Manajemen kualitas Dimensi mutu produk

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas

Pengendalian mutu adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian standar mutu bahan dan standar proses produksi, yang dimaksud barang jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan. Mutu suatu produk adalah suatu kondisi fisik, sifat, dan kegunaan suatu barang yang dapat memberikan kepuasaan konsumen secara fisik maupun psikologis, sesuai dengan nilai uang yang dikeluarkan Prawirosentono, 2007. Menurut Gaspersz 2005, berdasarkan definisi dari kualitas, baik yang konvensional maupun yang strategik pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok berikut: 1 Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan attraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu; dan 2 Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas di atas, tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan customer focused quality, dengan demikian produk-produk didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan, suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta diproduksi dihasilkan dengan cara yang baik dan benar.

2.1.1 Manajemen kualitas

Menurut Gaspersz 2005, manajemen kualitas atau manajemen kualitas terpadu Total Quality Management = TQM didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara terus-menenerus continous performance improvement pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi dengan menggunakan semua sumberdaya manusia dan modal yang tersedia. Manajemen kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas dan peningkatan kualitas ISO 8402. Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak top management dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi. Meskipun manajemen kualitas dapat didefinisikan dalam berbagai versi, namun pada dasarnya manajemen kualitas berfokus pada perbaikan terus-menerus untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Manajemen kualitas berorientasi pada proses yang mengintegrasikan semua sumberdaya manusia, pemasok-pemasok dan para pelanggan, di lingkungan perusahaan. Hal ini berarti bahwa manajemen kualitas merupakan kemampuan atau kapasibilitas yang melekat pada sumberdaya manusia serta merupakan proses yang dapat dikontrol dan bukan suatu kebetulan belaka Gaspersz, 2005.

2.1.2 Dimensi mutu produk

Menurut Prawirosentono 2004, sifat khas mutu suatu produk yang andal harus mempunyai dimensi karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi konsumen dengan melalui berbagai cara. Dimensi dan spesifikasi mutu produk dapat dibagi sebagai berikut: 1 Kinerja Performance, kinerja suatu produk harus dicantumkan pada labelnya; 2 Keistimewaan Types of Features, produk yang bermutu harus memepunyai keistimewaan khusus dibanding dengan produk lainnya; 3 Kepercayaan dan waktu, produk yang mempunyai kinerja yang konsisten baik dalam batas-batas perawatan normal; 4 Mudah dirawat dan diperbaiki, produk yang memenuhi kemudahan untuk diperbaiki atau dirawat. Dimensi ini memberikan citra tersendiri pada mutu produk tersebut; 5 Sifat khas Sensory characteristic, mudah dikenal, wanginya, rasanya, bentuk dan suaranya; 6 Penampilan dan citra etis, presepsi konsumen atas suatu produk

2.1.3 Arti penting kualitas ikan