Kualitas Asset
Kualitas asset dihitung dengan cara membandingkan aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan total aktiva produktif. Nilai Kualitas Aktiva Produktif
KAP pada Tabel 9 diperoleh langsung dari data keuangan masing-masing BPR dan tidak melalui perhitungan rumus diatas. Ini dilakukan karena keterbatasan
data dalam mengelompokkan komponen aktiva produktif yang diklasifikasikan dan total aktiva produktif. Menurut ketentuan BI, BPR dikatakan sehat apabila
nilai KAP kecil dari 10.35 persen.
Tabel 9. Perkembangan Tingkat Kualitas Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat Sampel Tahun 2003-2006
Persen No. Nama
BPR 2003
2004 2005
2006 BPR Binaan Bank Nagari
1. BPR Harau
1.35 1.06
0.88 0.61
2. BPR Labuh
Gunung 1.03
0.63 0.85
0.7 3. BPR Suliki Gunung Emas
1.85 1.29
1.77 2.79
Nilai Rata-rata 1.41
0.99 1.17
1.37 BPR Non-binaan Bank Nagari
4. BPR Bunsu Sinamar Makmur 6.21
4.04 3.52
1.56 5. BPR Gugus Mas Makmur
2.85 2.72
2.38 2.3
6. BPR Sulit Air 32.35
30.5 28.71
11 Nilai Rata-rata
13.80 12.42
11.54 4.95
Tabel 9 memperlihatkan bahwa nilai rata-rata KAP BPR binaan Bank
Nagari lebih kecil dibandingkan dengan BPR non-binaan Bank Nagari. Nilai KAP yang paling besar terdapat pada PT. BPR Sulit Air. Ini menunjukkan total aktiva
produktif yang dimiliki relatif kecil dibandingkan dengan aktiva produktif yang diklasifikasikan. Berdasarkan uji t terhadap nilai rata-rata KAP BPR binaan dan
non-binaan Bank Nagari tahun 2006 terlihat bahwa nilai t statistik adalah -1.152 dan tidak signifikan pada taraf nyata 25 persen.
6.2.3. Kualitas Manajemen
Kualitas manajemen menunjukkan bagaimana pihak manajemen bank melakukan pengelolaan terhadap kegiatan operasional perbankan. Faktor
manajemen yang dilihat berhubungan dengan kebijakan strategi, struktur organisasi sistem yang dijalankan, kepemimpinan, manajemen resiko dan
produktivitas pegawai BPR. Aspek manajemen diperoleh dengan mengajukan 25 pertanyaan yang didasarkan pada peraturan Bank Indonesia, maka diperoleh
angka-angka pada masing-masing BPR dengan nilai maksimal 100. Semakin tinggi nilai yang diperoleh menunjukkan manajemen BPR semakin baik, namun
angka ini tidak menjadi satu-satunya patokan dalam menilai kualitas manajemen BPR karena adanya unsur bias dalam penilaian ini. Unsur bias terjadi karena
pihak manajemen menjawab pertanyaan yang disediakan berdasarkan penilaian yang subjektif. Kualitas manajemen juga diukur dengan menghitung nilai
produktifitas pegawai. Nilai produktifitas pegawai yaitu perbandingan antara jumlah nasabah dengan jumlah pegawai BPR. Semakin tinggi nilai produktifitas
pegawai menunjukkan kinerja kerja dan manajemen BPR lebih baik.
