Operasionalisasi Konsep Definisi Operasional

Universitas Sumatera Utara Bagan 1 Model Teoritis

2.6. Operasionalisasi Konsep

Operasional konsep digunakan untuk melihat komponen-komponen yang menjadi kajian dari penelitian. Berdasarkan kerangka toeri dan konsep diatas, maka dibuat menjadi operasional konsep untuk mempermudah proses penelitian, yaitu sebagai berikut : Tabel 2.6. Operasionalisasi konsep Komponen Teoritis Komponen Operasional 1. Waktu pelanggaran yang dimuat di website kpi.go.id a. Waktu pelanggaran - Juli sd desember 2014 1. Pelanggaran P3SPS tahun 2012 a. Program 1. Faktual 2. Non Faktual b. Stasiun televisi c. Jenis pelanggaran berdasarkan ruang lingkup pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran sesuai dengan Pasal 5 P3SPS tahun 2012 d. Sanksi administratif berdasarkan Pasal 75 ayat 2 P3SPS tahun 2012 Pelanggaran yang dimuat diWebsite kpi.go.id Jenis Program Faktual Non Faktual Nama Stasiun Televisi Pasal dan Sanksi Universitas Sumatera Utara

2.7. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur konsep-konsep yang akan diteliti yang bersifat operasional Sarwono, 2006:27. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah : - Waktu pelanggaran yang dimuat di website kpi.go.id 1. Semua pelanggaran yang dilakukan stasiun televisi dan telah dimuat dalam website kpi.go.id terhitung dari bulan juli sampai dengan desember 2014. - Pelanggaran terhadap P3SPS, yang terdiri dari : - Jenis program - Faktual Yang dimaksud di dalam program faktual adalah program berita, features, dokumentari, program realita reality program reality show, konsultasi on-air dengan mengundang narasumber dan atau penelepon, pembahasan masalah melalui diskusi, talk show, jajak pendapat, pidatoceramah, program editorial, kuis, perlombaan, pertandingan olahraga, dan program -program sejenis lainnya. - Non Faktual Program non faktual adalah fiksi seperti drama, film, sinetron, komedi, dan kartun yang berisi ekspresi seni dan budaya serta rekayasa danatau imajinasi dari pengalaman individu danatau kelompok. - Stasiun televisi Nama-nama lembaga penyiaran swasta maupun pemerintah yang melakukan pelanggaran seperti yang tercatat dalam website kpi.go.id terhitung dari Bulan Juli-Desember tahun 2014, adapun nama-nama stasiun televisi tersebut yaitu : RCTI, SCTV, ANTV, TRANS TV, TRANS 7, TVRI, METRO TV, TV ONE, GLOBAL TV, MNC, INDOSIAR, dan NET TV. - Jenis pelanggaran sesuai dengan ruang linkup P3 dan SPS tahun 2012 Pasal 5 yaitu : Universitas Sumatera Utara Pasal 5 P3 “pedoman perilaku penyiaran adalah dasar bagi penyusunan standar program siaran” Pasal 5 SPS “standar program siaran merupakan standar isi siaran yang berkaitan dengan:” - Nilai-nilai kesusilaan, keagamaan, ras dan antargolongan - Norma kesopanan dan kesusilaan - Etika profesi - Kepentingan publik - Program layanan publik - Hak privasi - Perlindungan kepada anak - Perlindungan kepada orang dan masyarakat tertentu - Muatan seksualitas - Muatan kekerasan - Larangan dan pembatasan muatan rokok, NAPZA narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, dan minuman beralkohol - Larangan dan pembatasan muatan perjudian - Larangan dan pembatasan muatan mistik, horor, dan supranatural - Penggolongan program siaran - Program siaran jurnalistik - Hak siar - Bahasa, bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan - Sensor - Program siaran berlangganan - Siaran iklan - Program asing - Siaran lokal dalam sistem stasiun jaringan - Muatan penggalangan dana dan bantuan - Muatan kuis, undian berhadiah, dan permainan berhadiah lain - Siaran pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah - Pengawasan, sosialisasi dan rekaman Universitas Sumatera Utara Segala sesuatu yang melanggar ketentuan dalam ruang lingkup yang tertera dalam pasal 5 P3SPS tahun 2012 akan di kenakan sanksi administratif. - Sangsi pelanggaran sesuai dengan pasal 75 ayat 2 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran tahun 2012, yaitu - Teguran - pengentian sementara - pembatasan durasi dan waktu siaran - denda adminisratif. - pembekuan kegiatan siaran untuk waktu tertentu. - penolakan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran. - pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran. 38 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isicontent analysis yaitu penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi oleh Barelson didefenisikan sebagai “suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak manifest” Eriyanto, 2011: 15. Analisis isi mampu menjawab pertanyaan berkaitan dengan “what, to whom, dan how dari suatu teks. Ada pula Holsti yang mendefenisikannya sebagai “suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari karakteristik pesan. Beberapa tokoh lain seperti Walizar dan Wenir 1978 membuat defenisi analisa ini sebagai prosedur sistematis yang digunakan untuk menguji isi dalam informasi yang terekam. Kripendorf 1980 mendefenisikannya sebagai teknik penelitian untuk membuat referensi yang dapat diaplikasikan serta valid dari data sesuai konteks. Penelitian dilakukan dengan melakukan studi analisi isi terhadap objek penelitian di website komisi penyiaran indonesia pusat. Semua hasil penelitian dituangkan dalam pembahasan secara deskriptif. Melalui analisis isi ini, peneliti akan mengklasifikasikan kasus pelanggaran yang dimuat pada website kpi.go.id terhitung pada bulan Juli-Desember 2014 berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada tiap-tiap kasus pelanggaran. Semua hasil penelitian dituangkan dalam pembahasan secara deskriptif yang menggambarkan mengenai pelanggaran yang terjadi.

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Dalam Menerapkan Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3&SPS) Di Stasiun Televisi Lokal Di Bandung

0 2 1

PENDAHULUAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN DALAM PEMBERITAAN BENCANA BANJIR DI TELEVISI.

0 3 23

PENUTUP PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN DALAM PEMBERITAAN BENCANA BANJIR DI TELEVISI.

0 4 10

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR DALAM PELAKSANAAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN.

0 1 114

SINETRON DAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG (Studi Analisis Isi Kekerasan pada Sinetron Anak Jalanan di RCTI yang Berpotensi Melanggar Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran).

0 0 18

Tanggungjawab Lembaga Penyiaran Dalam Meningkatkan Kualitas Siaran Melalui Implementasi Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) | Trisnadewi | Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi 86 149 1 SM

0 1 11

BAB II PARADIGMA DAN TEORI KOMUNIKASI 2.1.Kajian Terdahulu - Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Ya

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat Di W

0 0 7

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN (STUDI ANALISIS ISI PADA KASUS PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN MEDIA TELEVISI YANG DIMUAT DI WEBSITE KPI.GO.ID)

0 0 16

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR DALAM PELAKSANAAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN SKRIPSI

0 0 20