Perlakuan METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kegiatan

19 g cm -3 . Pasir tailing yang digunakan untuk percobaan memiliki butir seragam 2 mm. Tanah mineral yang diambil dari Bojonggede dipilih karena mempunyai fraksi pasir 1, debu 48, dan clay 51, sehingga tidak menambah jumlah pasir secara nyata. Kompos yang dipakai merupakan campuran bahan organik dari jerami, tandan kosong kelapa sawit, gambut, dan kotoran kambing yang dicampur dalam takaran masing-masing 25 bobot. Masing-masing bahan dikomposkan dan setelah jadi kompos dihancurkan untuk kemudian diayak. Kompos yang lolos ayakan 2 mm digunakan dalam percobaan sesuai dengan perlakuan. Kompos tersebut telah matang dengan rasio CN 4 dan kandungan N cukup tinggi 1.75 dan C-organik 7.13. Terak baja yang digunakan dalam penelitian berupa serbuk yang halus, mengandung CaO dan Fe paling banyak, masing-masing 27.38 dan 13.47 dari bahan yang dianalisis Tabel 1. Tabel 1. Sifat kimia bahan pembenah tanah tanah mineral, kompos, dan terak baja yang digunakan dalam percobaan Sifat kimia Satuan Tanah Mineral Kompos Terak Baja C N CN P 2 O 5 - - - - - - - - - Tt 7.13 1.75 4 0.92 - - - 0.01 K 2 O - - - 0.70 tt CaO - - 0.08 1.65 27.38 MgO - - 0.08 0.53 0.05 Fe - - 6.46 9085 13.47 Cu ppm 53 18 61 Zn ppm 64 67 718 Keterangan: - tidak ditetapkan, dalam ppm, tidak terukur

