, setara dengan 3 mm, terpenuhi oleh
air yang berada dalam pori-pori aerasi. Pada hari ke dua dan seterusnya terjadi penambahan air ke dalam pori-pori aerasi dari pori drainase lambat dan
pori air tersedia. Pergerakan air dari pori drainase lambat ke pori aerasi berjalan melalui pipa kapiler yang menghubungkan pori-pori di dalam tanah.
Pergerakan air ke dalam pori aerasi yang terjadi setelah hari pertama dipengaruhi oleh fraksi clay karena air tersebut terdapat di dalam tubuh fraksi
clay.
Gambar 9. Kadar air tanah pada perlakuan A tanah mineral ditambah 10K + 4T, B kompos ditambah 40M + 4T dan C terak baja
ditambah 80M + 20K
C A
B
34 Fraksi clay pada hari ke 4 mempunyai pengaruh dominan dlam
memegang air tanah, namun kemampuannya diperkuat terak baja dan kompos. Pembenah tanah campuran tanah mineral ditambah terak baja dan
kompos secara bersama-sama mampu menurunkan laju evaporasi dari permukaan tanah dalam pot Table 7. Kejadian ini sangat penting karena
tanah dalam pot memberi peluang kepada tanaman padi gogo untuk memanfaatkan air yang masih ada di dalam tubuh tanah.
Tabel 7. Persamaan regresi bahan pembenah tanah dengan kadar air tanah Model
Persamaan regresi Nilai R
M H-2 y = 23.900 – 0.026M
0.202 M
H-3 y = 21.367 – 0.045M 0.405
M H-4 y = 18.900 – 0.028M
0.272 M, T
y = 17.793 – 0.035M + 0.339T 0.418
M, T, K y = 17.184 – 0.041M + 0.308T + 0.101K
0.472 Keterangan: = sangat nyata
Penurunan kadar air mengalami percepatan pada pengukuran hari ke 3 dan ke 4 baik pada perlakuan tanah mineral, maupun kompos dan terak
baja. Proses kehilangan air dimulai dari permukaan tanah yang terkena sinar matahari. Sinar matahari memanaskan permukaan tanah dan meningkatkan
suhu yang kemudian menguapkan air. Penguapan akan dipercepat ketika ada pergerakan udara yang menghembuskan angin. Pori-pori yang
ditinggalkan oleh air diisi kembali oleh air yang naik dari bawah dan begitu seterusnya. Air yang mula-mula meninggalkan tanah adalah air yang mengisi
pori aerasi atau pori drainase cepat. Selain oleh penguapan kehilangan kadar air dalam tanah lapisan perakaran juga terjadi karena gaya gravitasi kemudian
menjadi air perkolasi, serta digunakan oleh tanaman dalam proses transpirasi.
4.3. Hara Tercuci Perkolasi