Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

5 convenience store cukup memberikan alternatif pilihan baru bagi konsumen ritel di Jakarta. Kreativitas dan inovasi yang dilakukan 7-Eleven telah meningkatkan persaingan dalam dunia ritel. Mereka menyediakan tempat duduk dan meja untuk meningkatkan kenyamanan, sehingga para pelanggan pun mampu menghabiskan waktunya di toko. Pada saat mereka berkunjung, para pelanggan pun dapat membeli makanan dan minuman yang dijual 7-Eleven. Dengan begitu tingkat penjualan pun semakin meningkat dengan meningkatnya pelanggan yang berkunjung di 7-Eleven Risetpemasaran.blogspot.com, 2012. Dalam teori ritel, dijelaskan oleh Waters dalam Nofiawaty dan Yuliandi 2014, bahwa karakteristik fisik dan pengaruh yang mengelilingi suatu bisnis ritellah yang dapat menimbulkan citra dalam usaha untuk menarik konsumen, contohnya kita harus menciptakan pencahayaan dan penataan yang menarik untuk menciptakan suasana yang sesuai untuk pengunjung toko. Karena, peritel seharusnya merancang sekreatif mungkin penampilan toko yang di miliki dengan membuat atau merancang penampilan toko yang sesuai dengan konsep toko berhubungan dengan positioning atau target pasar. Karakter fisik yang disebut adalah ruang yang terang, bersih, display barang yang menarik, konsep self service, inovasi menarik, pelayan ramah dan helpful, serta keleluasaan untuk berkunjung kapan saja dan selama apapun tanpa terganggu antrian. Konsumen menyukai konsep gerai yang smoking area dan disediakan fasilitas wifi gratis. Juga harga yang terjangkau dibandingkan kedai kopi seperti Starbuck Risetpemasaran.blogspot.com, 2012. 6 Selain atmosfir gerai toko, harga merupakan salah satu variabel yang sangat penting sehubungan dengan bisnis ritel yang semakin ketat. Harga produk yang murah dan terjangkau dengan daya beli konsumen akan mempengaruhi keputusan konsumen tersebut. Menurut Tjiptono 1996 dalam Fristiana 2011:2, bahwa harga yang terjangkau akan lebih meningkatkan keinginan konsumen untuk selalu membeli produk yang ditawarkan. Disamping harga yang terjangkau oleh konsumen, harga memiliki peran pada perpepsi pembeli, yaitu, pengorbanan sacrifice, nilai, dan keinginan untuk membeli. Harga digunakan pula sebagai indikator kualitas produk dan layanannya Assauri, 2012:194. Harga yang relatif murah dibandingkan toko ritel modern lainnya dengan tempat yang nyaman, menu minuman dan makanan yang variatif, serta penyajian yang berbeda dari restoran cepat saji biasa membuat 7-Eleven menjadi salah satu toko favorit hang out anak muda di Jakarta. Dan sebagian konsumen yang memilih 7-Eleven, sebelumnya, akan terlebih dahulu mengenali beberapa toko untuk mendapatkan informasi terkait apa saja yang di tawarkan oleh masing- masing toko. Setelah mengetahuinya, maka konsumen akan menentukan toko yang diminati untuk akhirnya melakukan pembelian. Seperti yang diterangkan oleh Sukmawati dan Suyonodalam Annafik dan Rahardjo 2012:2, bahwa minat beli willingness to buy merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang 7 7-Eleven Yomart Alfamidi Indomaret Alfamart Loyalist 100 77 70 90 89 Switching Out 23 30 10 11 Switchin in 29 41 15 9 14 Net Switching 29 18 -15 -1 2 100 77 70 90 89 23 30 10 11 29 41 15 9 14 29 18 -15 -1 2 -20 -10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 8 ketiga merek tersebut switching in lebih banyak dari pengunjung ketiga merek tersebut yang akan berpindah mengunjungi merek lain switching out. Sebaliknya, Indomaret dan Alfamidi, net switching kedua merek tersebut bernilai negatif Topbrand-award.com,2012. 7-Eleven di Indonesia terhitung memiliki perkembangan yang signifikan, terbukti dengan banyaknya jaringan toko yang tersebar dilokasi lingkungan berbeda dalam beberapa kategori masyarakat, seperti lokasi yang berdekatan dengan perumahan masyarakat dan institusi pendidikan, misalnya sekolah dan Universitas. Pada saat ini, kompetitor 7-Eleven adalah pemain ritel yang termasuk dalam convenience store dan minimarket, yaitu, beberapa merek yang sebelumnya mendominasi pasar dan sekarang mulai mengikuti tren bisnis ritel seperti 7- eleven, adalah Indomaret, Alfamart, Alfaexpress, Alfamidi dan selain itu kompetitor baru pun bermunculan seperti Lawson yang kurang lebih sama dalam mengusung konsep toko retail dengan 7-Eleven. Begitu pun dengan Convenience store 7-Eleven Ciputat yang belum lama ini dibuka yaitu pada akhir tahun 2012, lokasinya yang berdekatan dengan Universitas UIN Jakarta dan sekolah – sekolah menengah atas, merupakan lokasi yang dapat dikatakan menjanjikan untuk bisnis ritel model minimarket. Karena, lingkungan yang tidak hanya di huni oleh penduduk lokal daerah melainkan juga penduduk luar daerah seperti para mahasiswa mahasiswi yang memutuskan untuk menetap indekos menawarkan kepada pebisnis khususnya toko ritel untuk bersaing memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. 9 Berdasarkan hal-hal di atas peneliti tertarik untuk meneliti beberapa faktor – faktor yang menyebabkan konsumen memiliki minat untuk membeli produk- produk di 7-Eleven Ciputat, seperti store atmosphere dan harga serta dampaknya terhadap aktivitas membeli serta melihat nilai yang menjadi keunggulan toko 7- Eleven Ciputat menurut pelanggan dalam memperkuat daya saing menghadapi kompetitor – kompetitor disekitarnya, Maka selanjutnya riset ini dilakukan dan diberi judul: “Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen dan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Convenience Store 7-Eleven Ciputat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut: Sub Struktur I 1. Apakah terdapat hubungan store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan? 2. Apakah terdapat hubungan store atmosphere terhadap minat beli konsumen 7- Eleven Ciputat secara parsial? 3. Apakah terdapat hubungan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial? 10 Sub Struktur II 4. Apakah terdapat hubungan store atmosphere, harga dan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan? 5. Apakah terdapat hubungan store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial? 6. Apakah terdapat hubungan harga terhadap keputusan pembelian konsumen7- Eleven Ciputat secara parsial? 7. Apakah terdapat hubungan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Sub Struktur I 1. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan. 2. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial. 3. Untuk menganalisis hubungan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial. Sub Struktur II 4. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere, harga dan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan. 11 5. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial. 6. Untuk menganalisis hubungan harga terhadap keputusan pembelian konsumen7-Eleven Ciputat secara parsial. 7. Untuk menganalisis hubungan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut: 1. Bagi akademik, menjadi referensi tambahan untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara teoritis dan praktis, serta menjadi bahan perbandingan untuk peneliti yang serupa, menjadi lebih berkembang dan efektif. 2. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir dan sarana mengamalkan ilmu yang sudah di pelajari dalam perkuliahan. 3. Bagi pihak perusahaan, diharapkan menjadi referensi tambahan bagi manajemen perusahaan untuk menentukan strategi – strategi perusahaan termasuk penetapan harga produk – produk dan desain atmosfir toko 7-Eleven Ciputat. 4. Bagi pelanggan, menjadi sumber informasi tambahan dalam menentukan kriteria toko ritel yang diinginkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Retail 1. Pengertian Retail

