36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Skrining Bioproduksi Metabolit Sekunder
Secara keseluruhan, sampel isolat jamur endofit yang diisolasi dari Tumbuhan Ginseng Kuning Rennellia elliptica Korth. berjumlah 23
isolat yang terdiri dari 6 isolat jamur endofit yang berasal dari akar, 7 isolat jamur endofit yang berasal dari biji, 6 isolat jamur endofit yang
berasal dari daun dan 4 isolat jamur endofit yang berasal dari batang Tabel 4.1. Seluruh isolat tersebut dikultivasi pada medium Potato
Dextrose Broth PDB. Bobot masing-masing ekstrak etil asetat jamur endofit dari tumbuhan Ginseng Kuning ditimbang untuk mengetahui
kemampuan masing-masing isolat jamur dalam memproduksi metabolit sekunder. Berdasarkan data yang didapat, diketahui bahwa ekstrak etil
asetat dari isolat jamur endofit GKB 3 memiliki bobot ekstrak yang paling besar yaitu 92,1 mg. Hal ini menunjukkan bahwa isolat jamur endofit
GKB 3 memiliki kemampuan terbesar dalam memproduksi metabolit sekunder. Sedangkan ekstrak etil asetat dari isolat jamur endofit GKBt 2
memiliki bobot ekstrak yang paling kecil yaitu 11,2 mg. Hal ini menunjukkan bahwa isolat jamur endofit GKBt 2 memiliki kemampuan
terkecil dalam memproduksi metabolit sekunder. Tabel 4.1. Bobot 23 ekstrak etil asetat asetat isolat jamur endofit yang
diisolasi dari tumbuhan Ginseng Kuning Rennellia elliptica Korth.
No Asal
Isolat Nama
Jamur Bobot
ekstrak mg
No Asal
Isolat Nama
Jamur Bobot
Ekstrak mg
1 Akar
GKA 14 22,7
14 Daun
GKD 2 25,9
2 GKA 2
33 15
GKD 34 52,5
3 GKA 3
27,9 16
GKD 5 28,3
4 GKA 5
44,7 17
GKD 6 81
5 GKA 6
21,6 18
GKD 7 77,8
6 GKA 7
47,1 19
GKD 8 31,7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
U n
Untuk mengetahui profil bioproduksi metabolit sekunder dari masing-masing ekstrak, maka dilakukan analisis dengan Kromatografi
Lapis Tipis KLT dengan menggunakan eluen diklorometan : metanol perbandingan 10:1 terhadap 23 ekstrak etil asetat jamur endofit. Pola
kromatogram yang terbentuk dimonitor dengan sinar UV pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm, lalu disemprot dengan pereaksi penampak
noda CeSO
4 2,
hal ini bertujuan untuk memperjelas pengamatan bioproduksi metabolit sekunder ekstrak secara umum Gambar 4.1.
a
b
7 Biji
GKB 1 33,7
20 Batang
GKBt 1 64,1
8 GKB 2
48,6 21
GKBt 2 11,2
9 GKB 3
92,1 22
GKBt ¾ 21,4
10 GKB 4
26,8 23
GKBt 56 18,7
11 GKB 5
18,1 12
GKB 6 36
13 GKB 7
11,5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c Gambar 4.1. Hasil Skrining Bioproduksi Metabolit Sekunder dari 23
ekstrak etil asetat jamur endofit yang diisolasi dari tumbuhan Ginseng Kuning Rennellia elliptica Korth a Hasil monitor dengan sinar UV
pada panjang gelombang 254 nm b Hasil monitor dengan sinar UV pada panjang gelombang 366 nm c Hasil Penyemprotan dengan pereaksi
penampak noda CeSO
4 2.
4.2. Uji Aktivitas Antibakteri 23 Ekstrak Jamur Endofit