Kelemahan Peluang Identifkasi Faktor Lingkungan PT. Suwardana Media Cita

8. Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat Tingkat penjualan surat kabar Jurnal Bogor terus mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari meningkatkanya jumlah pembaca dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2007, jumlah pembaca Jurnal Bogor berada pada kisaran 3000-4000 orang setiap harinya, kemudian meningkat pada tahun 2008 menjadi 6000- 7000 pembaca dan pada tahun 2009 menjadi 8000-9000 pembaca setiap harinya. Hingga pertengahan tahun 2012 ini, jumlah pembaca Jurnal Bogor berada pada kisaran 11.000 pembaca setiap harinya. Pertumbuhan penjualan ini berdampak pada margin profit perusahaan yang juga mengalami hal serupa. Target penjualan yang tercapai dan pendapatan dari iklan yang semakin membaik membawa perusahaan untuk terus bersaing di pasar sasaran.

4.5.2 Kelemahan

1. Belum memiliki mesin produksi sendiri Surat kabar Junal Bogor melakukan proses produksi berupa sistem cetak jarak jauh. Berita yang sudah disusun sesuai dengan formatnya dikirim ke pusat percetakan untuk dilakukan proses produksi, kemudian produk dikirim kembali ke wilayah Bogor dan sekitar untuk disalurkan. Tidak adanya mesin produksi sendiri menjadi hambatan karena biaya yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi sangat mahal, akan tetapi semua biaya tersebut tertutupi oleh pendapatan melalui iklan. Perusahaan juga sudah merencanakan pembelian mesin produksi atau mesin cetak terbaru dengan kemampuan proses cetak warna, sehingga dengan adanya mesin produksi sendiri akan sangat mengurangi biaya cetak yang tinggi dan meningkatkan profit perusahaan. 2. Brand image yang belum kuat di wilayah Bogor Sebagai salah satu surat kabar lokal muncul dalam kurun waktu lima tahun terakhir, surat kabar Jurnal Bogor harus bersaing dengan berbagai surat kabar lokal sejenis dan nasional lainnya. Perusahaan dengan kategori pendatang baru ini harus bersaing secara ketat untuk menempatkan produknya di pasar, keberadaan pesaing lama yang lebih dahulu menguasai pasar dan memiliki brand image yang kuat menjadi kelemahan surat kabar Jurnal Bogor dan juga merupakan tantangan yang harus dihadapi. 3. Daya saing yang masih lemah terhadap surat kabar lainnya Surat kabar Jurnal Bogor belum memiliki daya saing yang begitu tinggi untuk menghadapi surat kabar lain yang lebih menguasai pasar dan memiliki pelanggan tetap yang cukup banyak. Daya saing yang masih lemah menjadi elemen yang harus dievaluasi agar perusahaan mampu bertahan, berkembang dan terus maju.

4.5.3 Peluang

1. Kebutuhan informasi yang semakin besar Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat maka kebutuhan informasi semakin besar pula. Dengan informasi orang akan menjadi tahu keadaan sekitar maupun di belahan dunia manapun, kebutuhan informasi yang semain besar tentunya memberikan keuntungan besar bagi berbagai surat kabar lokal maupun nasional. 2. Potensi pasar yang masih bisa terus digali Mencari dan mengembangkan potensi pasar dalam bidang ini bisa dilakukan melalui variasi berita, inovasi produk dan lainnya. Kesempatan ini merupakan peluang yang masih bisa terus digali dan dikembangkan serta mendapat dukungan dari sumber daya manusia yang kreatif dan mempunyai visi yang baik dalam bekerja. 3. Mesin produksi yang makin canggih Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan di bidang produksi, maka penggunaan mesin produksi dengan teknologi canggih bukanlah hal baru. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan tentunya akan semakin menunjang proses produksi surat kabar. 4. Daya beli masyarakat yang terus meningkat Membaiknya kondisi ekonomi secara nasional dan kesejahteraan masyarakat wilayah Bogor yang meningkat memberikan peluang bagi PT. Suwardana Media Cita. Dengan daya beli yang semakin tinggi maka pembeli akan semakin loyal dalam membelanjakan uangnya. 5. Adanya kebijakan dari pemerintah pusat Dukungan dari pemerintah dengan adanya Undang-Undang mengenai kebebasan pers tentu memberikan peluang bagi surat kabar Jurnal Bogor dan berbagai surat kabar lainnya di Indonesia. Pemerintah menjamin dan melindungi pers secara sah di mata hukum.

4.5.4 Ancaman