Ritel berasal dari bahasa Prancis Ritellier yang berarti memecah sesuatu. Secara harfiah kata ritel atau retail juga berarti eceran atau perdagangan eceran, dan peritel retailer diartikan sebagai pengecer atau pengusaha perdagangan eceran.Menurut kamus, kata retail ditafsirkan sebagai “selling of goods and or services to the publics”; atau penjualan barang atau jasa kepada khalayak Manser ,1995 dalam Sujana, 2013:19. Berman Evans 2003 dalam Sujana 2013:19, mendefinisikan kata retail dalam kaitan retail management sebagai “those business activities involved in the sale of goods and sevices consumers for their personal, family, or household use” atau keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka sendiri, keluarga atau rumah tangganya. Sementara itu, Davinson 1988 dalam Sujana 2013:19, memberikan gambaran tentang bisnis retail sebagai; “business establishment that derives over 50 of its total sales volume to ultimate consumers whose motive of purchase is for personal or famil use” atau suatu institusi atau kegiatan bisnis yang lebih dari 50 dari total penjualannya merupakan penjualan kepada konsumen akhir yang memotivasi berbelanjanya adalah untuk kepentingan pribadi atau keluarganya. Benang merah dari kedua definisi bisnis ritel yang patut digaris bawahi adalah; 1 penjualan kepada end user konsumen akhir, dan 2 motivasi pembelian konsumen adalah untuk kepentingan sendiri termasuk keluarganya dan tidak untuk dijual kembali, atau paling tidak lebih dari separuh penjualannya adalah kepada konsumen untuk kepentingannya sendiri Sujana, 2013:19. Menurut Levy dan Weitz 2007:7 menjelaskan pengertian retailing yaitu: “Retailing is the set of business activities that adds value to the products and services sold to customers for their personal of family use”. Artinya ritel adalah seperangkat kegiatan bisnis yang menambah nilai produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi mereka. Ditambahkan oleh Kotler dan Keller 2013:140, retailer atau retail store adalah semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran. Dan retailing termasuk semua aktivitas dalam menjual barang atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi dan non bisnis..

2. Fungsi – Fungsi Ritel

Berikut fungai – fungsi yang dijalankan ritel Levy dan Weitz, 2007: 8-9:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada Outlet Tivona International Fragrance Cabang Pasar Merah Medan

14 123 169

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Kongbox Cafe Medan

5 123 120

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ranch57 Cafe & Resto

6 90 132

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Next Salon For Men (Salon Khusus Pria) Jalan Dr. Mansyur No 94 Medan

2 67 114

Analisis Pengaruh Pelayanan, Harga dan Lokasi terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya pada Loyalitas Pelanggan Convenience Store 7- Eleven UIN Ciputat

1 9 184

Pengaruh Celebrity Endorser, Store Atmosphere dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Restoran KFC Taman Topi Square di Kota Bogor)

0 17 167

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BONG KOPITOWN PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BONG KOPITOWN.

0 4 12

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

0 4 13

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Buku Togamas Solo.

1 9 15

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Buku Togamas Solo.

0 2 14