Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa

Universitas Sumatera Utara mereka berada. Oleh karena itu, lewat media massa seseorang atau sekelompok orang dapat melakukan persuasi kepada banyak orang diberbagai tempat dengan efisien. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Komunikasi massa diharapkan dapat memberikan efek kepada penerimanya. Wilbur Schramm dalam bukunya “How Communication Works” dalam Wiryanto 2000 : 15 menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam efek yang bersifat khusus dan efek yang bersifat umum : 1. Efek Umum Efek umum menyangkut efek yang paling mendasar yang diharapkan dapat terjadi akibat pesan-pesan yang disiarkan melalui media massa. 2. Efek Khusus Efek khusus menyangkut suatu ramalan tentang efek yang diperkirakan akan timbul pada individu-individu dalam suatu mass audience pada perilaku mereka dalam menerima pesan-pesan di media massa.

2.3.5. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa

Media massa merupakan saluran atau media yang dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan massa. Yang termasuk media massa disini adalah televisi, surat kabar, majalah, radio dan film. Media massa dapat digolongkan sebagai media elektronik dan media cetak yang keseluruhan sering juga disebut pers. Istilah televisi terdiri dari “tele” yang berarti jauh dan “visi” vision yang berarti penglihatan. Televisi adalah salah satu bentuk media komunikasi massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur – unsur kata, musik dan sound effect, juga memiliki keunggulan yaitu visual berupa gambar hidup yang dapat menimbulkan pesan mendalam bagi pemirsanya Effendy, 2003 : 192. Sebagai media massa yang didukung oleh teknologi yang modren, televisi mempunyai banyak keunggulan yang diantaranya ialah siaran yang di pancarkan melalui televisi dapat menjangkau seluruh lapisan yang ada di mayarakat. Universitas Sumatera Utara Sedangkan kekurangan dari media massa elektronik ini adalah berbagai macam informasi yang disajikan hanya bersifat sekilas saja. Dalam arti bahwa yang muncul pada pesawat televisi tidak dapat dikaji ulang, berbeda dengan pesan- pesan media cetak. Menurut sosiolog Marshall McLuhan, kehadiran televisi membuat dunia menjadi “Desa Global” yaitu suatu masyarakat dunia yang batasnya diterobos oleh media televisi Kuswandi, 1996 : 20. Adapun ciri-ciri televisi antara lain adalah Effendy, 2003 : 21 1. Berlangsung satu arah. 2. Komunikasi melembaga. 3. Pesan bersifat umum. 4. Sasarannya menimbulkan keserempakan. 5. Komunikanyan bersifat heterogen. Televisi merupakan media komunikasi massa karena memenuhi unsur- unsur yang terdiri dari sumber sorce, pesan message, saluran channel, penerima receiver serta efek effect Wiriyanto, 2000: 67. Komunikasi massa televisi ialah proses komunikasi antar komunikator dengan komunikan massa melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Televisi adalah salah satu media dalam komunikasi. Dalam semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia Ardianto dkk, 2004 : 125. Televisi merupakan media yang paling banyak menarik perhatian komunikan karena kelebihannya yang mempu menyatukan unsur audio visual sekaligus. Televisi memiliki keuntungan atas pesanya yang bisa dilihat serta didengar dalam waktu yang bersamaan Suhandang, 2005 : 89. Media televisi bersifat trsnsitory hanya meneruskan, dalam paradigma Harol Lasswell tentang proses komunikasi yang berbunyi “who, says what, to whom, in which channel, and with what effect”. Secara langsung menggambarkan bahwa proses komunikasi seseorang memerlukan media. Memasukan paradigma Lasswell dalam komunikasi massa media televisi, secara tegas memperlihatkan bahwa dalam setiap pesan yang disampaikan televisi, tentu saja mempunyai Universitas Sumatera Utara tujuan khalayak, sasaran, serta akan mengakibatkan umpan balik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.3.6. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Dalam Menerapkan Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3&SPS) Di Stasiun Televisi Lokal Di Bandung

0 2 1

PENDAHULUAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN DALAM PEMBERITAAN BENCANA BANJIR DI TELEVISI.

0 3 23

PENUTUP PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN DALAM PEMBERITAAN BENCANA BANJIR DI TELEVISI.

0 4 10

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR DALAM PELAKSANAAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN.

0 1 114

SINETRON DAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG (Studi Analisis Isi Kekerasan pada Sinetron Anak Jalanan di RCTI yang Berpotensi Melanggar Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran).

0 0 18

Tanggungjawab Lembaga Penyiaran Dalam Meningkatkan Kualitas Siaran Melalui Implementasi Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) | Trisnadewi | Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi 86 149 1 SM

0 1 11

BAB II PARADIGMA DAN TEORI KOMUNIKASI 2.1.Kajian Terdahulu - Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Ya

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat Di W

0 0 7

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN (STUDI ANALISIS ISI PADA KASUS PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN MEDIA TELEVISI YANG DIMUAT DI WEBSITE KPI.GO.ID)

0 0 16

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR DALAM PELAKSANAAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN SKRIPSI

0 0 20