Tenggiri Pengendalian Kualitas Ikan Tenggiri di PPI Karangsong Kabupaten Indramayu

Bakteri merusak ikan lebih parah daripada kerusakan yang diakibatkan oleh enzim. Sejumlah bakteri bersarang pada permukaan tubuh, insang dan di dalam perutnya. Bakteri itu secara bertahap memasuki daging ikan, sehingga penguraian oleh bakteri mulai berlangsung intensif setelah selesainya rigor mortis yaitu setelah daging menjadi lunak dan celah-celah seratnya terisi cairan.

2.5 Tenggiri

Tenggiri termasuk ikan pelagis yang hidup di permukaan laut. Salah satu dari sifat ikan pelagis besar ini adalah suka bergerombol sehingga penyebarannya pada suatu perairan tidak merata. Pada umumnya densitas tonkm 2 ikan pelagis di perairan yang lebih dangkal atau dekat dengan permukaan lebih tinggi dibandingkan dengan densitas dilaut yang lebih dalam kecuali di daerah upwelling yang merupakan daerah yang subur akibat pengangkatan zat hara ke permukaan. Kelimpahan stok ikan, yaitu banyaknya ikan di suatu perairan sangat dipengaruhi terutama oleh habitat, struktur komunitas, dan tingkat pengusahaannya Martosubroto et al, 1991 diacu dalam Mutakin 2001. Menurut Saanin 1984 taksonomi ikan tenggiri diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Sub filum : Vertebrata Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei Ordo : Percomorphi Sub ordo : Scombridae Famili : Scombridae Sub famili : Scombrinae Genus : Scomberomorus Species : Scomberomorus spp Gambar 1 Ikan tenggiri Scomberomorus sp Ikan tenggiri banyak hidup di perairan pelagis. Menurut Nybaken 1992 vide Mutakin 2001, seluruh daerah terbuka merupakan daerah pelagis. Organisme pelagis adalah organisme yang hidup di lautan terbuka yang lepas dari dasar laut. Kawasan pelagis dapat dibagi menjadi dua zona, yakni zona neuritik mencakup masa air yang terletak di atas paparan benua dan zona oseanik mencakup perairan terbuka. Kedalaman zona neuritik dapat mencapai 100 – 150 meter, yaitu zona yang ditembus sinar matahari disebut dengan zona epipelagis. Ada dua jenis ikan yang hidup di kawasan pelagis, yakni ikan holopelagis dan ikan mezopelagis. Ikan holopelagis adalah ikan yang menghabiskan seluruh hidupnya di daerah epipelagis, seperti jenis cucut, tuna, tembang, tenggiri dan lemuru. Ikan mezopelagis adalah ikan yang berada di meropelagis yang menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan epipelagis, seperti dolpin dan kacangan. Ikan tenggiri menyebar luas, baik diperairan pantai inshore ataupun perairan lepas pantai offshore. Tenggiri yang masih kecil sering tertangkap dengan trawl ataupun dengan jermal atau dengan penangkap pantai lainnya. Ukuran ikan yang besar banyak tertangkap dengan gillnet, pancing dan rawai di daerah lepas pantai. Penyebaran ikan tenggiri sangat luas, meliputi seluruh perairan Indonesia, peraiaran indo-Pasifik, Teluk Siam, Laut Cina Selatan. Lebih ke selatan sampai perairan panas Australia, ke barat sampai Afrika Timur dan ke utara sampai Jepang Ditjen. Perikanan, 1990. Daerah penyebaran ikan tenggiri di Indonesia dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1 Daerah penyebaran ikan tenggiri Scomberomorus sp. Perairan Daerah Penyebaran Daerah Penangkapan Utama Sumatera Seluruh Perairan - Perairan Aceh bagian utara, timur Sumatera Utara, sekitar Bengkalis - Perairan Bangka Belitung - Pantai Barat Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung Jawa dan Nusa Tenggara Seluruh perairan Seluruh Pantai Utara Jawa dan Madura, Selatan Jawa Tengah, Selatan Bali, sebelah Utara Lombok, Sumbawa dan Utara Flores Pantai Utara Timor Bagian Barat Kalimantan dan Sulawesi Seluruh perairan - Hampir semua Pantai Barat dan Selatan Kalimantan - Perairan Teluk Palu, Sulawesi Bagian Selatan - Sebagian Perairan Sulawesi Utara dan perairan sekitar pantai Maluku dan Papua Seluruh perairan - Sebagian Pantai Barat Halmahera - Perairan Selatan Pulau Seram - Hampir semua Perairan Pantai Barat Pulau Papua sampai sekitar daerah Kepala Burung Sumber : Martosubroto et al, 1991 2.6 Unit Penangkapan Ikan 2.6.1 Alat tangkap jaring insang