Dari tabel tersebut dapat disimpulkan: a. Ada perbedaan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa yang
mempunyai aktivitas belajar tinggi dengan kelompok siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang.
b. Ada perbedaan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi dengan kelompok siswa yang
mempunyai aktivitas belajar rendah. c. Ada perbedaan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa yang
mempunyai aktivitas belajar sedang dengan kelompok siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah.
F. Pembahasan
1. Hipotesis Pertama
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes prestasi belajar matematika dengan pendekatan konstruktivisme adalah 70,41 dan
rata-rata hasil tes prestasi belajar matematika dengan pendekatan knvensional adalah 59,73.
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H ditolak. Berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara
pendekatan konstruktivisme dan pendekatan konvensional. Dengan melihat rataannya, disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa
dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan pendekatan konvensional.
OA
2. Hipotesis Kedua
Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H ditolak.
Berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah.
OB
Berdasarkan hasil analisis uji komparasi ganda, diperoleh F =
48,73465 F = 6; F
= 185,91520 F = 6; F
= 58,43161 F
= 6, maka masing-masing H ditolak. Berarti ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan untuk masing-masing kategori aktivitas belajar.
Dengan melihat rata-rata prestasi belajar siswa dengan aktivitas tinggi lebih besar daripada rata-rata prestasi belajar siswa dengan aktivitas
sedang, berarti prestasi belajar siswa dengan aktivitas tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan aktivitas sedang. Rata-rata prestasi
belajar siswa dengan aktivitas sedang lebih besar daripada rata-rata prestasi belajar siswa dengan aktivitas rendah, berarti prestasi belajar
siswa dengan aktivitas sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan aktivitas rendah.
2 ..
1 .
− kritik
3 ..
1 .
− kritik
3 .
2 .
− kritik
3. Hipotesis Ketiga
Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H diterima.
Berarti tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Dari
kenyataan ini, dapat disimpulkan bahwa karakteristik perbedaan antara pendekatan konstruktivisme dan pendekatan konvensional untuk setiap
aktivitas belajar siswa sama. Ini berarti pendekatan konstruktivisme lebih
OAB
baik daripada pendekatan konvensional jika ditinjau pada masing-masing
aktivitas belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN