Laporan Keuangan ROA TINJAUAN PUSTAKA

kepemilikan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan saham yang ada dan akta pendiriannya. Dari menentukan harga, yaitu bank konvensional didasarkan bunga dan bank syariah didasarkan bagi hasil. Berdasarkan Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Berdasarkan jenisnya a. Bank Umum b. Bank Perkreditan Rakyat 2. Berdasarkan kepemilikannya a. Bank milik Pemerintah b. Bank milik Pemerintah Daerah c. Bank milik Swasta Nasional d. Bank milik Koperasi e. Bank AsingCampuran 3. Berdasarkan bentuk hukumnya a. Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah b. Bank berbentuk hukum Perseroan PERSERO c. Bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas PT d. Bank berbentuk hukum Koperasi 4. Berdasarkan kegiatan usahanya a. Bank Devisa b. Bank Bukan Devisa 5. Berdasarkan sistem pembayaran jasa a. Bank berdasarkan pembayaran bunga b. Bank berdasarkan pembayaran berupa pembagian hasil keuntungan bank dengan prinsip syariah

2.3. Laporan Keuangan

Fahmi 2011 menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Sebuah laporan keuangan umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan maksud menyajikan laporan kemajuan perusahaan secara periodik, maka manajemen perlu mengetahui bagaimana perkembangan keadaaan investasi dalam perusahaan dan hasil- hasil yang dicapai selama jangka waktu yang diamati. Laporan kemajuan perusahaan tersebut pada hakikatnya merupakan kombinasi dari fakta-fakta yang telah dicatat recorded facts, kesepakatan-kesepakatan akuntansi accounting conventions dan pertimbangan-pertimbangan pribadi personal judgement. Pertimbangan, atau pendapat pribadi berkaitan dengan kompetensi dan integritas pihak-pihak yang menyusun laporan keuangan, dengan kesepakatan akuntansi bersumber pada prinsip dan konsep akuntansi yang lazim diterima umum. Fakta-fakta yang telah dicatat recorded facts menunjuk pada data yang berasal dari catatan akuntansi Jumingan, 2008. Semakin baik mutu laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin meyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahan tersebut. Lebih jauh keyakinan bahwa perusahaan diprediksikan akan mampu tumbuh dan memperoleh profitabilitas secara suistanable berkelanjutan untuk memuaskan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan Fahmi, 2011 Menurut Prastowo dan Julianty 2005, pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor, kreditor pemberi pinjaman, pemasok, kreditor usaha lainnya, pelanggan pemerintah, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan dan masyarakat, serta shareholders para pemegang saham. Para pemakai laporan keuangan itu menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi berbeda.

2.4. Kesehatan Bank

Menilai kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Dalam peraturannya, BI mengatur kualifikasi sektor manajemen dan usaha setiap bank dengan tujuan mengendalikan kompleksitas usaha bank dan risiko yang dimilikinya, sehingga diharapkan terciptanya perbankan yang dapat mengakomodir kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank dan BI sebagai otoritas pengawasan bank. Dalam perkembangannya, BI telah mengeluarkan peraturan yang menyatakan tingkat kesehatan dan berfungsi sebagai alat pengukur atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai standar berlaku. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 mengenai Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, suatu bank dinyatakan sehat apabila memenuhi kriteria CAMELS. Dari sisi rasio keuangan, kesehatan bank dapat diukur dari rasio permodalan capital, rasio aset asset quality, rasio laba earning dan rasio likuiditas liquidity. Penilaian tingkat kesehatan bank sesuai rasio CAMELS dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Capital Modal

Dalam menilai capital suatu bank dapat digunakan CAR dengan rumus: CAR = Modal × 100...............1 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank Ali, 2004. CAR menunjukkan sejauh mana penurunan aset bank masih dapat ditutup oleh equity bank yang tersedia, yaitu semakin tinggi CAR, maka semakin baik kondisi sebuah bank. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank dinyatakan sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8.

