UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Mencari senyawa antimikroba yang efektif melawan bakteri dan jamur
patogen pada tanaman
e. Deteksi dan penentuan racun misalnya, aflatoksin atau senyawa
fototoksik misalnya, furokumarin. Metode bioautografi dibagi menjadi tiga kategori Choma, 2005:
a. Bioautografi Kontak atau Difusi Agar
b. Imersi atau Bioautografi Agar Overlay
c. Bioautografi Langsung.
2.4.3.1 Bioautografi kontak atau Difusi Agar
Bioautografi kontak dilakukan dengan meletakkan lempeng kromatogram hasil eluasi senyawa yang akan diuji di atas media padat
yang sudah diinokulasi dengan mikroba uji. Adanya senyawa antimikroba ditandai dengan adanya daerah jernih yang tidak ditumbuhi anti mikroba
Kusumaningtyas, et al., 2008. Pada bioautografi kontak, terjadi difusi senyawa antimikroba dari
pelat atau kertas KLT ke agar yang diinokulasi bakteri uji Meyers, et al., 1964 dalam Choma, 2005. Kromatogram ditempatkan
menghadap ke bawah lapisan agar yang diinokulasi bakteri dan dibiarkan beberapa menit atau beberapa jam untuk memungkinkan difusi.
Kromatogram kemudian
dipindahkan dan
kemudian diinkubasi
Choma, 2005. Zona hambat diamati pada permukaan agar di tempat dimana agen
antimikroba menempel dengan agar. Metode ini menyerupai metode cakram. Kelemahan dari bioautografi kontak ini adalah kesulitannya dalam
memperoleh kontak yang lengkap antara agar dan lempeng uji serta daya adsorben terhadap permukaan agar Choma, 2005.
2.4.3.2 Imersi atau Bioautografi Agar Overlay
Dalam bioautografi imersi, kromatogram ditutupi dengan media agar cair. Setelah pemadatan, inkubasi dan pewarnaan biasanya dengan
garam tetrazolium, pita penghambatan atau pertumbuhan divisualisasikan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nicolaus, 1961 dalam Choma, 2005. Terkadang, sebelum proses inkubasi, pelat dibiarkan selama beberapa jam pada suhu rendah untuk
memungkinkan difusi. Tehnik agar overlay merupakan gabungan dari
bioautografi kontak dan langsung Choma, 2005.
Antimikroba ditransfer dari pelat KLT ke lapisan agar seperti dalam uji kontak tetapi selama inkubasi dan visualisasi lapisan agar tetap
berada pada plate seperti dalam bioautografi langsung. Dibandingkan dengan metode bioautografi langsung, kerugian utama dari metode ini
adalah sensitivitas yang lebih rendah disebabkan oleh cairan antibakteri dalam lapisan agar. Metode agar overlay biasanya disarankan bila
bioautografi langsung mustahil dilakukan Choma, 2005.
2.4.3.3 Bioautografi Langsung