terjadi proses perubahan dari tidak mampu mengerjakan menjadi mampu mengerjakan.
2. Prestasi Belajar Matematika
Herman Hudojo 2005 menyatakan, belajar matematika itu merupakan proses membangun atau mengkontruksi konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, tidak sekedar ”penggrojokan” yang terkesan pasif dan statis, namun belajar itu harus aktif dan dinamis.
Agar belajar matematika bermakna bagi siswa, siswa perlu belajar mengorganisasikan data atau informasi yang ada, menginterprestasikan
sehingga menjadi masalah yang dapat dikomunikasikan secara kuantitatif, menyusun langkah-langkah penyelesaian dan kemudian
menyelesaikannya. Gagne Depdiknas, 2004b :13-14 mengemukakan suatu klasifikasi
dari objek-objek yang dipelajari di dalam matematika, yaitu : a. Objek-objek langsung dari pembelajaran matematika terdiri atas fakta-
fakta matematika, keterampilan-keterampilan prosedur-prosedur matematika, konsep-konsep matematika, dan prinsip-prinsip
matematika. b. Objek-objek tak langsung dari pembelajaran matematika meliputi
kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir analitis, sikap positif terhadap matematika, ketelitian, ketekunan, kedisiplinan, dan hal-hal
lain yang secara implisit akan dipelajari jika siswa mempelajari matematika.
Adapun pengertian-pengertian objek langsung adalah sebagai berikut:
a. Fakta-fakta matematika adalah konvensi-konvensi kesepakatan dalam matematika yang dimaksudkan untuk memperlancar
pembicaraaan di dalam matematika, seperti lambang-lambang yang ada dalam matematika.
b. Keterampilan-keterampilan matematika adalah operasi-operasi dan prosedur-prosedur dalam matematika, yang masing-masing merupakan
suatu proses untuk mencari memperoleh sesuatu hasil tertentu. c. Konsep-konsep matematika adalah suatu ide abstrak yang
memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan apakah sesuatu objek tertentu merupakan contoh atau bukan contoh dri ide abstrak tersebut.
d. Prinsip-prinsip matematika adalah suatu pernyataan yang bernilai benar, yang memuat dua konsep atau lebih dan menyatakan hubungan
antara konsep-konsep tersebut. Istilah prestasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan
sebagai hasil yang telah dicapai dengan baik, hasil yang telah diraih atau dilakukan atau dikerjakan.
Winkel 2004:338 menyatakan, prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang ditujudicapai pada setiap kegiatan belajar. Proses
yang dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
Nana Sudjana 2006 : 20 menyatakan prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Pada akhir proses belajar guru akan menuntut suatu prestasi belajar
siswa, sebagai bukti nyata bahwa hasil yang dituju telah tercapai. Siswa memberikan prestasi dengan mengerjakan tes yang telah disiapkan dan
tugas-tugas yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran, kemudian guru memberikan penilaian untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang optimal menunjukan hasil yang bercirikan sebagai berikut:
a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar instriksi pada diri siswa.
b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya.
d. Hasil belajar diperoleh secara menyeluruh komprehensif. e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Nana Sudjana, 2006 : 56. Penilaian terhadap proses pembelajaran tidak hanya bermanfaat
bagi guru, tetapi juga bagi siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya.
Jadi prestasi belajar matematika adalah bukti keberhasilan yang dicapai siswa dalam penguasaan materi pelajaran matematika yang sesuai
dengan kompetensi dasar setelah dilakukan proses pembelajaran.
3. Pendekatan Pembelajaran Konvensional