Uji Aktivitas Antibakteri 23 Ekstrak Jamur Endofit

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta c Gambar 4.1. Hasil Skrining Bioproduksi Metabolit Sekunder dari 23 ekstrak etil asetat jamur endofit yang diisolasi dari tumbuhan Ginseng Kuning Rennellia elliptica Korth a Hasil monitor dengan sinar UV pada panjang gelombang 254 nm b Hasil monitor dengan sinar UV pada panjang gelombang 366 nm c Hasil Penyemprotan dengan pereaksi penampak noda CeSO 4 2.

4.2. Uji Aktivitas Antibakteri 23 Ekstrak Jamur Endofit

Pengujian aktivitas antibakteri pada penelitian ini, dilakukan terhadap 23 ekstrak etil asetat dengan konsentrasi 10 mgmL sebanyak 10 µL melawan bakteri uji Staphylococcus aures dan Escherichia coli. Uji aktivitas antibakteri dalam penelitian ini menggunakan metode bioautografi. Bioautografi adalah suatu teknik untuk mendeteksi zat yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan organisme uji dalam campuran yang kompleks dan matriks Choma, 2005. Metode ini menggabungkan penggunaan tehnik kromatografi lapis tipis dengan respons dari Keterangan Gambar : 1 GKA14 6 GKA 7 11 GKB 5 16 GKD 5 21 GKBt 2 2 GKA 2 7 GKB 1 12 GKB 6 17 GKD 6 22 GKBt ¾ 3 GKA 3 8 GKB 2 13 GKB 7 18 GKD 7 23 GKBt 56 4 GKA 5 9 GKB 3 14 GKD 2 19 GKD 8 PDB 5 GKA 6 10 GKB 4 15 GKD 34 20 GKBt 1 Aseton UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mikroorganisme yang diuji berdasarkan aktivitas biologi suatu sampel yang memiliki aktivitas antibakteri Kusumaningtyas, et al., 2008. Aktivitas antibakteri positif ditunjukkan apabila terbentuk zona hambat berwarna putih di sekitar ekstrak pada latar pelat KLT berwarna merah setelah penyemprotan larutan IodoNitroTetrazolium INT. Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi enzimatik antara larutan INT dengan bakteri, dimana INT yang awalnya tidak berwarna akan direduksi oleh enzim dehidrogenase yang terdapat pada bakteri sehingga berubah menjadi formazan yang berwarna merah. Hasil uji aktivitas antibakteri larutan ekstrak etil asetat dari jamur endofit ginseng kuning dan kontrol positif kloramfenikol dengan menggunakan metode bioautografi ditunjukkan pada Gambar 4.2. Sedangkan untuk mengetahui berapa besar kemampuan antibakteri dari ekstrak maka dilakukan pengukuran diameter zona hambat yang ditunjukkan pada Tabel 4.2. a b UIN Syarif Hidayatullah Jakarta c d Gambar 4.2. Hasil Skrining Antibakteri dengan Metode Bioautografi a Skrining antibakteri 23 ekstrak etil asetat jamur terhadap bakteri uji Escherichia coli b Skrining antibakteri 23 ekstrak etil asetat jamur terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus c Bioautografi kloramfenikol kontrol + terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus d Bioautografi kloramfenikol kontrol + terhadap bakteri uji Escherichia coli. Keterangan Gambar 1 GKA14 6 GKA 7 11 GKB 5 16 GKD 5 21 GKBt 2 2 GKA 2 7 GKB 1 12 GKB 6 17 GKD 6 22 GKBt ¾ 3 GKA 3 8 GKB 2 13 GKB 7 18 GKD 7 23 GKBt 56 4 GKA 5 9 GKB 3 14 GKD 2 19 GKD 8 Aseton 5 GKA 6 10 GKB 4 15 GKD 34 20 GKBt 1 PDB Tabel 4.2. Diameter Zona Hambat Hasil Uji Aktivitas Antibakteri No Ekstrak Jamur Endofit Bakteri Uji Staphylococcus aureus Escherichia coli Diameter Hambat mm Diameter Hambat mm 1 GKA ¼ - - - - 2 GKA 2 - - - - 3 GKA 3 - - - - 4 GKA 5 - - - - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5 GKA 6 - - - - 6 GKA 7 + 7 mm + 7 mm 7 GKB 1 + 7 mm + 7 mm 8 GKB 2 - - - - 9 GKB 3 - - - - 10 GKB 4 + 8 mm + 8 mm 11 GKB 5 + 10 mm + 10 mm 12 GKB 6 - - - - 13 GKB 7 + 10 mm + 10 mm 14 GKD 2 - - - - 15 GKD ¾ - - - - 16 GKD 5 - - - - 17 GKD 6 - - - - 18 GKD 7 - - - - 19 GKD 8 - - - - 20 GKBt 1 - - - - 21 GKBt 2 + 20 mm + 18 mm 22 GKBt ¾ + 10 mm + 8 mm 23 GKBt 56 - - - - 24 Kloramfenikol + 25 32 mm + 28 33 mm Ket : - Tidak ada aktivitas antibakteri ; + Ada aktivitas antibakteri Dari hasil skrining menggunakan metode bioautografi, diketahui bahwa ekstrak etil asetat jamur GKBt 2 memiliki aktivitas antibakteri yang paling besar dibandingkan ekstrak yang lain dengan diameter zona hambat 20 mm pada bakteri S. aureus dan 18 mm terhadap bakteri E. coli. Oleh itu, untuk mengetahui senyawa dengan nilai Rf Retardation Factor mana saja yang aktif sebagai antibakteri, maka dilakukan bioautografi elusi dimana ekstrak etil asetat dari GKBt 2 dielusi dengan konsentrasi 10 mgmL, volume penotolan 10 µL dan menggunakan eluen diklorometan : metanol 10:1. Hasil bioautografi elusi ditunjukkan pada Gambar 4.3. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a b c d Gambar 4.3. Hasil bioautografi elusi ekstrak etil asetat jamur GKBt 2 a Hasil monitor KLT ekstrak etil asetat GKBt 2 pada UV 254 nm b Hasil monitor KLT ekstrak etil asetat GKBt 2 pada UV 366 nm c KLT-Bioautografi ekstrak etil asetat GKBt 2 terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus d KLT-Bioautografi ekstrak terhadap bakteri Escherichia coli. Berdasarkan hasil bioautografi elusi terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus, diduga bahwa pada ekstrak etil asetat dari jamur endofit GKBt 2, senyawa dengan nilai Rf 0-0,24 tidak aktif sebagai antibakteri, karena tidak terbentuk zona hambat pada perlakuan uji bioautografi antibakteri secara elusi. Sedangkan senyawa dengan nilai Rf 0,25-1 diduga memiliki aktivitas sebagai antibakteri karena tebentuk zona hambat. Sedangkan, hasil bioautografi terhadap bakteri uji Escherichia coli menunjukkan bahwa senyawa dengan nilai Rf 0,18-1 diduga memiliki aktivitas sebagai antibakteri karena tebentuk zona hambat pada hasil pengujian aktivitas antibakteri dengan metode bioautografi.

4.3. Scaling Up Kultivasi Jamur Endofit GKBt 2 pada medium

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Beberapa Ekstrak Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray)

10 72 93

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun dari Dua Varietas Sirih (Piper betle L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi

5 61 101

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.)

8 76 75

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul (Sandoricum Koetjape (Burm. f.) Merr) Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro

1 50 66

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Akar Ginseng Kuning (Rennellia elliptica Korth.) Terhadap Mencit (Mus musculus)

5 58 72

Skrining, Isolasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Metabolit Bioaktif Jamur Endofit dari Tanaman Kina (Cinchona pubescens Vahl.)

0 31 69

Isolasi dan Uji Antimikrob Metabolit Sekunder Ekstrak Kultur Jamur Endofit AFKR-5 dari Tumbuhan Akar Kuning (Arcangelisia flava (L) Merr)

0 4 34

ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN UJI ANTIMIKROBA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI JAMUR ENDOFIT TUMBUHAN BRATAWALI (Tinospora crispa).

1 3 9

BIOPRODUKSI METABOLIT DENGAN AKTIVITAS ANTIBIOTIKA OLEH JAMUR ENDOFIT DARI TUMBUHAN AKAR KUNING (Arcangelisia flava (L.) Merr).

0 0 6