pengkaryaan, 5 badan hukum BPR-LPN dijadikan Perseroan Terbatas, dan 6 pengembangan BPR-LPN akuisisi sejalan dengan pengembangan BPR
kelompok Bank Nagari. Pelaksanaan akuisisi BPR-LPN oleh Bank Nagari diproses sesuai
ketentuan yang berlaku dan harus mendapat persetujuan dari pemilik melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Pengembangan BPR-LPN ini sejalan
dengan pola pengembangan BPR Kelompok Bank Nagari, sehingga nantinya masyarakat diwilayah kerja BPR dapat berperan sebagai pemegang saham dan
pengurus bank diambilkan dari staf BPR tersebut yang berasal dari putra daerah dan telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditetapkan Bank Indonesia.
5.3. Keberhasilan Pembinaan Bank Perkreditan Rakyat oleh Bank Nagari
Untuk menilai keberhasilan pembinaan BPR oleh Bank Nagari, telah dilakukan penilaian dengan menggunakan
Skala Likert. Penilaian pembinaan dilihat dari aspek manajemen, sistem operasional, pendidikan dan pelatihan serta
pengawasan. Skala penilaian dibagi dalam 5 lima kategori, yaitu sangat tidak bagus dengan skor 1, tidak bagus dengan skor 2, sedang dengan skor 3, bagus
dengan skor 4, dan sangat bagus dengan skor 5. Setiap penilai responden memberikan skor terhadap setiap indikator yang diajukan. Penilai terdiri dari
pihak BPR dan Bank Nagari yang terkait dengan kegiatan pembinaan ini. Dari skor yang didapat, ditentukan selang efektifitas pembinaan tersebut. Selang
diperoleh dari selisih total skor tertinggi yang mungkin dengan nilai minimum yang mungkin dibagi jumlah kategori jawaban.
nilai maksimum – nilai minimum Selang
= - 1 Jumlah kategori jawaban
Dari selang yang didapat, ditentukan skor efektifitas pembinaan tersebut, yaitu 1 sangat tidak efektif, apabila skor bernilai antara 87-156, 2 tidak efektif
apabila skor bernilai antara 157-226, 3 cukup efektif apabila skor bernilai antara 227-296, 4 efektif apabila skor bernilai antara 297-366, dan 5 sangat efektif
apabila skor bernilai antara 367-435. Secara umum pembinaan yang telah dilakukan oleh Bank Nagari terhadap BPR binaan sudah termasuk dalam
kategori efektif dengan nilai skor berjumlah 332 Lampiran 1. Beberapa langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh Bank Nagari dalam rangka pembinaan telah
dilakukan, seperti transfer manajemen dari Bank Nagari kepada BPR itu sendiri, manajemen dan informasi teknologi telah berkembang dengan baik pada setiap
BPR binaan Bank Nagari, semakin banyaknya jumlah BPR yang berada dibawah pembinaan Bank Nagari dari 10 BPR kelompok Bank Nagari pada
tahun 1993 menjadi 49 BPR kelompok Bank Nagari tahun 2006. Namun demikian, masih ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan.
Hal ini dapat dilihat dari skor terendah dari beberapa indikator keberhasilan yaitu pengawas telah berusaha memastikan bahwa BPR memiliki pengendalian intern
yang memadai dan sebanding dengan jenis dan ukuran bisnis bank, pengawas telah berusaha memastikan bahwa BPR telah memiliki sistem yang dapat
mengendalikan market risk secara memadai, dan menyelenggarakan program
pendidikan dan pelatihan secara berkala dan terjadwal. Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada
key informan dari pihak manajemen BPR binaan Bank Nagari yang pada umumnya
mengatakan sebaiknya dewan komisaris berada di daerah wilayah kerja BPR yang bersangkutan, agar proses pengawasan dapat dilakukan lebih efektif.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan sebaiknya juga dilakukan secara berkala dan terjadwal dengan melibatkan semua karyawan BPR. Disamping itu adanya
system online antara Bank Nagari dengan BPR binaan, sehingga informasi yang diperoleh dan didapatkan lebih cepat dan akurat.
Selama ini Bank Nagari belum memiliki jadwal pelatihan dan pendidikan kepada BPR binaan yang dibuat secara terjadwal pada awal tahun anggaran.
Kegiatan pelatihan dan pendidikan biasanya bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Perbarindo Persatuan BPR Seluruh Indonesia. Kegiatan
pelatihan dan pelatihan yang dilakukan oleh Bank Nagari pada saat sekarang lebih bersifat tidak langsung, artinya kegiatan tidak hanya murni diadakan oleh
Bank Nagari tetapi bekerjasama dengan BI dan Perbarindo.
VI. PERBANDINGAN KINERJA BANK PERKREDITAN RAKYAT