yang diujicobakan, semua butir pertanyaan dapat dipakai karena mempunyai indeks konsistensi internal 0,3 lihat Lampiran 9
Hasil analisis mengenai validitas, reliabilitas dan konsistensi internal maka 40 butir pertanyaan dipakai dalam penelitian.
B. Deskripsi Data
Data prestasi belajar matematika diperoleh dalam bentuk butir soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang telah diujicobakan terlebih
dahulu pada siswa SMP kelas IX. Data hasil pembelajaran matematika dikategorikan pembelajaran
konstruktivisme kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional kelompok kontrol. Deskripsi data prestasi belajar siswa untuk masing-
masing kelompok pembelajaran dirangkum dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Prestasi Belajar Matematika Siswa
Pembelajaran n Mean
Median Modus
St Dev
Min Maks
Konstruktivisme 103 70,41 69,21
69 13,29
40 96
Konvensional 105 59,73
59,12 58,77 13,34 28 96
Data aktivitas belajar siswa pada penelitian ini diperoleh dari angket yang dibagikan kepada siswa. Data angket aktivitas belajar siswa
dikelompokan menjadi 3 kategori, yaitu: aktivitas belajar siswa tinggi, aktivitas belajar siswa sedang, aktivitas belajar siswa rendah. Dari data skor
angket, jika mendapat skor kurang dari 113,67 maka siswa mempunyai
aktivitas rendah, jika mendapat skor angket 113,67 sampai dengan 123,68 maka siwa mempunyai aktivitas sedang, dan jika mendapat skor lebih dari
123,68 maka siswa mempunyai aktivitas tinggi lihat Lampiran 17. Dari kategori tersebut dirangkum dalam tabel berikut.
Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Konstruktivisme
Konvensional Rerata Prestasi
Aktivitas Tinggi 34
30 76,62500
Aktivitas Sedang 45
39 65,19048
Aktivitas Rendah 24
36 52,43333
C. Analisis Data
1. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berkemampuan awal sama. Uji keseimbangan yang dilakukan dengan menggunakan uji-t.
Data yang akan diuji dari data nilai murni tes semester genap SMP pada kelas VIII. Hasil uji-t diperoleh, t
= - 0,79053 dan
hitung
960 ,
1
025 ,
= t
, sehingga H diterima. Hal ini berarti kedua kelompok berasal dari populasi yang
berkemampuan awal sama lihat Lampiran 12.
2. Uji Prasyarat a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas
dikenakan pada data prestasi belajar matematika dengan kelompok pendekatan pembelajaran dan kelompok aktivitas belajar siswa.
Statistik uji yang digunakan dalam uji normalitas adalah uji Liliefors hasil perhitungan dilihat pada Lampiran 19.
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kelompok
L
obs
L
kritik
Kesimpulan Eksperimen
0,07850 0,08730
Populasi normal Kontrol 0,08088
0,08646 Populasi
normal Aktivitas tinggi
0,08784 0,11075
Populasi normal Aktivitas sedang
0,08082 0,09667
Populasi normal Aktivitas rendah
0,09979 0,11438
Populasi normal
b. Uji homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
variansi-variansi dari populasi homogen. Statistik uji yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji Barlett. Dalam penelitian ini
dilakukan dua kali uji homogenitas, yaitu uji homogenitas untuk kelompok pembelajaran dan uji homogenitas untuk kelompok
aktivitas belajar siswa hasil perhitungan lihat Lampiran 20.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas. Kelompok
2 obs
χ
2 kritik
χ Kesimpulan
Pembelajaran 0,001602 3,841
Variansi homogen
Aktivitas Belajar 0,3004
5,991 Variansi homogen
D. Uji Hipotesis