BMT Swadaya Pribumi dideskripsikan ke dalam bentuk tabel serta diinterpretasikan.
Data primer yang diperoleh secara kuantitatif dari lapangan melalui proses pengeditan informasi yang sesuai dengan yang diteliti, kemudian data
kuantitatif tersebut dikode, diberikan skor, dan di entry ke dalam Microsoft excel 2007
dan software SPSS Statistic 17.00. Data kuantitatif tersebut kemudian diolah dengan menggunakan tabulasi silang untuk menyajikan gambaran hubungan data
terpilah berdasarkan jenis kelamin perempuan dan laki-laki dengan karakteristik peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi, tingkat kesetaraan gender
dalam BMT Swadaya Pribumi, dan tingkat keberhasilan BMT Swadaya Pribumi. Selanjutnya, data kuantitatif yang ditampilkan ke dalam tabulasi silang diuji
dengan uji statistik non-parametik Chi Square untuk data skala minimal nominal pada taraf nyata
α=0,05 dan uji korelasi Rank Spearman untuk data dengan skala minimal ordinal pada taraf nyata
α=0,05. Tanda bintang yang terdapat pada nilai korelasi koefisien juga menunjukkan signifikansi atau hubungan antar
variabel. Semakin banyak jumlah bintang pada koefisien korelasi maka semakin tinggi tingkat signifikan atau hubungan antar variabel.
3.5.1 Uji Chi Square
Hasil uji non-parametik Chi Square menghasilkan nilai Asympyotic Significance
Asymp Sig. yang menunjukkan hubungan antara variabel yang diujikan pada taraf nyata
α = 0,05. Jika nilai Asymp Sig. 2-side lebih kecil dari nilai taraf nyata
α = 0,05, maka H ditolak.
1 H
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara status pernikahan peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya
Pribumi. H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara status pernikahan
peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
2 H : Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara jenis usaha peserta
dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara jenis usaha peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
3.5.2 Uji Korelasi
Rank Spearman
Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal
Uyanto, 2009. Hasil uji korelasi akan menunjukkan nilai koefisien korelasi yang bernilai positif + atau negatif -. Jika nilai koefisien korelasi bernilai positif
maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat searah, artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Jika koefisien korelasi
bernilai negatif maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat tidak searah, artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikat kecil.
Hasil uji korelasi Rank Spearman menghasilkan p-value yang menunjukkan hubungan antara variabel yang diujikan pada taraf nyata
α = 0,05. Jika nilai p-value lebih kecil dari nilai taraf nyata
α = 0,05, maka H ditolak.
1 H : Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara umur median
peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara umur median peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
2 H : Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara umur BPS
peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara umur BPS peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
3 H
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat pendidikan peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya
Pribumi. H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat pendidikan peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya
Pribumi.
4 H : Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat pendapatan
peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat pendapatan peserta dengan tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya
Pribumi. 5 H
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat akses peserta terhadap sumberdaya dari BMT Swadaya Pribumi dengan
tingkat keberhasilan BMT Swadaya Pribumi. H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat akses peserta terhadap sumberdaya dari BMT Swadaya Pribumi dengan tingkat
keberhasilan BMT Swadaya Pribumi. 6 H
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat kontrol peserta terhadap sumberdaya dari BMT Swadaya Pribumi dengan
tingkat keberhasilan BMT Swadaya Pribumi. H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat kontrol peserta terhadap sumberdaya dari BMT Swadaya Pribumi dengan tingkat
keberhasilan BMT Swadaya Pribumi. 7 H
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat manfaat yang dinikmati oleh peserta dengan tingkat keberhasilan BMT
Swadaya Pribumi. H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat manfaat yang dinikmati oleh peserta dengan tingkat keberhasilan BMT Swadaya
Pribumi. 8 H
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi dengan tingkat keberhasilan
BMT Swadaya Pribumi. H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat kesetaraan gender dalam BMT Swadaya Pribumi dengan tingkat keberhasilan
BMT Swadaya Pribumi.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI