Universitas Sumatera Utara
2.2. Paradigma Penelitian
Positivisme sebagai salah satu aliran filsafat yang bebas nilai dikembangkan mulai abad ke 19
1. Positivisme Sosial
Dikemukakan oleh Hendry Sain Simon dan Aguste Comte. Paham ini menyakini bahwa kehidupan sosial hanya dapat di capai melalui
penerapan ilmu-ilmu positif. 2.
Positivisme Evolusioner Dikemukakan oleh Charles Lyell, Charles Darwin, Herbert Spencer,
Wilhem Wundt, Ernst Hackel. Positivisme evolusioner meyakini interaksi manusia-semesta sebagai penentu kemajuan.
3. Positivisme Logis
Dikemukakan oleh Rudolph Carnapp, Alfred Ayer, Wittgnestein. Paham ini lebih memfokuskan diri pada logika dan bahasa ilmiah. Prinsip yang
diyakini paham ini adalah ISOMORFI yaitu adanya hubungan mutlak antara bahasa dan dunia nyata.
Positivis berarti apa yang berdasarkan pada faktor objektif. Asumsi dasar positivisme tentang realitas adalah tunggal, dalam artian bahwa fenomena alam
dan tingkah laku manusia itu terkait oleh tertib hukum. Fokus kajian positivisme adalah peristiwa sebab-akibat kausalitas.
Dalam hal ini, positivisme menyebutkan ada dua jalan untuk mengetahui : 1.
Verifikasi langsung melalui data pengindera empirikal. 2.
Penemuan lewat logika rasional Positivisme mempunyai selogan yang terkenal yaitu “savoir pour prevoir,
prevoir pour pouvoir” yang artinya dari ilmu muncul prediksi, dan dari prediksi muncul aksi.
Ide pokok positivisme menurut Kincaid : 1.
Ilmu pengetahuan merupakan jenis pengetahuan yang paling tinggi tingkatannya, dan karenanya kajian filsafat harus juga bersifat ilmiah.
Universitas Sumatera Utara 2.
Ada satu jenis metode ilmiah yang berlaku secara umum, untuk segala bidang atau disiplin ilmu, yakni metode penelitian ilmiah yang lazim
digunakan dalam ilmu alam. 3.
Pandangan-pandangan metafisika tidak dapat diterima sebagai ilmu, tetapi sekedar merupakan pseudoscientific.
Kebenaran yang dianut positivisme dalam mencari kebenaran adalah teori korespondensi. Teori korespondensi menyebutkan bahwa suatu pernyataan adalah
benar jika terdapat fakta-fakta empiris yang mendukung pernyataan tersebut. atau dengan kata lain suatu pernyataan dianggap benar apabila materi yang terkandung
dalam pernyataan tersebut bersesuaian korespondensi dengan obyek faktual yang ditunjuk oleh pernyataan tersebut.
Komponen-komponen pokok teori dan metodologi positivis adalah : 1.
Metode penelitian : kuantitatif 2.
Sifat metode positivisme adalah objektif 3.
Penalaran : deduktif 4.
Hipotetik.
2.3. Kerangka Teori