Pengujian Multikolinearitas Pengujian Heteroskesdastisitas Pengujian Autokorelasi

Pengujian normalitas ini akan dilakukan dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov–Smirnov K–S. Untuk melihat apakah suatu data mempunyai distribusi normal, maka kriteria pengujiannya adalah : 1 Jika taraf nyata 0,05, maka data berdistribusi normal 2 Jika taraf nyata 0,05, maka data tidak mempunyai distribusi normal

b. Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara peubah bebas. Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan Uji Collinearity Statistic. Dalam melakukan uji multikolinearitas harus diketahui terlebih dahulu Variance Inflation Factor VIF. Pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut : 1 Jika VIF 10, maka artinya terdapat persoalan multikolinearitas di antara peubah bebas. 2 Jika VIF 10, maka tidak terdapat persoalan multikolinearitas di antara peubah bebas.

c. Pengujian Heteroskesdastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan ragam dari sisa satu 1 pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokesdasitas, atau tidak terjadi heteroskedasitas. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis dan statistik. Metode grafis, yaitu melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot. Sedangkan, metode statistik dengan metode Glejser, metode Park, metode White, metode Rank Spearman dan metode Bresch-Pagan- Godfrey BPG. Penelitian ini menggunakan metode Bresch-Pagan-Godfrey BPG. Jika nilai-p pada tabel output uji BPG lebih besar dari alpha α=5, maka model persamaan regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala heterokesdastisitas, atau model dinyatakan homoskedastisitas.

d. Pengujian Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan mengetahui ada tidaknya korelasi antara peubah pengganggu e t pada periode tertentu dengan peubah pengganggu periode sebelumnya e t-1 . Cara mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi, jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No Autocorelation, yaitu mendekati atau di sekitar angka dua 2. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dl dan du, dengan nilai k jumlah peubah bebas.

3.3.3 Regresi Komponen Utama

Analisis komponen utama pada dasarnya mentransformasi peubah-peubah bebas yang berkorelasi menjadi peubah-peubah baru yang orthogonal dan tidak berkorelasi. Analisis ini bertujuan untuk menyederhanakan peubah-peubah yang diamati dengan mereduksi dimensinya. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan korelasi di antara peubah melalui transformasi peubah asal ke peubah baru komponen utama yang tidak berkorelasi Ulpah, 2006. Terdapat dua 2 peubah dalam penelitian ini, yaitu : 1. Peubah bebas adalah peubah yang mempengaruhi peubah lain. Peubah bebas tersebut adalah : a. X 1 : CAR b. X 2 : NPL c. X 3 : NIM d. X 4 : BOPO e. X 5 : LDR 2. Peubah terikat adalah peubah yang memberikan respon jika dihubungkan dengan peubah bebas. Peubah terikat dalam penelitian ini adalah ROA. Model regresi linear berganda dengan satu peubah terikat �� dan lima 5 peubah bebas X adalah : �� = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 dimana : �� : ROA X 1 : CAR X 2 : NPL X 3 : NIM X 4 : BOPO X 5 : LDR a : Konstanta b : Koefisien regresi

3.3.4 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari : Ho 1 : CAR tidak berpengaruh positif terhadap ROA Ha 1 : CAR berpengaruh positif terhadap ROA Ho 2 : NPL tidak berpengaruh negatif terhadap ROA Ha 2 : NPL berpengaruh negatif terhadap ROA Ho 3 : NIM tidak berpengaruh positif terhadap ROA Ha 3 : NIM berpengaruh positif terhadap ROA Ho 4 : BOPO tidak berpengaruh negatif terhadap ROA Ha 4 : BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA Ho 5 : LDR tidak berpengaruh positif terhadap ROA Ha 5 : LDR berpengaruh positif terhadap ROA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2008-2014)

0 5 118

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, BIAYA OPERASIONAL/PENDAPATAN OPERASIONAL, NET INTEREST MARGIN, LOAN DEPOSIT RATIO TERHADAP PERUBAHAN LABA.

0 3 20

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA)

0 6 107

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Loan (Npl), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (Bopo), Return On Asset (Roa) Dan Net Interest Margin (Nim) Terhadap Loan To Deposit R

0 2 14

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), NON PERFORMING LOAN (NPL), NET INTEREST MARGIN (NIM), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PROFITABILITAS BANK (STUDI PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA E

1 2 153

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

0 0 120

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL, NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi Pada Bank Persero di Indonesia Periode 2002 – 2013)

0 1 9