Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

Universitas Sumatera Utara tujuan khalayak, sasaran, serta akan mengakibatkan umpan balik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.3.6. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya sangat sentris terutama dalam mengembangkan alam demokrasi di negara Indonesia. Oleh karena itu ditetapkanlah undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran dengan total XII BAB pokok pembahasan dan 64 pasal, untuk menjadi dasar dalam menyelenggarakan penyiaran dan menghasilkan kualitas siaran di Indonesia. Pembentukan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tidak terlepas dari undang-undang dasar tahun 1945, undang-undang nomor 8 tahun 1992 tentang perfilman, undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah, undang-undang nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi, undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia, undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, dan undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta. Undang-undang nomor 32 tahun 2002, disusun berdasarkan pokok-pokok pemikiran sebagai berikut : a. Penyiaran harus mampu menjamin dan melindungi kebebasan berekspresi atau mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan, termasuk menjamin kebebasan berkreasi dengan bertumpu pada asas keadilan, demokrasi, dan supermasi hukum. b. Penyiaran harus mencerminkan keadilan dan demokrasi dengan menyeimbangkan antara hak dan kewajiban masyarakat ataupun pemerintah, termasuk hak asasi setiap individuorang dengan menghormati dan tidak mengganggu hak individuorang lain. c. Memperhatikan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, juga harus mempertimbangkan penyiaran sebagai lembaga ekonomi yang penting dan strategis, baik dalam skala nasional maupun internasional. Universitas Sumatera Utara d. Mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya di bidang penyiaran, seperti teknologi digital, kompresi, komputerisasi, televisi kabel, satelit, internet, dan bentuk – bentuk khusus lain dalam penyelenggaraan siaran. e. Lebih memberdayakan masyarakat untuk melakukan kontrol sosial dan berpartisipasi dalam memajukan penyiaran nasional, untuk itu dibentuk komisi penyiaran indonesia yang menampung aspirasi masyarakat dan mewakili kepentingan publik akan penyiaran. f. Penyiaran berkaitan erat dengan spektum frekuensi radio dan orbit satelit geostasioner yang merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien. g. Pengembangan penyiaran diarahkan pada terciptanya siaran yang berkualitas, bermartabat, mampu menyerap, dan merefleksikan aspirasi masyarakat yang beraneka ragam, untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh buruk nilai budaya asing. Sebagaimana yang ditetapkan dalam undang-undang penyiaran, pada BAB II mengenai Asas, Tujuan, Fungsi dan Arah, telah diatur dalam pasal-pasal berikut: Pasal 2 Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Pasal 3 Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajkan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokrasi, adil, dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran indonesia. Universitas Sumatera Utara Pasal 4 1 Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekatan sosial. 2 Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan. Pasal 5 Penyiaran diarahkan untuk : 1 Menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2 Menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa; 3 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia; 4 Menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa; 5 Meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional; 6 Menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup; 7 Mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran; 8 Mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mewujudkan pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisai; 9 Memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab; 10 Memajukan kebudayaan nasional. Dalam melaksanakan penyiaran tentunya tidak terlepas dari lembaga penyiaran yaitu selaku penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Dalam Menerapkan Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3&SPS) Di Stasiun Televisi Lokal Di Bandung

0 2 1

PENDAHULUAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN DALAM PEMBERITAAN BENCANA BANJIR DI TELEVISI.

0 3 23

PENUTUP PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN DALAM PEMBERITAAN BENCANA BANJIR DI TELEVISI.

0 4 10

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR DALAM PELAKSANAAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN.

0 1 114

SINETRON DAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG (Studi Analisis Isi Kekerasan pada Sinetron Anak Jalanan di RCTI yang Berpotensi Melanggar Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran).

0 0 18

Tanggungjawab Lembaga Penyiaran Dalam Meningkatkan Kualitas Siaran Melalui Implementasi Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) | Trisnadewi | Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi 86 149 1 SM

0 1 11

BAB II PARADIGMA DAN TEORI KOMUNIKASI 2.1.Kajian Terdahulu - Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Ya

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat Di W

0 0 7

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN (STUDI ANALISIS ISI PADA KASUS PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN MEDIA TELEVISI YANG DIMUAT DI WEBSITE KPI.GO.ID)

0 0 16

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR DALAM PELAKSANAAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN SKRIPSI

0 0 20