Liquidity Penilaian Kinerja Bank Perkreditan Rakyat

2.4.5. Liquidity

Menurut BI, penilaian terhadap faktor likuiditas didasarkan pada 2 dua rasio, yaitu : 1 rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar, dan 2 rasio Kredit terhadap dana yang diterima oleh bank. Alat likuid meliputi kas dan penanaman pada bank lain dalam bentuk giro dan tabungan dikurangi dengan tabungan bank lain pada bank. Hutang lancar meliputi Kewajiban Segera, Tabungan, dan Deposito. Kredit meliputi kredit yang diberikan kepada masyarakat dikurangi dengan bagian kredit sindikasi yang dibiayai bank lain, penanaman kepada bank lain, dalam bentuk kredit yang diberikan dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan dan penanaman kepada bank lain, dalam bentuk kredit dalam rangka kredit sindikasi. Dana yang diterima meliputi deposito dan tabungan masyarakat, pinjaman bukan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan, deposito dan pinjaman dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan, modal inti dan modal pinjaman. Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar sebesar 0 persen diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 0.05 persen nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Rasio Kredit terhadap Dana Yang Diterima oleh Bank ≥ 115 persen diberi nilai 0 dan setiap penurunan 1 persen mulai dari rasio 115 persen nilai kredit ditambah 4 dengan maksimum 100. Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.3012KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR bahwa komponen faktor yang dinilai serta besarnya bobot setiap faktor dapat dilihat pada Tabel 4. Penilaian tingkat kesehatan bank ditetapkan dalam empat golongan prediket, sebagai berikut : 1 nilai kredit 81 sampai dengan 100 diberi predikat sehat, 2 nilai kredit 66 sampai dengan kurang dari 81 diberi predikat cukup sehat, 3 nilai kredit 51 sampai dengan kurang dari 66 diberi predikat kurang sehat, dan 4 nilai kredit 0 sampai dengan kurang dari 51 diberi predikat tidak sehat. Tabel 4. Faktor-Faktor dan Komponen Penilaian Bank Perkreditan Rakyat serta Bobot Penilaian Faktor yang Dinilai Komponen Bobot Permodalan Rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR 30 Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan aktiva produktif b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produk-tif yang dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk 25 5 Manajemen a. Manajemen umum b. Manajemen resiko 10 10 Rentabilitas a. Rasio laba terhadap rata-rata volume usaha b. Rasio biaya operasional terhadap pendapat- an operasional 5 5 Likuiditas a. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima 5 5 Sumber : Kumpulan Ketentuan BPR, Bank Indonesia.

2.5. Penelitian Terdahulu