Terak Baja TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan

16 Pengurangan jumlah hara yang hilang dapat mencapai 80-95, sehingga teknik tersebut dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Apabila upaya pencegahan kehilangan hara dapat dilakukan, maka pemupukan dipastikan efisien dan efektif, sehingga hasil tanaman meningkat dan berkelanjutan. Hasil percobaan di rumah kaca yang dilakukan oleh Anda et al. 2004 mendapatkan bahwa tipe mineral clay, tekstur tanah, kadar C-organik, dan kandungan P tanah, merupakan sifat-sifat tanah yang menentukan potensi hasil jagung. Tanah dengan kandungan C-organik sekitar 2.5 dapat mencapai separuh hasil atau produksi maksimum jagung. Artinya, bahwa tanah dengan kandungan C-organik kurang dari 2.5 menyebabkan hasil jagung mulai menurun. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas tanah diperlukan penam-bahan bahan organik tanah, salah satunya melalui pemberian kompos.

2.5. Terak Baja

Terak baja merupakan produk sampingan dari pabrik peleburan baja. Terak baja dihasilkan dalam proses pemisahan cairan baja dari bahan pengotornya pada tungku peleburan, karena itu digolongkan sebagai limbah, sehingga dalam pengelolaannya diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 742001. Di luar bidang pertanian, limbah ini banyak dimanfaatkan sebagai pengisi beton bertulang dan pencampur aspal jalan. Saat ini mulai banyak diteliti untuk bidang pertanian, terutama untuk pembenah tanah yang digunakan bagi tanah-tanah terdegradasi atau seraca alami tergolong tanah marginal suboptimal. Dalam proses pembuatan baja tersebut digunakan kapur dan dolomit ketika pembakaran, sehingga terak baja pun mengandung bahan-bahan tersebut. Terak baja mengandung CaO 40-52, SiO 2 10-19, FeO, MnO, dan MgO masing-masing 10 – 40, 5 – 8, dan 5 – 10 National Slag Association, Arlington, Virginia, US 492010. Karakteristik bahan kimia, mineralogi dan morfologi terak baja ditentukan oleh proses yang menghasilkan terak baja tersebut Yildirim and Prezzi, 2011. Selanjutnya dijelaskan bahwa MgO dan CaO dihasilkan dari mesin pengolahan besi menggunakan metode basic-oxygen-furnace BOF, electric-arc-furnace EAF, dan ladle furnace dalam proses pemurnian baja. CaO dan MgO inilah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bagian dari formula pembenah tanah. 17 Hasil analisis terhadap terak baja halus yang dilakukan oleh Subiksa et al. 2009 menunjukkan bahwa terak baja mengandung 27.38 CaO, 0.05 MgO dan 13.47 Fe terak baja inilah yang digunakan dalam penelitian rehabilitas tailing pasir. Karena kandungan CaO yang tinggi memberikan peluang untuk dijadikan bagian dari pembenah tanah pada tailing penambangan timah. Pembenah tanah dengan Ca tinggi akan berpengaruh baik terhadap peningkatan KTK tanah. Pemberian terak baja dan P terhadap tanah Oksisol dapat mengurangi pencucian K dari lapisan tanah diatasnya, sehingga terjadi efisiensi K Anda et al., 2001. Selanjutnya dikemukakan bahwa terak baja dapat membentuk muatan negatif pada tanah Oksisols sehingga meningkatkan KTK tanah yang diukur pada pH tanah tidak dibuffer. Meningkatnya KTK pada tanah Oksisols dibarengi dengan terjadinya peningkatan hasil kedelai secara nyata dibandaingkan dengan perlakuan kontrol, tetapi pemberian 2, 4, dan 8 ton ha - 1 terak baja tidak memperlihatkan perbedaan nyata. 18

III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kegiatan