mengikuti beberapa pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti pada tahun 2006 antara lain: 1 pelatihan sertifikasi yang diikuti oleh
direksi, sehingga saat ini BPR telah memiliki 2 orang direksi yang telah lulus certif, 2 pelatihan teknik analisa kredit,
Internal Control, teknik negosiasi penanggulangan kredit bermasalah, aspek hukum dan pengikatan jaminan yang
diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Permodalan Nasional Madani PNM, 3 pelatihan aplikasi laporan bulanan berbasis Web oleh BI, pelatihan dari
instansi lain seperti perpajakan. Strategi PT. BPR Guguk Mas Makmur untuk mensosialisasikan informasi
kredit adalah melalui selebaran, iklan atau reklame di radio daerah setempat dan melalui
door to door. PT. BPR Guguk Mas Makmur belum memiliki bagian khusus yang menangani masalah kredit usaha kecil karena BPR sudah
dikhususkan untuk melayani usaha kecil dan menengah. Jumlah pegawai bagian kredit adalah sebanyak 5 orang. Jumlah tersebut dirasa cukup oleh BPR
dalam melayani dan menangani masalah kredit yang ada. Pembayaran kredit oleh nasabah pada umumnya adalah nasabah kredit datang sendiri
mengantarkan cicilan ke kantor BPR, pegawai kredit biasanya datang ke tempat nasabah apabila nasabah telah melewati dua kali tunggakan. Ketentuan bunga
kredit yang berlaku pada PT. BPR Guguk Mas Makmur selama tahun 2006 adalah apabila kredit memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun maka tingkat
bunga yang berlaku sebesar 20 persen, namun apabila jangka waktu kredit lebih dari satu tahun tingkat bunga yang berlaku sebesar 22 persen.
b. Profil PT. Bank Perkreditan Rakyat Bunsu Sinamar Makmur
PT. BPR Bunsu Sinamar Makmur didirikan dengan Akta Nomor 79 pada
tanggal 18 Juni 1993. Pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-11744.HT.01.01.Tahun 1993 tanggal 3 November 1993. Izin usaha
operasional merupakan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep.079KM.171995 tangggal 21 Maret 1995. Kegiatan BPR bermaksud untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. BPR Bunsu Sinamar
Makmur terletak di Pokan Komih Limbanang Kecamatan Suliki Kabupaten Limapuluh Kota. Modal dasar yang dimiliki oleh BPR Bunsu Sinamar Makmur
pada Desember 2006 berjumlah RP. 1 000 000 000,- sedangkan modal disetor berjumlah Rp. 442 430 000,-. Pemegang saham BPR ini pada umumnya adalah
orang per orangan, sementara saham Yayasan Gebu Minang sebesar 3.96 persen. Wilayah kerja PT. BPR Bunsu Sinamar Makmur meliputi 4 kecamatan,
yaitu Kecamatan Suliki, Kecamatan Mungka, Kecamatan Baruah Gunung, Kecamatan Gunung Omeh Kabupaten Limapuluh Kota. PT. BPR Bunsu Sinamar
Makmur memiliki satu kantor pusat dan tiga kantor kas sampai Desember 2006. Jumlah karyawan yang dimiliki PT. BPR Bunsu Sinamar Makmur sampai
tahun 2006 adalah sebanyak 17 orang. Spesifikasi pendidikan yang dimiliki oleh karyawan BPR terdiri dari 11 orang setara SLTA, 1 orang setara Diploma dan 5
orang setara strata satu. PT. BPR Bunsu Sinamar Makmur telah memanfaatkan sistem komputerisasi sebagai alat administrasi dan pembukuan dalam
menjalankan kegiatan operasional perseroan, namun sistem informasi dan teknologi IT yang digunakan masih IT yang sederhana. Untuk meningkatkan
sumberdaya manusia, PT. BPR Bunsu Sinamar Makmur telah mengikutsertakan karyawannya dalam berbagai pelatihan, seperti: 1 pelatihan sertifikasi bagi
direktur BPR, sehingga direktur BPR telah lulus sertifikasi, 2 pelatihan komputerisasi yang diikuti oleh seluruh jajaran direksi dan karyawan, dan 3
pelatihan-pelatihan lainnya yang diadakan oleh PT. PNM, Perbarindo Sumbar, dan Bank Indonesia Padang.
Strategi PT. BPR Bunsu Sinamar Makmur dalam mensosialisasikan informasi kredit adalah melalui selebaran, iklan atau reklame pada radio
setempat, dan rekomendasi dari debitur atau nasabah lama kepada calon nasabah baru. BPR belum memiliki bagian khusus yang menangani masalah
kredit usaha kecil, karena seluruh kredit yang disalurkan merupakan kredit untuk usaha kecil dan menengah. Jumlah pegawai bagian kredit yang ada sebanyak 9
orang. Jumlah tersebut dirasakan cukup bagi pihak BPR selama ini. Sistem penagihan kredit yang dilakukan oleh BPR adalah debitur datang langsung ke
kantor BPR dan pegawai kredit datang ke tempat debitur, namun 75 persen penagihan dilakukan dengan cara pegawai menjemput sendiri tagihan ketempat
nasabah. Besar bunga kredit yang berlaku pada PT. BPR Bunsu Sinamar Makmur pada tahun 2006 awalnya adalah 20 sampai 21 persen, namun sejak
beberapa bulan terakhir dari tahun 2006 BPR ini menerapkan strategi untuk menurunkan tingkat bunga kredit menjadi 18 persen per tahun. Tingkat bunga ini
relatif kecil dibandingkan dengan BPR sampel lainnya. Penurunan tingkat bunga ini dilakukan untuk menarik nasabah kredit dan karena
cost of fund dari BPR serta tingkat bunga Lembaga Penjaminan LPS mengalami penurunan.
c. Profil Bank Perkreditan Rakyat – Lumbung Pitih Nagari Sulit Air