Kenyamanan dan Kepuasan Nasabah untuk Hasil Maksimal”. Dengan berbagai langkah untuk memberikan layanan perbankan yang melebihi
pesaing dikelasnya dan menyediakan jasa pelayanan perbankan berbasis teknologi. Semua misi ini diimplementasikan lewat senyuman ramah
dan hangat tiap karyawan Mutiara Bank dalam memberikan pelayanan cepat dan akurat, sehingga memberikan kesan tersendiri bagi nasabah,
memberikan perasaan aman dalam bertransaksi dan menguntungkan bagi semua pihak.
Misi Bank Mutiara : a. Memberikan yang Terbaik : Mampu melampaui layanan perbankan
yang melebihi pesaing di kelasnya. Mampu menyediakan jasa pelayanan perbankan berbasis teknologi.
b. Dengan Mengutamakan Pelayanan : Mampu memberikan pelayanan ramah, cepat dan akurat.
c. Kenyamanan : Mampu memberikan fasilitas pendukung yang mengesankan bagi nasabah. Mampu memberikan perasaan aman
dalam bertransaksi. d. Kepuasan Nasabah : Mampu memberikan pelayanan yang lebih
dari yang diharapkan oleh nasabah. e. Hasil Optimal : Memberikan keuntungan bagi semua pihak.
4.2. Perkembangan dan Proyeksi Trend CAR
Capital Adequacy Ratio CAR atau rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum KPMM adalah salah satu rasio keuangan bank yang
digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya
kredit yang diberikan. CAR dapat diketahui melalui perbandingan antara modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2620KepDIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 262BPPP masing-masing tanggal 29 Mei 2003,
maka bank diwajibkan untuk menyediakan modal minimum CAR 8. Berdasarkan pada matriks kriteria penetapan peringkat faktor permodalan
pada Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk KPMM seperti disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Penetapan peringkat KPMM
Peringkat I Rasio KPMM lebih tinggi sangat nyata dibandingkan
dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan. Peringkat II
Rasio KPMM lebih tinggi cukup nyata dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan.
Peringkat III Rasio KPMM lebih tinggi secara marjinal dibandingkan
dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan 8 KPMM 9.
Peringkat IV Rasio KPMM di bawah ketentuan berlaku
Peringkat V Rasio KPMM dibawah ketentuan berlaku dan Bank
cenderung menjadi tidak solvable Sumber : Bank Indonesia, 2004
Semakin tinggi rasio CAR, semakin baik permodalan yang dimiliki oleh bank, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil. Berikut ini perkembangan dan proyeksi trend CAR Bank Mutiara, seperti dimuat pada Gambar 2.
Tahun C
A R
2011 2010
2009 2008
2007 2006
20 10
-10 -20
-30 -40
Accuracy Measures MAPE
38,419 MAD
6,006 MSD
131,561 Variable
Forecasts Actual
Fits
Trend Analysis Plot for CAR
Linear Trend Model Yt = 10,9248 - 0,143370 t
Gambar 2. Grafik perkembangan dan proyeksi trend CAR Berdasarkan grafik perkembangan CAR di atas, pada tahun 2006
sampai triwulan III tahun 2008, CAR Bank Mutiara berada di atas 8. Namun, penurunan secara drastis terjadi pada triwulan IV tahun 2008 menjadi
-39,62. Hal itu disebabkan oleh modal bank yang menyentuh angka negatif, yaitu -Rp1.450 milyar, sebagai akibat dari penarikan dana secara besar-
besaran oleh para nasabah. Sebagai bagian dari upaya penyelamatan dan restrukturisasi bank,
pemerintah melalui LPS memberikan dana talangan bailout kepada Bank Mutiara. Perhitungan perkiraan biaya penanganan sebesar jumlah kekurangan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM yang ditetapkan oleh LPP dan dapat ditambah dengan junlah tertentu yang dipandang perlu oleh LPS.
Sampai dengan 31 Des 2008, LPS telah melakukan penambahan modal Rp4.977 milyar. Hal tersebut berdampak pada CAR Bank Mutiara untuk
periode selanjutnya. Pada triwulan I tahun 2009, CAR Bank Mutiara meningkat -8,13. Namun, angka tersebut masih di bawah nilai minimal
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Modal Bank Mutiara pada saat itu minus Rp305,90 milyar.
Berangsur-angsur CAR Bank Mutiara mengalami perbaikan. Hal ini karena suntikan modal untuk ketiga kalinya dari LPS Rp1,55 triliyun. Sampai
dengan triwulan III tahun 2011, CAR Bank Mutiara berada di atas 8. Hal ini mengindikasikan bahwa Bank Mutiara mampu menutupi penurunan aktiva
yang terjadi sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko. Proyeksi trend CAR Bank Mutiara untuk tiga 3 periode ke
depan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Proyeksi trend CAR
Periode CAR
2011 triwulan IV 7,48391
2012 triwulan I 7,34054
2012 triwulan II 7,19717
Kecenderungan pada proyeksi trend CAR pada tiga 3 periode ke depan adalah menurun, yaitu berada di bawah ketentuan yang berlaku 8.
Oleh karena itu, bank perlu menjaga modal dan mengawasi Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR agar nilai CAR tetap berada di atas 8.
4.3. Perkembangan dan Proyeksi Trend NPL