Jadi prestasi belajar matematika adalah bukti keberhasilan yang dicapai siswa dalam penguasaan materi pelajaran matematika yang sesuai
dengan kompetensi dasar setelah dilakukan proses pembelajaran.
3. Pendekatan Pembelajaran Konvensional
Menurut kamus besar bahasa Indonesia 1996 yang dimaksud dengan konvensional adalah tradisional. Tradisional diartikan sebagai
sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan, yang ada secara turun menurun. Oleh karena itu
pembelajaran yang berlangsung secara konvensional dapat juga diartikan sebagai pembelajaran berlangsung secara tradisional.
Blanchard menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang pengajarannya dikelola secara tradisional tidak membantu siswa dalam
menerapkan pemahamannya terhadap bagaimana seseorang itu harus belajar dan bagaimana menerapkan sesuatu yang dipelajari pada situasi
yang baru Depdiknas, 2004a : 25. Pengajaran konvensional tradisional adalah sebagai berikut:
1. Mengandalkan pada hafalan 2. Memfokuskan secara khusus pada satu subjek materi pelajaran
3. Nilai-nilai informasi ditentukan oleh guru 4. Memberikan kepada siswa semua informasi-informasi yang ada, tanpa
menghubungkan dengan pengetahuan awalnya 5. Penilaian dalam belajar hanya bersifat formal akademis, seperti ujian.
Brooks Brooks dalam Marpaung, 2003 melukiskan pembelajaran konvensional tradisional di kelas sebagai berikut:
1. Kurikulum disajikan dari bagian-bagian menuju keseluruhan dengan menekankan ketrampilan-ketrampilan dasar.
2. Keterkaitan yang ketat pada kurikulum yang sudah ditetapkan dinilai tinggi.
3. Aktivitas kurikulum bertitik berat pada buku teks dan lembar kerja. 4. Siswa dianggap sebagai ”kotak kosong” yang dapat diisi oleh guru
dengan informasi-informasi. 5. Guru pada umumnya bertindak menurut didaktik yang
menseminasikan informasi ke siswa. 6. Guru menggunakan jawaban yang benar sebagai tanda siswa belajar.
7. Asesmen belajar siswa dianggap terpisah dari proses pengajaran dan dilakukan pada umumnya melalui tes.
8. Pada dasarnya siswa bekerja secara sendiri-sendiri. Dalam proses pembelajaran konvensional, guru menuangkan atau
mentransfer pengetahuan kepada siswa dan siswa menerimanya secara pasif dengan mendengarkan atau mencatat, sekali-sekali mengajukan
pertanyaan atau menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal yang diberikan oleh siswa.
Keunggulan pembelajaran dengan pendekatan konvensional adalah:
a. Bahan pelajaran dapat disampaikan sesuai dengan kurikulum
b. Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah besar c. Pembelajaran dapat dilakukan dengan alokasi waktu yang disediakan
d. Sarana sekolah yang kurang mendukung tidak menghambat guru dalam menyampaikan bahan pelajaran.
Sedangkan kelemahan pembelajaran dengan pendekatan konvensional adalah:
a. Guru terus berceramah dalam menyampaikan bahan pelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran siswa mudah bosan
b. Pengetahuan yang diperoleh siswa mudah dilupakan c. Siswa cenderung pasif, karena tidak dapat mengungkapkan gagasan
atau ide. Jadi pembelajaran konvensional tidak memperhatikan pengetahuan
awal siswa. Pembelajaran konvensional dilaksanakan dari guru menyajikan informasi dengan berceramah, guru memberi contoh soal dan
dilanjutkan mengerjakan latihan soal-soal.
4. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme