Pembelajaran dengan Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Kemampuan dan Minat Siswa dalam Apresiasi Puisi

belajar siswa yang rendah terlihat dari Kreteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan sekolah untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yaitu 70. Berdasarkan hasil tes pratindakan, siswa yang mencapai KKM 70, hanya tujuh belas siswa dari jumlah siswa empat puluh orang, berarti hanya 42,5. Dalam pembelajaran puisi banyak faktor yang mempengaruhi di antaranya; pembelajaran dilaksanakan lebih berpusat pada guru, siswa dianggap sebagai objek belajar. Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu dari guru kepada siswa. Siswa tidak diberi kesempatan menemukan dan mengkonstruksi pengetahuan yang diperolehnya. Cara guru mengajar yang kurang memotivasi siswa, lebih banyak mengajarkan tentang teori sastra daripada mengajak siswa langsung menggauli dan memahami karya sastra. Penggunaan metode yang kurang tepat, guru sering menggunakan metode ceramah dibandingkan metode lain, dan pemilihan materi yang kurang tepat

2. Pembelajaran dengan

Metode Peta Pikiran Mind Mapping Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Puisi Untuk mengatasi permasalahan pembelajaran apresiasi puisi yang terjadi di kelas X 8 SMA Negeri 1 Samarinda, maka pembelajaran apresiasi puisi di kelas tersebut digunakan metode peta pikiran mind mapping. Penerapan pembelajaran apresiasi puisi dengan metode peta pikiran mind mapping melalui penelitian tindakan kelas PTK. Penerapan peta pikiran mind mapping dalam pembelajaran apresiasi puisi merupakan metode yang tepat, karena metode tersebut memberikan kebebasan pada siswa untuk mengeluarkan ide-ide atau gagasannya dengan cara memetakan pikiran-pikirannya. Metode peta pikiran mind mapping mampu mengubah cara belajar lama yang hanya memanfaatkan otak kiri. Metode peta pikiran mind mapping mampu meningkatkelajar siswa, karena metode tersebut menggunakan gambar, garis-garis cabang-cabang ranting yang berwarna, dan kata-kata kunci, ini berate memanfaatkan kerja otak kanan. Dengan memanfaatkan gambar dan teks ketika siswa mengeluarkan ide yang ada dalam pikirannya, maka siswa telah menggunakan dua belahan otaknya secara sinergis. Pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping mampu meningkatkan memotivasi siswa dalam belajar, karena siswa tertarik dengan pembuatan peta pikiran tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil peta pikiran yang dibuat siswa mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II siklus III. Tabel 4.10. Hasil Peta Pikiran Mind Mapping Mengapresiasi Puisi Siklus I, II, dan III No Unsur-unsur peta pikiran mind mapping Siklus 1 2 3 1. Menggunakan gambar atau foto sebagai ide sentral 20 28 34 2. Menggunakan warna minimal tiga warna 22 29 35 3. Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, dan cabang tingkat dua, tiga dan seterusnya 20 25 37 4. Menggunakan garis hubung yang melengkung 21 25 34 5. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis 22 29 36 Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode peta pikiran mind mapping dalam pembelajaran puisi mampu meningkatkan kemampuan apresiasi puisi pada siswa. Peningkatan kemampuan apresiasi puisi tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa melalui uji kompetensi pratindakan dan uji kompetensi setelah tindakan setiap akhir siklus, dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Siklus I peningkatan kemampuan apresiasi siswa terhadap puisi baru mencapai 50,00. Ada peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 70,00 dari sebelum dilaksanakannya tindakan hanya 17 siswa 42,50, setelah dilaksanakan tindakan siklus I menjadi 20 siswa 50,00 dari 40 siswa. Kenaikan baru mencapai 7,50 3 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM masih cukup banyak yakni 20 siswa 50,00. Nilai rata-rata sebelum tindakan 60,25 dan setelah tindakan Siklus I baru mencapai 65,50. Angka tersebut masih berada dibawah KKM yang ditetapkan. Hasil tes yang dilakukan setelah akhir Siklus II, menunjukkan nilai siswa tambah meningkat, namun masih relatif kecil presentasenya, dan belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan. Siklus II ini peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 70,00 dari siklus I, 20 siswa 50,00 menjadi 26 siswa 65,00 dari 40 siswa.berarti 6 siswa 15,00. