37 dipermukaan tailing, maka akan menguntungkan bagi aktivitas mikroba dalam
proses nitrifikasi dan mineralisasi. Mineralisasi N sangat bergantung kepada CN ratio dari bahan organik yang diberikan, makin tinggi CN ratio di dalam
tanah makin rendah proses mineralisasi N Santibanes et al., 2007. Amonium sebagai hara sumber N yang dibutuhkan untuk pertumbuhan padi makin
sedikit tercuci jika jumlah kompos dan tanah mineral ditingkatkan menjadi masing-masing 20
ton ha
-1
dan 80
ton ha
-1
4.3.3. Fosfat tercuci
Fosfor P yang tercuci air perkolasi adalah senyawa PO
4,
makin banyak kompos yang diberikan makin banyak P terbawa air perkolasi Gambar
12. Kompos yang digunakan mempunyai kandungan P
2
O
5
1 tetapi yang tercuci berupa PO
4
mencapai 25 mg L
-1
air perkolasi. PO
4
yang tercuci sebagian besar berasal dari pemupukan menggunakan KCl. Kemampuan
tanah mineral dalam menghindarkan terjadinya pencucian PO
4
dihambat oleh kompos Tabel 8. Penambahan kompos tidak mampu menurunkan jumlah
PO
4
tercuci. Diperkirakan terdapat komponen pembentuk kompos yang mampu memperlancar pencucian serta mencegah terbentuknya Fe-P dan Al-
P.
Gambar 12. Jumlah PO
4
tercuci air perkolasi pada perlakuan yang diberi pembenah tanah berupa tanah mineral, kompos, dan terak baja
P dapat dijerap oleh clay dari tanah mineral yang banyak mengan-dung Fe, sehingga tidak mudah tercuci dan tertahan di dalam media tanam. Unsur
fosfat dapat diikat oleh besi menjadi Fe-P dan oleh Al menjadi Al-P, sehingga tidak mudah tercuci oleh air perkolasi tetapi tidak tersedia bagi tanaman.
38 Penggunaan amelioran berupa clay dari tanah mineral mampu menurunkan
jumlah P yang tercuci, makin banyak clay diberikan makin sedikit P tercuci jika digunakan 20K + 8T. Penurunan jumlah P tercuci lebih disebabkan oleh tanah
yang mendapat pengkayaan Fe, seperti pemberian terak baja, kompos, dan tanah mineral.
Tabel 8. Persamaan regresi pengaruh pembenah tanah terhadap fosfat tercuci.
Model Persamaan regresi
Nilai R K
y = 0.823 + 0.047K 0.403
K, M y = 1.240 + 0.065K – 0.014M
0.647 Keterangan: = sangat nyata
4.3.4. Kalium K tercuci
Unsur kalium K di dalam pot berasal dari pemupukan KCl dan pembenah tanah yang mengandung kompos. Penggunaan kompos dan terak
baja 5K + 2T meningkatkan jumlah K tercuci secara nyata pada media tanam dengan jumlah tanah mineral sampai dengan 157 g pot
-1
40 ton ha
-1
dan mengalami penurunan ketika jumlah tanah mineral dinaikan menjadi 80 ton ha
- 1
Gambar 13. Peningkatan jumlah clay di dalam media tanam mempengaruhi jumlah K tercuci air perkolasi dengan persamaan y = 83.572 - 0.418M dengan
R = 0.403. Bahan pembenah tanah lainnya berupa kompos dan terak baja tidak mempengaruhi pencucian kalium.
Gambar 13. Jumlah K tercuci air perkolasi pada perlakuan tanah mineral M ditambah kompos K, dan terak baja T
Penambahan terak baja ke dalam pembenah tanah tidak berpengaruh terhadap peningkatan jumlah hara tercuci. Menurut Anda et el., 2001
39 pemberian terak baja ke tanah Oxisol selain mampu menciptakan muatan nol
juga berperan dalam menurunkan pencucian kalium dari lapisan diatasnya. Pada penelitian ini, pemberian tanah mineral dengan kandungan 51 clay
lebih mampu menghambat pencucian K. Pembenah tanah berupa tanah mineral mempengaruhi jumlah unsur hara tercuci jika dicampur dengan bahan
lain seperti kompos dan terak baja. Tanah mineral yang dijadikan pembenah tanah dalam percobaan ini, mempunyai pengaruh yang dominan dalam
mengendalikan laju perkolasi dan pencucian kalium serta membantu kompos dalam mengendalikan pencucian fosfat. Sedangkan tanah mineral, kompos
dan terak baja tidak memperlihatkan kemampuannya mengendalikan pencucian ammonium.
4.4. Serapan Hara oleh Tanaman Padi