Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi dalam Pemenuhan Kebutuhan

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI

9.1 Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi dalam Pemenuhan Kebutuhan

praktis dan kebutuhan strategis Gender Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi pada penelitian ini diukur dari sejauhmana pemenuhan kebutuhan praktis serta kebutuhan strategis gender peserta produk pembiayaan perempuan dan laki-laki dipertimbangkan dalam pelaksanaan BMT Swadaya Pribumi. Jumlah pertanyaan untuk mengukur keberhasilan BMT Swadaya Pribumi adalah delapan pertanyaan yang terdiri dari lima pertanyaan pemenuhan kebutuhan praktis dan tiga pertanyaan pemenuhan kebutuhan strategis. Pemenuhan kebutuhan praktis peserta produk pembiayaan dalam keberhasilan BMT Swadaya Pribumi diukur berdasarkan lima pertanyaan mengenai pemenuhan kebutuhan antara peserta perempuan dan peserta laki-laki terhadap kebutuhan permodalan, pengetahuan kewirausahaan, kebutuhan ekonomi, perbaikan kondisi hidup, dan perkembangan usaha. Nilai terendah dalam pemenuhan kebutuhan praktis peserta perempuan dan peserta laki-laki dalam BMT Swadaya Pribumi adalah 5 sedangkan nilai tertingginya adalah 10 sehingga diperoleh nilai tengah, yaitu 7,5 ≈8. Pemenuhan kebutuhan praktis dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu rendah dan tinggi. Pemenuhan kebutuhan praktis peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi dikatakan rendah apabila skor yang diperoleh berkisar antara 5-8 sedangkan pemenuhan kebutuhan praktis peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi dikatakan tinggi apabila skor yang diperoleh berkisar antara 9-10. Sebagian besar responden laki-laki berada pada kategori rendah dalam pemenuhan kebutuhan praktis 53,3 sedangkan sebagian besar responden perempuan berada pada kategori tinggi dalam pemenuhan kebutuhan praktis 66,7. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden perempuan merasa kebutuhan praktis mereka, seperti pemenuhan kebutuhan permodalan, pengetahuan kewirausahaan, kebutuhan ekonomi, perbaikan kondisi hidup, dan perkembangan usaha. Hal ini juga berhubungan dengan tingginya tingkat pemenuhan manfaat yang dirasakan oleh responden perempuan lihat Tabel 22 yang me pembiayaa Tabel 31 Pemenuh pr Re T Tota Sumber: Da P dengan tuj praktis s pembiayaa peserta pe peserta la lebih tingg Gambar 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 pada BAB reka nikm an BMT Sw Jumlah Pemenuh an kebutuha raktis endah Tinggi al n ata Primer 20 Peserta pere ujuan untuk sedangkan an dengan erempuan bi aki-laki seh gi daripada 18 Persen Kebutu R VII. Resp mati dari k wadaya Prib dan Perse an Kebutuh an L 11. empuan ce memenuhi peserta l tujuan mem iasanya me hingga tingk peserta laki ntase Sebar uhan Prakti Rendah ponden pere keikutsertaa bumi. entase Seb han Praktis d Jeni Laki-laki n 8 53,3 7 46,7 15 100,0 enderung m kebutuhan laki-laki c mperbesar ngajukan p kat pengem i-laki. ran Respo s di Desa K empuan cen an mereka baran Resp di Desa Kem s kelamin Pere n 3 7 mengajukan rumahtang cenderung skala usaha embiayaan mbalian pes onden men Kembang Ku Tinggi nderung men a sebagai ponden m mbang Kun empuan n 5 33,3 10 66,7 15 100,0 n permohon gga sehari-h mengajuka a mereka. O yang lebih serta perem nurut Tingk uning, 2011 nsyukuri ap peserta pr menurut Tin ning, 2011 Tota n 13 17 30 1 nan pembia hari yang be an permoh Oleh karen sedikit dar mpuan cende kat Pemen Laki-la Peremp papun roduk ngkat al 43,3 56,7 100,0 ayaan ersifat honan na itu, ripada erung nuhan aki puan Kebutuhan strategis memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada kebutuhan praktis. Kebutuhan strategis tersebut meliputi kebutuhan terhadap akses, kontrol, dan manfaat yang bersifat strategis yang dapat dinikmati oleh peserta. Peserta