Latar Belakang Pengendalian Kualitas Ikan Tenggiri di PPI Karangsong Kabupaten Indramayu

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perikanan merupakan sektor yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini. Sumberdaya perikanan Indonesia yang berlimpah dan beranekaragam sangat perlu untuk dikembangkan dalam usaha perikanan karena masih banyak produk perikanan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Provinsi Jawa Barat merupakan pusat produksi perikanan yang masih bisa dikembangkan. Sejak dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan dan diterapkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang memberikan kewenangan lebih kepada daerah untuk melaksanakan pembangunan perikanan sesuai dengan potensi perikanan di daerah masing- masing. Salah satu PPI yang memiliki pendapatan dan hasil tangkapan yang besar di Kabupaten Indramayu adalah PPI Karangsong. Hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Karangsong beranekaragam, mulai ikan yang memiliki nilai ekonomis penting dan non ekonomis. Hasil tangkapan yang dominan yang terdapat di PPI Karangsong yaitu tongkol, tenggiri, cakalang, tuna, kakap, remang dan masih banyak jenis lainnya yang digemari konsumen untuk memenuhi kebutuhan pangan. Peningkatan permintaan konsumen terhadap produk perikanan diperlukan juga peningkatan produktivitas dari pelabuhan. Kenyataan di lapangan peningkatan produktivitas perikanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tidak diiringi dengan peningkatan kualitas atau mutu ikan segar. Tuntutan permintaan akan ikan yang besar membuat nelayan atau pihak pelabuhan kurang memperhatikan pengawasan terhadap kualitas dan kesegaran ikan. Nelayan hanya memikirkan ikan terjual habis dan kembali melakukan operasi penangkapan. Menurut Omat 2008, hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Karangsong terdiri dari ikan pelagis besar dan ikan demersal besar, diantaranya terdapat jenis komoditas ekspor seperti kakap merah, kakap putih. Jenis ikan pelagis yang memiliki nilai produksi yang tinggi yaitu tongkol dan tenggiri. Produksi ikan tongkol di PPI Karangsong pada tahun 2011 yaitu 8.123,56 ton sedangkan untuk produksi tenggiri yaitu sekitar 2.604,84 ton. Peningkatan hasil tangkapan di PPI Karangsong mengakibatkan penanganan ikan kurang diperhatikan, sehingga berdampak terhadap penurunan mutu ikan terutama ikan tenggiri yang merupakan komoditas penting. Ikan tenggiri merupakan salah satu produk perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang penting yang terdapat di PPI Karangsong, dengan ketersediaan yang melimpah dan harga yang relatif stabil. Ikan tenggiri adalah ikan yang banyak digemari baik untuk pasar lokal maupun untuk ekspor. Penanganan yang tidak tepat dan penanganan yang lama akan menyebabkan kemunduran mutu ikan, karena cepat busuk. Kualitas ikan perlu dijaga untuk mempertahankan harga ikan di pasar lokal. Bukan untuk pasar lokal saja tujuan peningkatan kualitas ikan agar ikan bisa menembus pasar internasional atau ekspor. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat belum paham arti pentingnya kualitas ikan. Kualitas ikan bagi masyarakat PPI Karangsong belum menjadi perhatian yang utama dikarenakan oleh beberapa faktor. Perlunya peningkatan kualitas dan kesegaran ikan yaitu untuk jaminan keamanan mutu pangan. Produk aman adalah produk yang terhindar dari histamin dan bakteri penyebab bahaya pangan. Faktor tersebut antara lain rendahnya kesadaran dan pengetahuan nelayan dalam penanganan ikan yang menghasilkan produk perikanan yang berkualitas. Berdasarkan pemasalahan di atas maka penulis perlu melakukan penelitian mengenai “Pengendalian Kualitas Ikan Tenggiri di PPI Karangsong Kabupaten Indramayu” agar kualitas ikan tenggiri di PPI Karangsong memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan setempat dan pemerintah PPI Karangsong umumnya.

1.2 Tujuan