2. Asset

Penilaian mutu aset dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi asset bank dan kecukupan manajemen risiko kredit. Aspek ini menunjukkan mutu aset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat NPL Netto = Kolektibilitas 3sd5 − PPAP Kolektibilitas 3sd5 × 100.....3 Total Kredit yang Diberikan pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda. Setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif dinilai mutunya dengan menentukan tingkat kolektibilitas yaitu apakah lancar, kurang lancar, diragukan atau macet. Pembedaan tingkat kolektibilitas tersebut diperlukan untuk mengetahui besarnya cadangan minimum penghapusan aktiva produktif yang harus disediakan oleh bank untuk menutup risiko kemungkinan kerugian terjadi Kuncoro dan Suhardjono, 2002. Rasio perbankan aset dapat diwakili dengan Non Peforming Loan NPL. NPL adalah perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat kolektibilitas tiga 3 sampai dengan lima 5 dibandingkan dengan total kredit yang diberikan oleh bank. Sesuai dengan ketetapan yang telah dibuat oleh Bank Indonesia, kredit bermasalah NPL dihitung dengan menggunakan NPL Gross, yaitu NPL yang belum memperhitungkan Perhitungan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP. Rumus NPL adalah sebagai berikut : NPL Gross = Kolektibilitas 3 sd 5 × 100............................2 Total Kredit yang Diberikan Kolektibilitas adalah penggolongan tingkat kelancaran pembayaran kewajiban nasabah yang diukur berdasarkan jumlah hari tunggakan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No 30267KEPDIR, tanggal 27 Februari 1998 mengenai Mutu Aktiva Produktif dan Pembentukan Cadangan, ditetapkan lima 5 golongan kolektibilitas kredit seperti dimuat pada Tabel 3. Tabel 3. Penggolongan kolektibilitas Sumber : Bank Indonesia, 1998 3 . Management Menurut Peraturan Bank Indonesia No 610PBI2004 tanggal 12 April 2004, penilaian terhadap faktor manajemen meliputi kualitas manajemen umum dan penerapan manajemen risiko dan kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada Bank Indonesia danatau pihak lainnya. Kuncoro dan Suhardjono 2002 mengungkapkan bahwa manajemen yang dimaksud adalah kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko– risiko yang timbul melalui kebijakan-kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. Indikator manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan manajemen perusahaan perbankan dalam mengendalikan operasinya ke dalam, maupun keluar, pengendalian operasi yang baik, memiliki sistem dan prosedur jelas yang didukung dengan adanya SDM yang handal, kepemimpinan manajemen profesional dan ketersediaan teknologi informasi TI.

4. Earnings Profitabilitas

Menurut Harmono 2011, profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba. Konsep profitabilitas dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indikator kinerja fundamental perusahaan yang mewakili kinerja manajemen. Apabila kinerja manajemen perusahaan yang diukur menggunakan dimensi profitabilitas ini baik, maka akan memberikan dampak positif terhadap keputusan investor di pasar modal. Rasio profitabilitas adalah : No Jumlah Hari Tunggakan Penggolongan Kolektibilitas 1 Lancar 2 1 sampai dengan 90 Dalam Perhatian Khusus 3 91 sampai dengan 180 Kurang Lancar 4 181 sampai dengan 270 Diragukan 5 270 Macet NIM = Pendapatan Bunga Bersih × 100..............................6 Total Aktiva Produktif

a. ROA

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat Mahrinasari, 2003. Rumus ROA adalah : ROA = Laba Sebelum Pajak × 100.....................................4 Total aktiva

b. BOPO

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2008-2014)

0 5 118

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, BIAYA OPERASIONAL/PENDAPATAN OPERASIONAL, NET INTEREST MARGIN, LOAN DEPOSIT RATIO TERHADAP PERUBAHAN LABA.

0 3 20

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA)

0 6 107

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Loan (Npl), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (Bopo), Return On Asset (Roa) Dan Net Interest Margin (Nim) Terhadap Loan To Deposit R

0 2 14

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), NON PERFORMING LOAN (NPL), NET INTEREST MARGIN (NIM), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PROFITABILITAS BANK (STUDI PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA E

1 2 153

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

0 0 120

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL, NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi Pada Bank Persero di Indonesia Periode 2002 – 2013)

0 1 9