Faktor Internal Faktor Kekuatan

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET

Faktor pendukung dan penghambat merupakan elemen yang diidentifikasi untuk menentukan dan mempengaruhi keberhasilan pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat apa saja yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat, maka digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dalam menganalisis faktor-faktor lingkungan terbagi dua yaitu, analisis internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dan analisis eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Faktor internal dan eksternal dalam pembahasan ini hanya ditentukan beberapa faktor saja yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat. Dalam penentuan faktor internal dan eksternal ditentukan melalui studi pustaka dan wawancara dengan petani, petugas dinasintansi atau pejabat terkait. Setelah diperoleh faktor-faktor strategis internaleksternal, melalui kuesioner diminta pendapat responden apakah faktor strategis tersebut termasuk sebagai faktor kekuatan dan kelemahan atau merupakan faktor ancaman dan peluang. Disamping faktor-faktor tersebut diatas, responden diberi peluang untuk menambahkan faktor strategis yang mereka anggap mempunyai pengaruh pada pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat apa saja yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat, maka digunakan analisis SWOT. Data SWOT kualitatif dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson 1998 agar diketahui secara pasti pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat yang sesungguhnya.

7.1. Faktor Internal

Berdasarkan hasil studi perpustakaan, wawancara dengan petani dan petugas di instansi terkait serta dari hasil kuesioner telah diperoleh beberapa faktor strategis internal pada pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat. Faktor-faktor strategis internal tersebut adalah sebagai berikut : Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

a. Faktor Kekuatan

Faktor kekuatan merupakan bagian dari faktor strategis internal, faktor tersebut dianggap sebagai kekuatan yang sangat mempengaruhi dalam pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam upaya pencapaian tujuan yang diharapkan, yang terdiri dari : 1. Ketersediaan Lahan Ketersediaan lahan dimaksud adalah daya dukung lahan yang menggambarkan luas sebaran dan potensi yang ada untuk pengembangan wilayah berbasis perkebunan karet rakyat. Luas areal tanam perkebunan karet rakyat yang berada di Kecamatan Cikalongkulon baru mencapai sebesar 671,63 ha atau sekitar 60,96 dari luas baku lahan sebesar 1.101,77 ha, sedangkan di Kecamatan Mande luas areal tanam sebesar 928,74 ha atau sekitar 62,83 dari luas baku lahan sebesar 1.478,26 ha. 2. Harga Produk Perkebunan karet rakyat dapat menghasilkan beberapa macam produk dari hasil getah karet mulai dari lump, sit kering angin dan sit kering asap. Bahkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi dapat menjadi bahan baku untuk industri pabrik. Selain dari hasil getahlateks, petani karet juga dapat mengandalkan penambahan pendapatan dari hasil kayu karet. 3. Periode Panen Pohon karet biasanya baru bisa dipanen sadap pada umur tanaman mencapai ± 5-6 tahun, meskipun harus menunggu lama untuk mendapatkan hasil dari usaha perkebunan karet namun waktu panen dapat mencapai sampai dengan 20-25 tahun. Pemeliharaan dan pengelolaan perkebunan akan menjadi faktor yang menentukan untuk mendapatkan lateks dari hasil sadap. 4. Sarana dan Prasarana Dalam memperlancar kegiatan perkebunan karet rakyat sarana dan prasarana sangat penting. Masih rendahnya penggunaan bibitklon unggul, jalan produksi yang harus lebih banyak lagi dibuat serta ketersediaan hand mangle alat penggiling lump menjadi kendala tersendiri bagi petani dalam mengelola serta mengolah perkebunan karet. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

5. Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja yang diharapkan akan mengelola perkebunan karet sangat tersedia, mengingat masih adanya sekitar 5.110 orang 21,66 di Kec. Cikalongkulon dan 2.759 orang 15,26 di Kec. Mande dengan status tidak bekerja. Kondisi ini menunjukan bahwa untuk mengelola perkebunan karet 2 dua kecamatan tersebut tidak akan kekurangan tenaga kerja.

b. Kelemahan