2. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah tes prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan materi kelas IX semester 1 yang diperoleh
dari tes yang diberikan pada akhir penelitian. 1 Prestasi belajar matematika adalah nilai hasil tes matematika pada
pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung kelas IX semester 1. 2 Indikator: Skor prestasi belajar matematika
3 Skala pengukuran: Skala interval 4 Simbol: Y
E. Teknik Pengambilan Data
1. Metode Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan
nilai ulangan akhir semester genap mata pelajaran matematika kelas VIII SMP tahun pelajaran 20072008. Data yang diperoleh digunakan untuk
menguji keseimbangan. 2. Metode Tes
Tes adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data, berupa suatu butir-butir soal. Tes yang berisi perolehan prestasi belajar matematika
tersebut digunakan untuk mengambil data prestasi mata pelajaran matematika. Tes yang digunakan berbentuk obyektif tes, untuk setiap soal
ada 4 pilihan jawaban dan hanya ada satu jawaban yang benar.
3. Metode Angket Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas
belajar siswa, berupa instrumen angket.
F. Instrumen
Instrumen dalam penelitian berupa tes untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika dan angket aktivitas belajar siswa yang
dirancang berdasarkan kisi-kisi. Instrumen tersebut layak atau tidak dipakai sebagai alat pengumpul data dan perlu tidaknya dilakukan revisi-revisi
instrumen tersebut dengan menganalisa tingkat kesukaran, daya beda, validitas dan reliabilitasnya.
1. Analisis instrumen tes. a. Reliabilitas instrumen tes
Reliabilitas instrumen menunjuk pada keajegan dalam mengukur apa yang hendak diukur, untuk pemeriksaan realibilitas butir-butir soal diri
siswa, maka rumus yang digunakan rumus KR-20 sebagai berikut: r
11
= 1
1
2 t
i i
s q
p n
n Σ
− −
Keterangan: r
11
= indeks reliabilitas instumen
n
= banyak butir instrumen
2 t
s = varians total
i
p
= proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i
i
q
= 1- , i = 1, 2, ..., n
i
p
Budiyono, 2003:69 Dalam penelitian ini, tes disebut reliabel apabila r
11
0,70. ≥
b. Validitas instrumen tes Uji validitas yang dilakukan pada metode tes ini adalah uji validitas
isi. Langkah-langkah dalam melakukan validitas isi dikemukakan Crocker dan Algina Budiyono, 2003 : 60 sebagai berikut:
1 Mendefinisikan domain kerja yang akan diukur pada tes prestasi dapat berupa serangkaian tujuan pembelajaran atau pokok-pokok
bahasan yang diwujudkan dalam kisi-kisi, 2 Membentuk sebuah panel yang ahli qualified dalam domain-
domain tersebut, 3 Menyediakan kerangka terstruktur untuk proses pencocokan butir-
butir soal dengan domain performans yang terkait, dan 4 Mengumpulkan data dan menyimpulkan berdasar data yang
diperoleh dari proses pencocokan pada langkah 3. Dalam penelitian ini, butir soal dikatakan valid jika sudah dilakukan
penilaian oleh validator. c. Rumus untuk menentukan tingkat kesukaran
P =
JS B
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS= jumlah siswa yang mengikuti tes
Suharsimi Arikunto, 1998:212 Dalam penelitian ini, butir soal dianggap baik jika 0,30 P 0,70.
≤ ≤ d. Rumus untuk menentukan daya pembeda
r
XY
=
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
dengan r
XY
= indeks daya pembeda X
= skor untuk butir ke-i Y
= skor total n
= banyaknya subjek Budiyono,
2003:65 Dalam penelitian ini, butir soal mempunyai daya pembeda yang baik
jika r 0,3.
XY
≥ 2. Analisis instrumen angket
a. Reliabilitas instrumen angket Reliabilitas instrumen menunjuk pada keajegan dalam mengukur apa
yang hendak diukur, untuk pemeriksaan realibilitas butir-butir soal diri siswa, maka rumus yang digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
Σ −
− =
2 2
11
1 1
x j
s s
k k
r
Keterangan: r
11
= koefisien reliabilitas
k
= banyaknya belahan
2 j
s
= varians skor belahan ke-i, i= 1, 2, ...,k = varians skor total
2 x
s Saifuddin Azwar, 2008 : 78.
Dalam penelitian ini, angket disebut reliabel jika α ≥ 0,70.
b. Validitas instrumen angket Uji validitas yang dilakukan pada metode angket ini adalah uji validitas
isi. Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui experts judgment
Budiyono, 2003 : 59. Jadi dalam penelitian ini, penilaian dilakukan oleh para pakar.
c. Konsistensi internal Konsistensi internal untuk menunjukkan adanya korelasi positif antara
skor masing-masing butir angket tersebut. Butir angket harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama
pula. Untuk menghitung konsistensi internal, rumus yang digunakan adalah rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson berikut.
r
XY
=
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
dengan r
XY
= indeks konsistensi internal X = skor untuk butir ke-i
Y = skor total n = banyaknya subjek
Budiyono, 2003:65
Dalam penelitian ini, butir angket disebut mempunyai indeks konsistensi internal yang baik jika r
0,3.
XY
≥
G. Desain Penelitian