Bobot isi Ruang pori total RPT

26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembenah tanah sering disebut amelioran atau soil amandment yang diberikan untuk merehabilitasi tailing bekas penambangan timah terdiri dari tanah mineral M, kompos K, dan terak baja T diarahkan agar dapat memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah tailing pasir. Di bawah ini dibahas pengaruh dari ke tiga bahan amelioran tersebut terhadap 1 sifat fisika tanah 2 jumlah hara tercuci, 3 jumlah hara diserap tanaman, 4 pertumbuhan dan hasil tanaman, dan 5 proporsi bahan pembenah tanah terbaik untuk merehabilitasi tailing pasir 92.

4.1. Sifat Fisika Tanah

Sifat fisika tanah yang penting karena berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman diantaranya adalah bobot isi tanah, ruang pori total dan distribusi pori, serta kapasitas air tersedia dan laju permeabilitas. Data sifat fisika tanah dianalisis secara statitistik, yaitu analisis keragaman dan regresi dengan metode stepwise, hasil analisis regresi disajikan di bawah ini. Pembenah tanah berpengaruh nyata terhadap sifat fisika tanah yang diamati, sebagian sifat fisika tanah mempunyai keragaman tinggi dan sebagian tidak. Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa tanah mineral, kompos, dan terak baja dapat menjadi kunci keberhasilan dalam memperbaiki bobot isi tanah dan sifat fisika tanah lainnya.

4.1.1. Bobot isi

Bobot isi pasir tailing yang digunakan dalam percobaan ini adalah 1.64 g cm -3 , setelah diberi pembenah tanah menjadi lebih rendah pada semua perlakuan pemberian tanah mineral M, kompos K, dan terak baja T, kecuali pada perlakuan T113 20 ton.ha -1 tanah mineral, 5 ton.ha -1 kompos, dan 8 ton.ha -1 terak baja tidak mengalami perubahan yaitu 1.64 g cm -3 Lampiran 2. Berdasarkan hasil perhitungan regresi, bobot isi sangat dipengaruhi oleh penambahan tanah mineral M diikuti oleh terak baja T dan kompos K, persamaan regresi yang dihasilkan disajikan pada Tabel 3 dengan nilai R tertinggi 0.628. Pemberian tanah mineral berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan bobot isi tanah menjadi 1.6 g cm -3 , makin tinggi pemberian tanah 27 mineral makin rendah bobot isinya. Hal ini dapat dimengerti sebab tanah mineral mempunyai bobot isi yang lebih rendah dibandingkan pasir tailing, dan jika dicampurkan maka terjadi penurunan bobot isi Gambar 5. Pembenah tanah M mempunyai fraksi clay yang dapat menjadi penyemen butir-butir pasir mengisi celah-celah di antara butir-butir pasir dan dalam proses membentuk struktur. Pemberian tanah mineral dapat meningkatkan volume tanah tetapi menurunkan bobotnya. Komponen tanah mineral sangat dominan dalam mempengaruhi penurunan bobot isi tanah diikuti oleh kompos tetapi terak baja menghambat peranan tenah mineral dan kompos Table 3. Tabel 3. Persamaan regresi pengaruh pembenah tanah terhadap bobot isi tanah Model Persamaan regresi Nilai R M y = 1.612 – 0.001M 0.518 M, T y = 1.600 – 0.001M + 0.003T 0.576 M, T, K y = 1.609 – 0.001M + 0.004T – 0.002K 0.628 Keterangan: = sangat nyata Gambar 5. Pengaruh bahan pembenah tanah tanah mineral M, kompos K, dan terak baja T terhadap bobot isi media tanam padi gogo

