Jadi rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahan berada.
4. Kalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk
menentukan nilai skornya. 5.
Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya di
bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan
posisi internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari banyak faktor. Jumlah faktornya tidak
berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1,0.
Tabel 2. Matriks IFE
Critical Success Factors Bobot
Rating Skor
Kekuatan
Kelemahan
Sumber: David 2009
2.7. Analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity and Threat
Umar 2008, menyatakan bahwa matriks SWOT merupakan matching
tools yang
penting untuk
membantu para
manajer mengembangkan empat tipe strategi bagi perusahaan, yaitu:
1. Strategi SO Strengths-Opportunities
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Pada umunnya, perusahaan
melaksanakan strategi WO, ST atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak kelemahan, mau tidak
mau perusahaan harus mengatasi kelemahan tersebut agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan
harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
2. Strategi WO Weakness-Opportunities
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang
kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan berbagai peluang karena adanya berbagai kelemahan internal.
3. Strategi ST Strengths-Threats
Melalui strategi ini, perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari berbagai ancaman eksternal. Hal ini bukan
berarti perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman.
4. Strategi WT Weakness-Threats
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang
dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus berjuang
untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger, declared bankruptcy, retrench, atau liquidation.
Ada delapan tahapan dalam membangun penentuan strategi dengan menggunakan matriks SWOT, yaitu:
1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan.
2. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan.
3. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
5. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal
dan catat hasilnya dalam dalam sel strategi SO. 6.
Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam dalam sel strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman
eksternal dan catat hasilnya dalam dalam sel strategi ST. 8.
Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam dalam sel strategi WT.
Tabel 3. Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Strengths S
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kekuatan internal
Weakness W
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kelemahan internal
Opportunities O
Tentukan 5-10 faktor peluang
eksternal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats T
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber: Rangkuti 2002
2.8. Metode AHP