Sumberdaya Penyuluh KONDISI UMUM PERKEBUNAN KARET 5.1. Kondisi Perkebunan di Kabupaten Cianjur

Tabel 17. Kondisi Kelompok Tani di Wilayah Pengembangan Utara Kab. Cianjur No. Kecamatan Kelompok Tani Kelas Kelompok Tani Pemula Lanjut Madya Utama 1. Cianjur 63 27 30 5 1 2. Cilaku 104 30 66 7 1 3. Warungkondang 120 84 36 1 4. Cibeber 116 12 48 50 6 5. Ciranjang 87 29 36 19 3 6. Sukaluyu 64 44 15 5 7. Bojongpicung 129 4 59 56 10 8. Karangtengah 100 9 80 11 9. Mande 88 24 60 4 10. Pacet 96 51 29 16 11. Sukaresmi 96 56 33 7 12. Cugenang 80 22 39 19 13. Cikalongkulon 112 40 72 14. Cipanas 19 17 2 15. Gekbrong Jumlah 1.274 219 645 342 69 Rata-rata 85 15 43 23 5 100,00 17,2 50,6 26,8 5,4 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Cianjur, 2007 Perkembangan kelompok tani di Wilayah Pengembangan Utara WPU adalah yang terbaik, dimana berbagai kaidah berkelompok umumnya sudah diterapkan relatif lebih baik meskipun masih memerlukan pembinaan yang relatif lebih baik meskipun masih memerlukan pembinaan yang lebih intensif terutama yang terkait dengan manajemen kelompok dan kemitraan dengan swasta, baik yang berkaitan dengan penyediaan produksi maupun pemasaran hasil.

5.7. Sumberdaya Penyuluh

Secara umum kinerja penyuluhan di Kabupaten Cianjur tergolong cukup baik. Jumlah penyuluh di setiap kecamatan cukup memadai, yaitu berkisar 4-8 orang per kecamatan. Dari segi pendidikan, para penyuluh juga cukup memadai karena dari seluruh PPL yang ada, 46,46 diantaranya berpendidikan D-3 akademi dan 28,27 berpendidikan sarjana S1. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya tidak hanya terbatas dalam penyampaian inovasi teknologi agar produktivitas tertentu meningkat dan petani memotivasi petani agar lebih rasional dalam mengembangkan usata tani yang berorientasi agribisnis berdasarkan kemampuan serta sumberdaya yang dimiliki. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh antara lain adalah ketersediaan teknologi, kinerja penyuluh, keragaan kelompok tani, dukungan Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com Pemerintah Daerah, tingkat pendidikan petani, peranan kelompok tani dan tokoh masyarakat. Tabel 18. Kondisi Penyuluh di Wilayah Pengembangan Utara di Kab. Cianjur No. Kecamatan Jumlah Penyuluh orang Pendidikan SMP SMA D-3 S-1 1. Cianjur 6 - - 3 3 2. Cilaku 4 - 1 3 - 3. Warungkondang 5 - - 4 1 4. Cibeber 8 - 1 7 5. Ciranjang 7 - 1 5 1 6. Sukaluyu 5 - 3 1 1 7. Bojongpicung 7 - 2 4 1 8. Karangtengah 7 - 2 3 2 9. Mande 7 - 5 2 - 10. Pacet 3 - - 1 2 11. Sukaresmi 5 - 2 - 3 12. Cugenang 5 - - 3 2 13. Cikalongkulon 8 - - 1 7 14. Cipanas 4 - 2 1 1 15. Gekbrong 3 - 2 1 - Jumlah 84 - 21 39 24 Rata-rata 5,6 - 2,1 2,8 2,2 100,00 - 25,00 46,43 28,57 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Cianjur, 2007 Kendala dan masalah dalam penyelenggaraan penyuluhan perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur antara lain : 1. Beragamnya kebutuhan teknologi terapan bagi petani yang memerlukan tindak lanjut pada berbagai komoditas, sehingga penyuluh cenderung memilih diantara kebutuhan tersebut sesuai kemampuannya; 2. Kurang memadainya fasilitas penyuluhan pada berbagai sub sistem dan usaha agribisnis terhadap komoditas unggulan tingkat kecamatan sehingga mobilitas para penyuluh relatif rendah; 3 relatif rendahnya akses dan peluang para penyuluh terhadap sumber informasi baru; dan 4 kurangnya dukungan dari instansi terkait. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

VI. DAYA DUKUNG WILAYAH UNTUK PERKEBUNAN KARET