yang telah mampu memenuhi kebutuhan praktis belum tentu mampu memenuhi kebutuhan strategis gender. Peserta yang telah mampu memenuhi kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis gender, maka peserta tersebut telah memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan gender yang tinggi. Kebutuhan strategis merupakan kebutuhan yang bersifat jangka panjang yang mengacu pada perubahan hubungan gender antara perempuan dan laki-laki, seperti kebutuhan terhadap hak yang sama dalam memperoleh pembiayaan, pelatihan, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan strategis peserta produk pembiayaan dalam keberhasilan BMT Swadaya Pribumi diukur berdasarkan tiga perubahan hubungan gender, yaitu hak atau kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki dalam memperoleh pembiayaan, mengikuti kegiatan pelatihan, dan pengambilan keputusan dalam mengatur rumahtangga. Sebagian besar responden perempuan berada pada kategori rendah dalam pemenuhan kebutuhan strategis 60,0 sedangkan sebagian besar responden laki-laki berada pada kategori tinggi dalam pemenuhan kebutuhan strategis 86,7, dengan selisih perbedaan 26,7 lihat Tabel 32. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden laki-laki merasa kebutuhan strategis mereka, seperti kesempatan memperoleh pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, dan pengambilan keputusan dalam rumahtangga telah terpenuhi. Tabel 32 Jumlah dan Persentase Sebaran Responden menurut Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Strategis di Desa Kembang Kuning, 2011 Pemenuhan kebutuhan strategis Jenis kelamin Total n Laki-laki n Perempuan n Rendah 2 13,3 9 60,0 11 36,7 Tinggi 13 86,7 6 40,0 19 63,3 Total n 15 100,0 15 100,0 30 100,0 Sumber: Data Primer 2011. P dalam pem maupun k bertindak perempuan keputusan suami m didominas merunding bersama. tinggi pad pengaruh Gambar P gender an keberhasil kebutuhan BMT Swa tinggi. Se responden menunjuk kategori ti 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 Peserta laki- menuhan k keluarga. Da sebagai p n berperan n dari suam ereka sebe si oleh kepu gkan persoa Perempuan da umumny dalam kelua 19 Persen Kebutu Penggabung ntara pesert lan BMT S n strategis g adaya Pribu ecara kuant n laki-laki m kkan bahwa inggi karen R -laki cende kebutuhan s alam keluar engambil k n sebagai mi mereka s elum meng utusan suam alan yang m n yang mem ya memilik arga. ntase Sebar uhan Strateg gan pemenu a perempua Swadaya Pr gender para umi dikelom titatif, jawa mengenai k a tingkat ke na telah berh Rendah rung memi strategis me rga, laki-lak keputusan u pendampin sehingga pe gajukan pe mi mereka, t mereka hada miliki tingk ki posisi taw ran Respo gis di Desa uhan kebutu an dan pes ribumi dala peserta pro mpokkan ke aban sebag keberhasilan eberhasilan hasil meme iliki pengar ereka, baik ki sebagai s utama di d ng suamin erempuan h embiayaan. terdapat beb api dan men kat pendidik war yang c onden men Kembang K uhan prakti erta laki-la am memen oduk pembia e dalam dua gian besar n BMT Sw BMT Swa enuhi kebutu Tinggi ruh dan ken di lingkun suami dan k dalam kelu nya dan m harus memp Tidak se berapa kelu ncari jalan k kan tinggi cukup tingg nurut Tingk Kuning, 201 is dan keb aki dapat m nuhi kebutu ayaan. Ting a kategori, y responden wadaya Prib adaya Pribu uhan prakti ndali yang ngan masya kepala kelu uarga sedan menerima s peroleh izin eluruh kelu uarga yang s keluarnya s atau penda gi dan mem kat Pemen 11 butuhan stra mengukur tin uhan praktis gkat keberha yaitu rendah perempuan bumi sama- umi berada is dan kebut Laki-la Peremp besar arakat uaraga ngkan setiap n dari uarga saling secara apatan miliki nuhan ategis ngkat s dan asilan h dan n dan -sama pada tuhan aki puan strategis g 33. Hany laki yang kebutuhan Tabel 33 Tingkat k BMT Swa Re T Tota Sumber: Da Gambar 2

9.2 A