pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender lebih besar daripada responden yang berpendidikan rendah dengan selisih sebesar 23,5
persen lihat Tabel 28. Karakteristik responden yang berpendidikan tinggi dominan dimiliki oleh responden laki-laki sedangkan responden perempuan
dominan berpendidikan rendah lihat Tabel 15 pada BAB V. Hasil tersebut menunjukkan bahwa karakteristik dari peserta laki-laki
produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi adalah berpendidikan lebih tinggi daripada peserta perempuan dan memiliki tingkat kesetaraan gender dalam BMT
Swadaya Pribumi yang juga lebih tinggi daripada peserta perempuan. Tabel 28 Jumlah dan Persentase Tingkat Kesetaraan Gender dalam BMT
Swadaya Pribumi menurut Tingkat Pendidikan Responden di Desa Kembang Kuning, 2011
Tingkat kesetaraan gender
Tingkat pendidikan Total
n
Rendah n
Sedang n
Tinggi n
Tidak setara 4 23,5
0 0,0 0 0,0
4 13,3 Setara
13 76,5 7 100,0
6 100,0 26 86,7
Total n 17 100,0
7 100,0 6 100,0
30 100,0
Keterangan: p-value = 0,075 Taraf nyata = 0,05
8.4 Hubungan Jenis Usaha dengan Kesetaraan Gender dalam BMT
Swadaya Pribumi Jenis usaha responden digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu jenis
usaha makanan dan jenis usaha non-makanan. Hasil uji non-parametik Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata atau signifikan antara jenis
usaha peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi. Baik responden yang menekuni jenis usaha makanan maupun non-makanan sama-
sama menyatakan kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi adalah telah setara gender, namun persentase responden yang menekuni usaha non-makanan
dan menyatakan pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender lebih besar daripada responden yang menekuni usaha makanan
dengan selisih yang cukup besar, yaitu 30,8 persen lihat Tabel 29. Peserta laki- laki dominan menekuni jenis usaha non-makanan sedangkan peserta perempuan
dominan menekuni jenis usaha makanan lihat Tabel 17 pada BAB V.
Karakteristik laki-laki yang lebih cenderung menekuni jenis usaha non-makanan menunjukkan bahwa peserta laki-laki yang cenderung menyatakan bahwa
pelaksanaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender.
Tabel 29 Jumlah dan Persentase Tingkat Kesetaraan Gender dalam BMT Swadaya Pribumi menurut Penggolongan Jenis Usaha Responden di
Desa Kembang Kuning, 2011
Tingkat kesetaraan gender
Penggolongan jenis usaha Jumlah
n
Makanan n
Non-makanan n
Tidak setara 4 30,8
0 0,0 4 13,3
Setara 9 69,2
17 100,0 26 86,7
Jumlah n 13 100,0
17 100,0 30 100,0
Keterangan: p-value = 0,027 Taraf nyata = 0
,
05
8.5 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Kesetaraan Gender dalam
BMT Swadaya Pribumi Tingkat pendapatan yang diperoleh responden selama satu bulan
dikategorikan ke dalam tiga kateori, yaitu pendapatan Rp400.000,00- Rp4.499.000,00 per bulan, pendapatan Rp4.500.000,00-Rp8.599.000,00 per
bulan, dan pendapatan lebih dari Rp8.600.000,00 per bulan. Tabel 30 Jumlah dan Persentase Tingkat Kesetaraan Gender dalam BMT
Swadaya Pribumi menurut Tingkat Pendapatan Responden di Desa Kembang Kuning, 2011
Tingkat kesetaraan gender
Tingkat pendapatan Rp Total
n 1
n 2
n 3
n Tidak setara
4 21,1 0 0,0
0 0,0 4 13,3
Setara
15 78,9 5 100,0
6 100,0 26 86,7
Total n 19 100,0
5 100,0 6 100,0
30 100,0
Keterangan : p-value = 0,119 Taraf nyata = 0,05
1 : Pendapatan Rp400.000,00 s.d Rp 4.499.000,00
2 : Pendapatan Rp4.500.000,00 s.d Rp8.599.000,00
3 : Pendapatan
≥Rp8.600.000,00
Uji statistik korelasi Rank Spearman juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan nyata atau signifikan antara tingkat pendapatan peserta dengan
tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi sehingga keduanya tidak saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Nilai koefisien korelasi yang positif
menunjukkan semakin tinggi tingkat pendapatan peserta, maka semakin tinggi kesetaraan gender dalam pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya
Pribumi. Berdasarkan Tabel 30, terlihat bahwa sebagian besar responden yang
berpendapatan rendah, sedang, maupun tinggi sama-sama menyatakan kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi telah setara gender namun persentase
responden berpendapatan sedang dan tinggi yang menyatakan pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender lebih besar daripada
responden yang berpendapatan rendah dengan selisih 21,1 persen.
8.6 Ikhtisar