tanggapan yang baik, menurut sebagian besar responden perempuan, keadaan mereka saat ini sudah lebih baik dan mereka mensyukuri keadaan mereka saat ini
dan merasa pembiayaan yang mereka peroleh dari BMT Swadaya Pribumi bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga. Dari segi
pendapatan, responden perempuan menikmati peningkatan pendapatan yang mereka peroleh walaupun jumlah peningkatannya tidak besar dan belum tentu
dapat memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya. Berbeda dengan responden perempuan, sebagian besar responden laki-laki merasa keadaan mereka sebelum
dan sesudah memperoleh pembiayaan berjalan sama saja dan tidak ada perubahan yang lebih baik. Sebagian besar responden laki-laki menjawab tidak merasakan
adanya peningkatan pendapatan, peningkatan status sosial, dan peningkatan pengetahuan kewirausahaan setelah menjadi peserta produk pembiayaan BMT
Swadaya Pribumi. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan ukuran mengenai manfaat yang dirasakan oleh peserta perempuan dan peserta laki-laki.
“Keadaan saya saat ini setelah meminjam uang ke BMT malah semakin terpuruk, karena saya tidak memiliki penghasilan tetap
seperti sebelumnya sehingga kesulitan dalam membayar angsuran setiap bulannya...”
Bapak Sl, 44 tahun.
7.4 Kesetaraan Gender dalam BMT Swadaya Pribumi
Tingkat kesetaraan gender diperoleh dari akumulasi nilai responden mengenai akses terhadap sumberdaya BMT Swadaya Pribumi, kontrol terhadap
sumberdaya BMT Swadaya Pribumi, dan manfaat yang dinikmati oleh peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi. Kesetaraan gender memiliki
tingkatan yang lebih tinggi daripada keadilan gender. Keadilan gender merupakan proses untuk menjadi adil terhadap perempuan dan laki-laki dan kesetaraan
gender adalah kesamaan kondisi bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh hak-haknya.
Kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi adalah kesamaan kondisi baik perempuan dan laki-laki untuk memperoleh kesempatan dan hak-
haknya dalam kesempatan dan pengambilan keputusan serta dalam menikmati hasil dan manfaat dari keterlibatannya sebagai peserta produk pembiayaan BMT
Swadaya P dan nilai t
ke dalam kategori t
lihat Tab Tabel 23
Ti kesetar
Tida S
Tota
Sumber: Da
Gambar 1
R menyataka
setara gen kesetaraan
laki-laki d yang men
0. 20.
40. 60.0
80.0 100.0
Pribumi. N tertinggi ad
dua katego idak setara
el 23. Jumlah d
Gender d 2011
ingkat raan gender
ak setara Setara
al n
ata primer 201
7 Persen
dalam
Responden an bahwa t
nder, namu n gender dal
dengan seli nyatakan s
.0 Tidak
Nilai terenda dalah 30. Pe
ori, yaitu tid gender ad
dan Persent dalam BMT
L
11.
ntase Respo BMT Swad
laki-laki tingkat kes
un jumlah r lam BMT S
isih 26,7 pe etara sedan
k setara
ah dari akum eneliti meng
dak setara d dalah 15-22
tase Respon T Swadaya
Jenis aki-laki
n 0 0,0
15 100,0 15 100,0
onden berd daya Pribum
maupun etaraan gen
responden Swadaya Pr
ersen. Hany ngkan selu
Setara
mulasi ketig gkategorikan
dan setara g dan nilai s
nden berda Pribumi d
s kelamin Pere
n
dasarkan T mi di Desa K
responden nder di BM
perempuan ribumi lebih
ya 73,3 pe uruh respon
Laki-l Pe
ga aspek ter n tingkat ke
gender. Se setara gend
asarkan Tin di Desa Ke
empuan 4 26,7
11 73,3 15 100,0
ingkat Kes Kembang K
n perempu MT Swaday
n yang men h sedikit dar
rsen respon nden laki-l
laki erempuan
rsebut adala esetaraan g
elang nilai u der adalah 2
ngkat Keset embang Ku
Tota n
4 26
30 1
setaraan G Kuning, 201
uan sama- ya Pribumi
nyatakan tin ripada respo
nden perem aki menya
Laki-la Peremp
ah 15 ender
untuk 23-30
taraan uning,
al
13,3 86,7
100,0
ender 1
-sama telah
ngkat onden
mpuan atakan
aki puan
tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi telah setara gender. Hal ini dipengaruhi oleh nilai akses dan kontrol yang rendah dari responden
perempuan dalam hal pengelolaan dana pembiayaan dan pengelolaan usaha sehingga terdapat 26,7 persen responden perempuan yang menyatakan bahwa
tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi tidak setara gender. Hal ini menunjukkan bahwa peserta laki-laki lebih setara gender dalam BMT Swadaya
Pribumi daripada peserta perempuan.
7.5 Ikhtisar