Penelitian Yang Relevan Kerangka Berpikir

e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi,bermain. g. Mental activities, sebagai contoh: mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Dengan klasifikasi aktivitas seperti yang diuraikan di atas menunjukkan beragamnya aktivitas belajar di sekolah. Aktivitas tersebut harus dapat menciptakan suatu kondisi belajar yang menyenangkan, sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar yang dicapai siswa. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan aktivitas belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar meliputi: aktivitas memperhatikan, bertanya, mendengarkan, mencatat, mengerjakan soal dan mempelajari materi pelajaran.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian dari Sri Suwarni 2004 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Siswa SMP Negeri Kecamatan Jatiyoso”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme dengan siswa yang mengikuti pembelajaran matematika secara konvensional. Prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika secara konvensional. Penelitian tindakan kelas dari Suradi 2005 yang berjudul “Manajemen Pembelajaran Konstruktivis Sebagai Upaya Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Prestasi belajar Matematika Siswa kelas II SMPN 2 Pleret Bantul”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah pembelajaran dengan pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Perbedaan yang dilakukan penelitian ini adalah pada penelitian pertama ditinjau dari motivasi belajar, sedangkan pada penelitian kedua merupakan penelitian tindakan kelas.

C. Kerangka Berpikir

Prestasi belajar siswa merupakan bukti keberhasilan siswa yang telah dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Prestasi belajar tinggi menggambarkan bahwa siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar rendah menggambarkan bahwa siswa belum dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Prestasi belajar siswa dapat disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah penerapan pendekatan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme membantu siswa untuk membangun konsep-konsep prinsip-prinsip dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisai sehingga konsep prinsip itu terbangun kembali, transformasi yang diperoleh menjadi konsep prinsip baru. Dengan demikian pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme adalah membangun pengetahuan, sebab siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, sehingga siswa akan lebih dapat mengingat dan memahami konsep atau prinsip dengan baik dan mampu mengaplikasikan dalam situasi lain. Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang dilakukan guru membuat siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran matematika sehingga diharapkan pembelajaran dengan pendekatan konstrutivisme prestasi belajar siswa lebih baik daripada pembelajaran denganpendekatan konvensional. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa disaat belajar. Aktivitas belajar siswa dapat dikategorikan sebagai aktivitas belajar tinggi, aktivitas belajar sedang dan aktivitas belajar rendah. Kurangnya aktivitas belajar siswa menyebabkan siswa tersebut menjadi pasif, bosan, kurang konsentrasi dan merasa materi pelajaran sulit. Sebaliknya, siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dapat menumbuhkan semangat dan merasa senang untuk belajar. Sehingga dalam proses pembelajaran, guru perlu memotivasi siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi akan lebih mudah menerima dan menguasai konsepprinsip materi pelajaran daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang rendah. Oleh karena itu, prestasi belajar siswa yang mempunyai aktivitas tinggi diduga lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah. Pendekatan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa merupakan faktor penting yang harus diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme sangat menuntut aktivitas belajar siswa dalam memahami konsep yang diberikan guru. Dengan demikian dapat diharapkan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dan aktivitas belajar tinggi memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Dari pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian dengan desain korelasinya sebagai berikut: Pembelajaran: - pembelajaran konstruktivisme - pembelajaran konvensional Aktivitas Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa melalui pendekatan konstruktivisme

1 11 152

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL SISWA SMP

1 4 114

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA SMP NEGERI KOTA SURAKARTA

0 4 189

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMK

0 15 180

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP DENGAN PENGUATAN KEMAMPUAN DASAR Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Pada Siswa Smp Dengan Penguatan Kemampuan Dasar Melalui Pendekatan Konstruktivisme ( Ptk Pembelajaran Matematik

0 0 14

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI PENGUKURAN SUDUT.

0 1 31

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN- ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 0 8

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP PAD SISWA SMP KELAS VIII.

11 24 360

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK DITINJAU DARI KEYAKINAN SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN P RESTASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VII.

1 4 396