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 14 siswa 35,00. Nilai rata-rata pada Siklus I baru mencapai 65,50 pada Siklus II menjadi 71,50 mengalami kenaikan 6,0 poin. Kemudian pada Siklus III, terjadi peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas batas KKM yakni sebanyak 34 siswa 85,00 dari sebelumnya hanya 26 siswa 65,00. Peningkatan pada siklus III sejumlah 8 siswa 20,00. Sedangkan nilai rata-rata yang dicapai pun mengalami peningkatan hingga melebihi nilai batas KKM yakni 76,25 poin dari sebelumnya pada Siklus II yang hanya 71,50. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 90, nilai terendah 65. Siswa yang tidak memenuhi KKM ada 6 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. 11. Ketuntasan Hasil Belajar Mengapresiasi Puisi Siklus I, II, dan III Nilai Ketuntasan No Uraian KKM Di atas KKM Ter- tinggi Te- rendah Rata- rata Siswa Persentase 1. Pra- tindakan 15 siswa 2 siswa 75 2 siswa 45 3 siswa 60,25 17 siswa 42,50 2. Siklus I 14 siswa 6 siswa 85 1 siswa 50 5 siswa 65,50 20 siswa 50,00 3 Siklus II 8 siswa 18 siswa 90 2 siswa 65 14 siswa 71,50 26 siswa 65,00 4. Siklus III 7 siswa 27 siswa 90 4 siswa 65 6 siswa 76,25 34 siswa 85,00 Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan dilakukan 42,50 kemudian pada tindakan Siklus I meningkat menjadi 50.00 peningkatan hanya 7,50, dilanjutkan pada tindakan Siklus II menjadi 65,00, peningkatan lebih tinggi dari sebelumnya yaitu 15,00, kemudian tindakan Siklus III peningkatan menjadi semakin signifikan 85.00 atau meningkat 20,00. Peningkatan tersebut karena keaktifan, perhatian, minat, dan motivasi siswa juga meningkat.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi di kelas X 8 SMA Negeri I Samarinda dapat berjalan efektif dengan diterapkannya metode pembelajaran yang tepat, yaitu metode peta pikiran mind mapping. Pada awalnya memang mengalami kesulitan dan belum berjalan dengan optimal karena guru dan siswa belum menguasai sepenuhnya metode tersebut, namun setelah berjalan dua kali pertemuan pada Siklus I pembelajaran mulai meningkat. Pada Siklus II pembelajaran lebih meningkat lagi. Aktivitas dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai tampak. Pembelajaran semakin meningkat pada Siklus III. Siswa sudah memahami tentang metode peta pikiran mind mapping. Siswa mampu memahami, menemukan dan menentukan unsur- unsur struktur lahir maupun struktur puisi, dalam bentuk kata-kata kunci yang dituliskan diatas garis ranting-ranting atau cabang-cabang peta pikiran. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil peta pikiran apresiasi puisi dari Siklus I sampai Siklus III. 2. Penerapan metode peta pikiran mind mapping dalam pembelajaran apresiasi puisi mampu meningkatkan kemampuan apresiasi puisi siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes apresiasi dan ketuntasan belajar siswa. Pada Siklus I ini ada peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) pada siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 6 0

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan metode mind mapping ( peta pikiran) siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan

0 3 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN ( MIND MAPPING ) PADA MATA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kalisoro Kec.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kaliso

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahu

1 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 0 18

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 16 Surakarta.

0 0 19

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten.

0 0 17

PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI.

0 3 4

Keterampilan menulis puisi melalui metode peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas vii e smp negeri 16 Surakarta AWAL

0 0 19