Hubungan Status Pernikahan dengan Kesetaraan Gender dalam Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kesetaraan Gender dalam

produktif bekerja rendah dan sedang yang termasuk ke dalam kategori umur muda, 100 persen menyatakan bahwa pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swdaya Pribumi telah setara gender sedangkan responden pada kategori umur produktif bekerja tinggi yang termasuk ke dalam kategori umur tua hanya 60 persen yang menyatakan pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender. Hal ini menunjukkan bahwa peserta pada kategori umur produktif bekerja muda rendah dan sedang lebih merasakan pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swdaya Pribumi telah setara gender dan peserta yang dominan berumur muda adalah peserta laki-laki lihat Tabel 12 pada BAB V. Hasil uji korelasi Rank Spearman juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata atau signifikan antara umur peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam pelaksanaan produk pembiayaaan BMT Swadaya Pribumi. Tabel 26 Jumlah dan Persentase Tingkat Kesetaraan Gender dalam BMT Swadaya Pribumi menurut Umur BPS Responden di Desa Kembang Kuning, 2011 Tingkat kesetaraan gender Umur tahun Total n 15 – 31 n 32 – 48 n 49 – 64 n Tidak setara 0 0,0 0 0,0 4 40,0 4 13,3 Setara 4 100,0 16 100,0 6 60,0 26 86,7 Total n 4 100,0 16 100,0 10 100,0 30 100,0 Keterangan: p-value = 0,005 Taraf nyata = 0,05

8.2 Hubungan Status Pernikahan dengan Kesetaraan Gender dalam

BMT Swadaya Pribumi Karakteristik responden berikutnya yang dihubungkan dengan kesetaraan gender dalam pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi adalah status pernikahan. Sebagian besar responden telah berstatus menikah dan hanya dua orang responden perempuan yang berstatus janda. Responden yang berstatus menikah dan responden yang berstatus cerai janda sama-sama menyatakan pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender lihat Tabel 27. Hasil uji statistik non-parametik Chi Square juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata atau signifikan antara status pernikahan peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi. Hal ini terlihat dari nilai Asymp Sig. 2-sided = 0,581 lebih besar dari 0,05 sehingga tolak H , yaitu tidak terdapat hubungan antara status pernikahan peserta dengan kesetaraan gender dalam pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi. Tabel 27 Jumlah dan Persentase Tingkat Kesetaraan Gender dalam BMT Swadaya Pribumi menurut Status Pernikahan Responden di Desa Kembang Kuning, 2011 Tingkat kesetaraan gender Status pernikahan Total n Belum menikah n Menikah n Cerai n Tidak setara 0 0,0 4 14,3 0 0,0 4 13,3 Setara 0 0,0 24 85,7 2 100,0 26 86,7 Total n 0 0,0 28 100,0 2 100,0 30 100,0 Keterangan: Asymp Sig 2-sided = 0,581 Taraf nyata = 0,05 Baik responden yang berstatus menikah maupun responden yang berstatus janda sama-sama menyatakan bahwa pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan produk pembiayaan tidak membeda-bedakan peserta berdasarkan status pernikahan peserta.

8.3 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kesetaraan Gender dalam

BMT Swadaya Pribumi Tingkat pendidikan responden terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu rendah apabila pendidikan terakhir responden adalah tidak tamat atau tamat SD, sedang apabila pendidikan terakhir responden adalah tamat SMP, dan tinggi apabila pendidikan terakhir responden adalah tamat SMA. Nilai p-value dari uji korelasi Rank Spearman hubungan antar variabel tingkat pendidikan dengan kesetaraan gender adalah 0,075 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa antara tingkat pendidikan dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi tidak terdapat hubungan yang nyata atau signifikan. Baik responden pada tingkat pendidikan rendah, sedang, maupun tinggi sama-sama menyatakan pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender namun persentase responden berpendidikan sedang dan tinggi yang menyatakan pelaksanaan produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi telah setara gender lebih besar daripada responden yang berpendidikan rendah dengan selisih sebesar 23,5 persen lihat Tabel 28. Karakteristik responden yang berpendidikan tinggi dominan dimiliki oleh responden laki-laki sedangkan responden perempuan dominan berpendidikan rendah lihat Tabel 15 pada BAB V. Hasil tersebut menunjukkan bahwa karakteristik dari peserta laki-laki produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi adalah berpendidikan lebih tinggi daripada peserta perempuan dan memiliki tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi yang juga lebih tinggi daripada peserta perempuan. Tabel 28 Jumlah dan Persentase Tingkat Kesetaraan Gender dalam BMT Swadaya Pribumi menurut Tingkat Pendidikan Responden di Desa Kembang Kuning, 2011 Tingkat kesetaraan gender Tingkat pendidikan Total n Rendah n Sedang n Tinggi n Tidak setara 4 23,5 0 0,0 0 0,0 4 13,3 Setara 13 76,5 7 100,0 6 100,0 26 86,7 Total n 17 100,0 7 100,0 6 100,0 30 100,0 Keterangan: p-value = 0,075 Taraf nyata = 0,05

8.4 Hubungan Jenis Usaha dengan Kesetaraan Gender dalam BMT