4.1.2. Ruang pori total RPT

Penurunan bobot isi diikuti oleh peningkatan ruang pori total RPT, makin banyak penambahan tanah mineral, terak baja dan kompos makin tinggi jumlah ruang pori total yang terukur. Semua bahan pembenah tanah berpengaruh terhadap ruang pori total tanah Tabel 4, tanah mineral mempunyai pengaruh yang paling dominan diikuti oleh kompos dalam 28 meningkatkan ruang pori total tetapi terak baja agak menghambat peningkatan tersebut. Ruang pori total meningkat pada semua perlakuan yang mendapat 80 ton ha -1 tanah mineral yang ditambah dengan kompos Gambar 6. Terak baja berperan agak menghambat peningkatan ruang pori total mungkin disebabkan oleh kandungan kalsium dan besi yang mampu berperan sebagai agen penyemen butiran pasir. Tabel 4. Persamaan regresi pengaruh pembenah tanah terhadap ruang pori total tanah Model Persamaan regresi Nilai R M y = 37.784 + 0.027M 0.517 M, T y = 38.228 + 0.030M – 0.136T 0.575 M, T, K y = 37.881 + 0.026M – 0.153T + 0.059 K 0.627 Keterangan: = sangat nyata Gambar 6. Pengaruh bahan pembenah tanah tanah mineral M, kompos K, dan terak baja T terhadap ruang pori total media tanam padi gogo 4.1.3. Distribusi pori Pori-pori tanah didominasi oleh pori aerasi atau pori drainase cepat yang mempunyai ukuran 296 μ – 28,6μ dengan jumlah pada kisaran 30 volume, kemudian diikuti oleh pori drainase lambat yang berukuran 28,6 μ – 8,6 μ dan jumlah pori air tersedia yang berukuran 8,6μ – 0,2μ paling sedikit jumlahnya. Pori air tersedia paling berperan dalam menyimpan dan menye-diakan air untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jika suplai air ke dalam pori air tersedia berkurang, maka tanaman akan 29 mengalami cekaman air yang berujung pada kekeringan. Pemberian tanah mineral M berpengaruh nyata terhadap jumlah pori aerasi, pori drainase lambat, dan pori air tersedia Gambar 7. Jumlah pori air tersedia makin banyak, sesuai dengan meningkatnya jumlah tanah mineral. Pada Tabel 5 terlihat bahwa terak baja berpengaruh menghambat peningkatan jumlah pori drainase lambat. Tabel 5. Persamaan regresi pengaruh pembenah tanah terhadap pori aerasi, pori drainase lambat, dan pori air tersedia tanah Model Persamaan regresi Nilai R Pori aerasi M y = 32.763 + 0.089M 0.289 Pori drainase lambat M y = 1.460 + 0.115M 0.465 M, T y = 1.055 + 0.098M + 0.014T 0.520 M, T, K y = 1.454 + 0.106M – 0.016T + 0.139 K 0.671 Pori air tersedia M y = 0.874 + 0.012M 0.505 M, K y = 0.630 + 0.009M + 0.036K 0.611 Keterangan: = sangat nyata Peningkatan kapasitas air tersedia menjadi tolok ukur keberhasilan rehabilitasi tanah tailing pasir karena tanah akan lebih mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Dukungan tersebut sangat nyata karena tanaman yang tumbuh dalam pot diberi perlakuan tanah mineral 40 ton ha -1 secara visual terlihat tidak mengalami kekurangancekaman air. Pemberian kompos K membantu tanah mineral M meningkatkan kapasitas air tersedia Gambar 7. Hal ii sesuai dengan hasil penelitian penggunaan bahan organik untuk memperbaiki tanah terdegradasi, yaitu mampu meningkatkan jumlah pori-pori tanah Suwardjo, 1980; Undang Kurnia, 1997; dan Sutono, 2008. Pola distribusi pori yang menarik untuk diperhatikan disajikan pada Gambar 7C, makin banyak amelioran terak baja yang diberikan ke dalam tanah makin berkurang jumlah pori drainase lambat dan pori air tersedianya, tetapi makin banyak jumlah pori aerasi yang terbentuk. Oleh karena itu, pemberian terak baja dalam dosis tinggi tidak dianjurkan untuk memperbaiki sifat-sifat fisika tanah pasir tailing, terak baja yang diperlukan tidak melebih 3 ton ha -1 . 30 Keterangan: PA = pori aerasi, PDL = pori drainase lambat, PAT = pori air tersedia Gambar 7. Pengaruh pemberian pembenah tanah terhadap distribusi pori aerasi, drainase lambat, air tersedia media tanam padi gogo. Pada semua perlakuan pemberian pembenah tanah, jumlah pori aerasi masih terlalu tinggi dan air tersedia masih rendah. Tingginya jumlah pori aerasi akan menyebabkan proses evaporasi dari permukaan tanah lebih dominan. Sebaliknya kapasitas air tersedia yang rendah akan menyebabkan tanaman mudah kekurangan air. A B C 31

4.1.5. Laju permeabilitas