memiliki otonom penuh dalam menentukan kebijakan dan strategi yang akan dijalankan dalam melaksankan kegiatan operasional BPR. Penentuan tingkat
bunga baik bunga tabungan, deposito, dan kredit juga ditetapkan oleh pihak dari dalam manajemen BPR.
a. Profil PT. Bank Perkreditan Rakyat Harau
PT. BPR Harau didirikan tahun 1997 dengan izin usaha operasional Nomor Kep-536Km171997 10 Oktober 1997. PT. BPR Harau terletak di
Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota. PT. BPR Harau merupakan salah satu kelompok BPR yang didirikan oleh Bank Nagari. Pemilik atau pemegang
saham mayoritas pada awal berdirinya BPR ini adalah Bank Nagari BPD Sumbar, Koperasi Serba Usaha Karyawan Bersama KSUKB Bank Nagari,
Dana Pensiun Bank Nagari dan Pemda Limapuluh Kota serta masyarakat Limapuluh Kota. Komposisi permodalan PT. BPR Harau per 31 Desember 2006
adalah Bank Nagari sebesar 2.53 persen, KSUKB Bank Nagari sebesar 10.12 persen, Dana Pensiun Bank Nagari sebesar 10.54 persen, Pemerintah Daerah
Kabupaten Limapuluh Kota sebesar 15.81 persen dan masyarakat sebesar 61 persen. Modal dasar yang dimiliki pada akhir tahun 2006 adalah Rp 800 000
000,- sedangkan modal disetor Rp 474 450 000,- BPR memiliki satu kantor pusat dan kantor kas di Piladang Kecamatan Akabiluru. Bidang usaha dari BPR ini
adalah untuk membantu dan mendorong ekonomi pedesaan yang langsung menyentuh masyarakat terutama usaha produktif. PT. BPR Harau terletak di
Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota dengan wilayah kerja beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu Kecamatan Harau,
Kecamatan Payakumbuh Barat, dan Kecamatan Akabiluru. Pada bidang teknologi dan sumberdaya manusia, PT. BPR Harau telah
berupaya mengembangkan teknologi di bidang teknologi administrasi dan
keuangan berupa sistem aplikasi pembukuan terintegrasi Integrated System
yang diharapkan pula mampu mempercepat proses administrasi keuangan, meningkatkan informasi untuk manajemen dan meningkatkan pelayanan kepada
nasabah. Dalam kegiatan operasionalnya, PT. BPR Harau saat ini telah memperkerjakan pegawai sebanyak 13 orang dengan spesifikasi pendidikan
yang terdiri dari 6 orang setingkat S1, 3 orang program D3, dan 4 orang setingkat SLTA. Dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya direksi dan
pegawai selama tahun 2006 telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar seperti sertifikasi, sosialisasi keaslian uang rupiah, aplikasi laporan bulanan
berbasis web training dan seminar IT for non IT, dan workshop perpajakan.
Jenis-jenis pelatihan yang dilakukan oleh PT. BPR Harau antara lain pelatihan tentang kredit, dana, akuntansi pembukuan, pelayanan
service excellent. Namun pelatihan tidak terjadwal secara teratur. Setiap karyawan diwajibkan
mengikuti pelatihan sesuai dengan tugas masing-masing. Strategi PT. BPR Harau dalam mensosialisasikan informasi kredit adalah
melalui selebaran, iklan atau reklame di radio setempat dan melalui karyawan pemasaran dengan mengunjungi nasabah secara
door to door. Strategi yang paling efektif selama ini adalah mengunjungi nasabah secara
door to door karena pendekatan secara personal lebih meyakinkan nasabah untuk memutuskan
meminjam di BPR tersebut. Pada PT. BPR Harau belum ada bagian khusus yang menangani masalah kredit usaha kecil karena secara keseluruhan kredit di
BPR adalah untuk usaha kecil dan menengah, sehingga seluruh permasalahan kredit ditangani oleh bagian kredit. Jumlah pegawai yang khusus menangani
masalah kredit adalah 3 orang. Sistem penagihan kredit dilakukan dengan dua cara yaitu debitur datang ke kantor untuk membayar cicilan dan pegawai BPR
menjemput langsung ketempat nasabah kredit, pada umumnya penagihan
dilakukan dengan cara kedua. Besar bunga kredit untuk usaha kecil yang berlaku pada saat penelitian adalah berkisar antara 20 sampai 23 persen.
Pembinaan oleh Bank Nagari terhadap Bank Perkreditan Rakyat Harau
Pembinaan PT. BPR Harau oleh Bank Nagari telah dilakukan sejak berdirinya BPR yaitu tahun 1997, dan sampai saat ini masih dibawah binaan
Bank Nagari. Latar belakang Bank Nagari dalam melakukan pembinaan terhadap BPR adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
Sumatera Barat. Salah satu usaha yang dilakukan oleh Bank Nagari adalah dengan mendirikan dan membina BPR-BPR yang umumnya beroperasi di
kecamatan-kecamatan di Sumatera Barat. Hal ini dilakukan agar akses masyarakat pedesaan menjadi lebih mudah terhadap perbankan, sehingga
diharapkan ekonomi masyarakat akan meningkat. Kegiatan-kegiatan pembinaan yang dilakukan antara lain: 1
memberikan bantuan teknis operasional bank, 2 memberikan pelatihan- pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM BPR, dan 3 memasukkan
karyawan Bank Nagari dalam manajemen BPR. Disamping itu dalam struktur organisasi Bank Nagari terdapat bagian khusus yang mengurus tentang BPR
binaan, yaitu Divisi Micro Banking. Sistem pembinaan yang dilakukan Bank
Nagari terhadap BPR binaan adalah: 1 secara langsung, dengan memasukkan karyawan Bank Nagari dalam manajemen BPR yang pada saat ini yang
menduduki jabatan komisaris BPR adalah karyawan dari Bank Nagari, dan 2 secara tidak langsung, dengan melihat laporan bulanan yang dikirim oleh BPR ke
Bank Nagari.
b. Profil PT. Bank Perkreditan Rakyat – Lumbung Pitih Nagari