Tabel 10. Hasil Penilaian Aspek Manajemen pada Bank Perkreditan Rakyat Sampel Tahun 2006
No Nama BPR Skor
Manajemen
BPR Binaan Bank Nagari
1. BPR Harau 94.00
2. BPR Labuh Gunung 95.00
3. BPR Suliki Gunung Emas 91.00
Nilai Rata-rata 93.33
BPR Non-binaan Bank Nagari
4. BPR Bunsu Sinamar Makmur 92.00
5. BPR Gugus Mas Makmur 89.00
6. BPR Sulit Air 94.00
Nilai Rata-rata 91.67
Berdasarkan Tabel 10 terlihat rata-rata skor manajemen BPR binaan
Bank Nagari lebih tinggi dari skor manajemen BPR non-binaan Bank Nagari. Angka ini menunjukkan bahwa pihak manajemen BPR binaan Bank Nagari
memiliki kinerja manajemen yang lebih baik dari BPR non-binaan Bank Nagari. Ini juga didukung dari observasi peneliti di lokasi lapangan, terlihat BPR binaan
bank nagari memiliki suasana kerja dan sistem organisasi yang lebih teratur daripada BPR non-binaan Bank Nagari. Aktivitas kerja dalam memberikan
pelayanan kepada nasabah di BPR binaan Bank Nagari relatif lebih sibuk dibandingkan dengan BPR non-binaan, demikian juga dengan organisasi dan
sistem kearsipan di BPR binaan Bank Nagari juga terlihat lebih rapi dari BPR non binaan Bank Nagari. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi produktifitas dari
manajemen dan pegawai BPR dalam melayani nasabah. Produktifitas pegawai masing-masing BPR sampel dari tahun 2003 sampai tahun 2006 dapat dilihat
pada Tabel 11.
Tabel 11. Perkembangan Produktifitas Pegawai Bank Perkreditan Rakyat Sampel Tahun 2003 - 2006
NasabahPegawai No
Nama BPR
2003 2004 2005 2006 BPR Binaan Bank Nagari
1. BPR Harau
72.92 512.50
460.54 488.15 2. BPR Labuh Gunung
346.06 371.65
393.05 370.52 3. BPR Suliki gunung Emas
606.40 649.60
569.71 465.24 Nilai Rata-rata
508.46 511.25
474.43 441.31 BPR Non-Binaan Bank Nagari
4. BPR Bunsu S Makmur 305.45
358.86 279.95 359.94
5. BPR Guguk Mas Makmur 292.60
332.50 305.67 348.88
6. BPR Sulit Air 208.80
217.50 223.71 290.86
Nilai Rata-rata 268.95
302.95 269.78 333.23
Tabel 11 memperlihatkan bahwa rata-rata produktifitas pegawai BPR Binaan Bank Nagari dari tahun 2003 sampai 2006 lebih tinggi dari BPR non-
binaan Bank Nagari. Berdasar uji-t terhadap nilai rata-rata produktifitas pegawai tahun 2006 terlihat bahwa nilai t statistik yang dihasilkan adalah 2.580 dan
signifikan pada taraf nyata 10 persen. Dapat dikatakan bahwa dengan jumlah pegawai yang ada, BPR binaan Bank Nagari dapat mencakup jumlah nasabah
yang lebih banyak. Namun terlihat kecendrungan nilai produktifitas pegawai BPR Binaan Bank Nagari menurun setiap tahun, sedangkan nilai produktifitas pegawai
BPR non-binaan Bank Nagari cendrung meningkat. Untuk melihat
perkembangan nasabah yang dimiliki masing-masing BPR sampel dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Perkembangan Jumlah Nasabah pada Bank Perkreditan Rakyat Sampel Tahun 2003-2006
Orang No
Nama BPR
2003 2004 2005 2006 BPR Binaan Bank Nagari
1. BPR Harau 6875
7175 5987
6346 2. BPR Labuh Gunung
6229 7433
7861 7781
3. BPR Suliki gunung Emas 9096
9744 9685
9770 Nilai Rata-rata
7400 8117
7844 7966
BPR Non-Binaan Bank Nagari 4. BPR Bunsu Sinamar Makmur
3360 5024
5599 6119
5. BPR Guguk Mas Makmur 2926
3990 4585
5931 6. BPR Sulit Air
2088 2610
3132 4072
Nilai Rata-rata 2791
3875 4439
5374 Pada Tabel 12 terlihat rata-rata jumlah nasabah yang dimiliki BPR binaan
Bank Nagari lebih tinggi dari rata-rata jumlah nasabah BPR non-binaan Bank Nagari. Perbedaan jumlah nasabah setiap tahunnya cukup signifikan.
Berdasarkan uji-t terhadap rata-rata jumlah nasabah BPR binaan Bank Nagari dan BPR non-binaan Bank Nagari tahun 2006 terlihat nilai t statistik adalah 2.181
dan signifikan pada taraf nyata 10 persen.
6.2.4. Rentabilitas