3.3. Perlakuan

Rehabilitasi pasir tailing menggunakan pembenah tanah ameli-oran campuran dari tanah mineral M terdiri 4 level yaitu: 0, 79, 157, dan 314 g pot -1 atau setara dengan 0 ton ha -1 , 20 ton ha -1 , 40 ton.ha -1 , dan 80 ton ha -1 ; kompos K terdiri 4 level yaitu: 0, 20, 39, 79 g pot -1 atau setara dengan 0 ton ha -1 , 5 ton ha -1 , 10 ton ha -1 , dan 20 ton ha -1 ; serta terak baja T terdiri 4 level yaitu: 0, 8, 16, 39 g pot -1 atau setara dengan 0 ton ha -1 , 2 ton ha -1 , 4 ton ha -1 , 20 dan 8 ton ha -1 . Walaupun terdapat 3 jenis bahan amelio-ran dengan masing- masing 4 dosis, tetapi percobaan ini tidak disusun sebagai percobaan faktorial, tetapi hanya 31 kombinasi yang dicobakan. Amelioran tersebut dicobakan dalam sebuah percobaan yang ditata dalam rancangan acak lengkap 3 ulangan. Total unit percobaan adalah 93 pot. Perlakuan yang dicobakan adalah: T 000 : Kontrol, hanya pasir tailing tanpa pembenah tanah T 011 : Pembenah tanah, campuran 0 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 8 g pot -1 T. T 022 : Pembenah tanah, campuran 0 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 16 g pot -1 T. T 033 : Pembenah tanah, campuran 0 g pot -1 M + 79 g pot -1 K + 39 g pot -1 T. T 101 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 0 g pot -1 K + 8 g pot -1 T. T 110 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 0 g pot -1 T. T 111 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 8 g pot -1 T. T 112 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 16 g pot -1 T T 113 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 39 g pot -1 T T 121 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 8 g pot -1 T T 122 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 16 g pot 1 T T 131 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 8 g pot -1 T T 133 : Pembenah tanah, campuran 79 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 39 g pot -1 T T 202 : Pembenah tanah, campuran 157 g pot -1 M + 0 g pot -1 K + 16 g pot -1 T T 211 : Pembenah tanah, campuran 157 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 8 g pot -1 T T 212 : Pembenah tanah,campuran 157 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 16 g pot -1 T T 220 : Pembenah tanah,campuran 157 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 0 g pot -1 T T 221 : Pembenah tanah, campuran 157 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 8 g pot -1 T T 222 : Pembenah tanah, campuran 157 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 16 g pot -1 T T 223 : Pembenah tanah, campuran 157 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 39 g pot -1 T T 232 : Pembenah tanah, campuran 157 g pot -1 M + 79 g pot -1 K + 16 g pot -1 T T 233 : Pembenah tanah, campuran 157 g pot -1 M + 79 g pot -1 K + 39 g pot -1 T T 303 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 M + 0 g pot -1 K + 39 g pot 1 T T 311 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 M + 20 g pot -1 K + 8 g pot -1 T T 313 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 + 20 g pot -1 K + 39 g pot -1 T T 322 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 16 g pot -1 T T 323 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 M + 39 g pot -1 K + 39 g pot -1 T T 330 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 M + 79 g pot -1 K + 0 g pot -1 T T 331 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 M + 79 g pot -1 K + 8 g pot -1 T 21 T 332 : Pembenah tanah, campuran 314 g pot -1 M + 79 g pot -1 K + 16 g pot -1 T T 333 : Pembenah tanah,campuran 314 g pot 1 M + 79 g pot -1 K + 39 g pot -1 T. Setelah diberi tanah mineral, komposisi tekstur berubah dari 2.50 clay menjadi 2.84, 3.18, dan 3.85 untuk masing-masing perlakuan, 5.50 fraksi debu menjadi 5.80, 6.10, dan 6.68 sedangkan fraksi pasir berubah dari 92.00 menjadi 91.35, 90.72, dan 89.47 sehingga masih memenuhi kriteria kerusakan Puslitbangtanak, 1996. Dari 31 perlakuan tersebut dapat dibuat grafik untuk mengetahui pengaruh tunggal dari masing-masing bahan pembenah tanah berdasarkan parameter pengamatan yang menggambarkan pengaruh pembenah tanah terhadap: sifat fisika tanah, sifat kimia air perkolasi, dan keragaan tanaman Tabel 2. Tabel 2. Grafik yang dapat dibuat dengan memperhitungkan petak kontrol T 000 Tanah mineral Kompos Terak baja 011 022 033 101 202 303 110 220 330 111 122 133 111 212 313 111 221 331 211 222 233 121 222 323 112 222 332 311 322 333 131 232 333 113 223 333 Simbol-simbol yang digunakan dalam penulisan selanjutnya adalah M, K, dan T mempunyai arti sebagai berikut: 0M artinya tanpa tanah mineral atau tanpa penambahan fraksi clay, 20M = penambahan 79 g pot -1 = 20 ton ha -1 tanah mineral setara 40 g pot -1 fraksi clay, 40M = penambahan 157 g pot -1 = 20 ton ha -1 tanah mineral setara dengan 80 g pot -1 fraksi clay, dan 80M = penambahan 314 g pot -1 = 80 ton ha -1 tanah mineral setara dengan 160 g pot - 1 fraksi clay; 0K = penambahan 0 g pot -1 = 0 ton ha -1 kompos, 5 K = penambahan 20 g pot -1 = 5 ton ha -1 kompos, 10K = penambahan 39 g pot -1 = 10 ton ha -1 kompos, 20K = penambahan 79 g pot -1 = 20 ton ha -1 kompos; 0T = penambahan 0 g pot -1 = 0 ton ha -1 terak baja, 2T = penambahan 8 g pot -1 = 2 ton ha -1 terak baja, 4T = penambahan 16 g pot -1 = 4 ton ha -1 terak baja, dan 8T = penambahan 79 g pot -1 = 8 ton ha -1 terak baja. 22

3.4. Pengumpulan Data