Persamaan Ekspor Kopi Indonesia ke Thailand

5.1.2 Kinerja Ekspor Kopi Indonesia ke Pasar ASEAN Tahun 2002-2007

Hasil perhitungan CMSA ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN selama periode 2002-2007 diperlihatkan pada Tabel 9. Periode ini merupakan periode awal liberalisasi perdagangan ASEAN diberlakukan melalui skema Common Effective Preferential Tariffs - ASEAN Free Trade Area CEPT-AFTA. Dapat dilihat pada tabel bahwa pada periode ini, secara keseluruhan kinerja ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Nilai rata-rata pertumbuhan ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN pada periode ini sebesar 0.3935. Nilai ini meningkat dan lebih besar dibandingkan nilai rata-rata pertumbuhan ekspor kopi standar dunia yang hanya mencapai 0.2307. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN, walaupun pertumbuhannya masih fluktuatif setiap tahunnya. Tabel 7. Niai CMSA ekspor kopi Indonesia tahun 2002-2007 Sumber :Hasil olah data, 2014 Pada tahun 2002, berdasarkan hasil CMSA yang didapat, pertumbuhan kopi Indonesia menunjukkan hasil yang positif dengan nilai sebesar 0.2280. Nilai ini lebih besar dari pertumbuhan ekspor kopi dunia yang hanya sebesar 0.1510 ke pasar yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja ekspor kopi Indonesia lebih baik dari pada kinerja ekspor kopi dunia. Selain itu, dapat dilihat pula bahwa nilai parameter daya saing menunjukkan nilai sebesar 0.2770. Nilai ini positif dan terbesar dari nilai parameter lainnya. Hal ini menunjukkan pada tahun 2002 daya saing kopi Indonesia kuat dan efek daya saing merupakan kekuatan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekspor kopi Indonesia ke ASEAN, walaupun nilai parameter komposisi komoditi dan distribusi pasar menunjukkan nilai yang negatif. Parameter Tahun Rata- rata 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Pertumbuhan ekspor Indonesia 0.2280 0.0755 -0.0919 0.9773 0.3897 0.4649 0.3406 Pertumbuhan ekspor standar dunia 0.1510 0.1554 0.1612 0.3443 0.1545 0.4176 0.2307 Komposisi komoditi -0.1255 -0.0074 -0.0319 0.0769 0.0531 0.0143 -0.0034 Distribusi pasar -0.0745 -0.0604 0.4142 -0.1255 0.0013 -0.0773 0.0130 Daya saing 0.2770 -0.0122 -0.6355 0.6817 0.1808 0.1103 0.1004 Pada periode awal penerapan CEPT-AFTA kinerja ekspor kopi Indonesia menunjukkan kinerja yang kurang baik terjadi pada tahun 2003 dan 2004. Hal ini ditunjukkan nilai pertumbuhan ekspor Indonesia sebesar 0.0755 pada tahun 2003 dan sebesar -0.0919 pada tahun 2004. Penurunan kinerja ekspor diperkuat dengan nilai parameter daya saing yang negatif. Nilai yang negatif ini menunjukkan bahwa pada tahun tersebut daya saing ekspor kopi Indonesia di pasar ASEAN melemah. Hal ini dapat terjadi karena adanya penurunan produksi kopi Indonesia sehingga memungkinkan Indonesia tidak dapat memenuhi permintaan kopi ASEAN. Di sisi lain terdapat negara lain yang memasok kebutuhan kopi ASEAN dengan mutu dan harga yang lebih baik. Nilai parameter komposisi komoditi pada tahun 2003 dan 2004 ini juga menunjukkan nilai negatif. Kinerja ekspor kopi Indonesia pada periode 2002-2007 mulai membaik kembali pada tahun 2005. Hal ini dapat dilihat dari nilai pertumbuhan ekspornya yang positif dan lebih besar dari nilai pertumbuhan ekspor dunia, yaitu masing- masing 0.9773 pada tahun 2005, 0.3897 pada tahun 2006, dan 0.4649 pada tahun 2007. Nilai parameter komposisi komoditi juga menunjukkan nilai positif yang berarti produk kopi Indonesia cukup diminati pasar. Peningkatan kinerja ekspor juga didukung oleh nilai parameter daya saing yang juga positif, menunjukkan bahwa daya saing kopi Indonesia di pasar ASEAN menguat. Efek daya saing masih menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekspor kopi Indonesia di pasar ASEAN. Secara keseluruhan dapat dikatakan kinerja ekspor kopi Indonesia periode tahun 2002-2007 mengalami peningkatan kinerja daripada periode sebelumnya dimana efek daya saing menjadi sumber kekuatan utama pertumbuhan ekspor kopi Indonesia. Daya saing ekspor suatu komoditi menjadi faktor penting dalam menghadapi liberalisasi perdagangan. Hasil CMSA ini menunjukkan bahwa kopi Indonesia mampu bersaing di pasar ASEAN terhadap produk kopi dari negara pesaingnya.

5.1.3 Kinerja Ekspor Kopi Indonesia ke Pasar ASEAN Tahun 2008-2012

Kinerja ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN pada periode tahun 2008- 2012 secara keseluruhan kembali menunjukkan penurunan kinerja. Hal ini dapat