Persamaan Ekspor Kopi Indonesia ke Singapura

kopi dunia, termasuk Indonesia yang ditunjukkan oleh nilai yang negatif untuk parameter pertumbuhan ekspor pada tahun 1999 dan 2001. Selain itu, pada periode ini hasil perhitungan CMSA untuk masing-masing nilai parameter komposisi komoditi, distribusi pasar, dan daya saing menunjukkan nilai yang fluktuatif. Nilai parameter komposisi komoditi Indonesia menunjukkan nilai yang positif pada tahun 1998 dan 2000. Namun, pada tahun 2000 dapat dilihat pada tabel bahwa daya saing kopi Indonesia melemah dengan nilai sebesar -1.0368. Hal ini disebabkan karena munculnya Vietnam sebagai kompetitor kuat dalam memasok kopi ke pasar ASEAN. Pada tahun 2000 Vietnam berhasil meningkatkan produksi kopinya hingga mencapai 890 ribu ton, jauh lebih besar dari Indonesia yang hanya mencapai 419 ribu ton ICO, 2014. Dengan peningkatan produksi kopi yang besar tersebut, nilai ekspor kopi Vietnam ke ASEAN mencapai 56 juta US Dollar dengan nilai ekspor terbesar ke Singapura yaitu sebesar 41 juta US Dollar, sedangkan nilai ekspor kopi Indonesia hanya mencapai 28 juta US Dollar. Hal ini mencerminkan turunnya pangsa pasar ekspor kopi Indonesia. Nilai distribusi pasar yang menunjukkan nilai -0.1072 mengindikasikan adanya penurunan permintaan terhadap kopi Indonesia. Sumber : UNCOMTRADE, 2014 Gambar 8. Nilai ekspor kopi Indonesia dan Vietnam tahun 1997-2001 1997 1998 1999 2000 2001 Indonesia 24,809,778 36,986,747 37,279,978 28,642,597 13,781,333 Vietnam 48,883,044 26,834,547 21,711,102 56,911,000 20,749,286 - 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 N ila i E k sp o r U S D o lla r

5.1.2 Kinerja Ekspor Kopi Indonesia ke Pasar ASEAN Tahun 2002-2007

Hasil perhitungan CMSA ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN selama periode 2002-2007 diperlihatkan pada Tabel 9. Periode ini merupakan periode awal liberalisasi perdagangan ASEAN diberlakukan melalui skema Common Effective Preferential Tariffs - ASEAN Free Trade Area CEPT-AFTA. Dapat dilihat pada tabel bahwa pada periode ini, secara keseluruhan kinerja ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Nilai rata-rata pertumbuhan ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN pada periode ini sebesar 0.3935. Nilai ini meningkat dan lebih besar dibandingkan nilai rata-rata pertumbuhan ekspor kopi standar dunia yang hanya mencapai 0.2307. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN, walaupun pertumbuhannya masih fluktuatif setiap tahunnya. Tabel 7. Niai CMSA ekspor kopi Indonesia tahun 2002-2007 Sumber :Hasil olah data, 2014 Pada tahun 2002, berdasarkan hasil CMSA yang didapat, pertumbuhan kopi Indonesia menunjukkan hasil yang positif dengan nilai sebesar 0.2280. Nilai ini lebih besar dari pertumbuhan ekspor kopi dunia yang hanya sebesar 0.1510 ke pasar yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja ekspor kopi Indonesia lebih baik dari pada kinerja ekspor kopi dunia. Selain itu, dapat dilihat pula bahwa nilai parameter daya saing menunjukkan nilai sebesar 0.2770. Nilai ini positif dan terbesar dari nilai parameter lainnya. Hal ini menunjukkan pada tahun 2002 daya saing kopi Indonesia kuat dan efek daya saing merupakan kekuatan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekspor kopi Indonesia ke ASEAN, walaupun nilai parameter komposisi komoditi dan distribusi pasar menunjukkan nilai yang negatif. Parameter Tahun Rata- rata 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Pertumbuhan ekspor Indonesia 0.2280 0.0755 -0.0919 0.9773 0.3897 0.4649 0.3406 Pertumbuhan ekspor standar dunia 0.1510 0.1554 0.1612 0.3443 0.1545 0.4176 0.2307 Komposisi komoditi -0.1255 -0.0074 -0.0319 0.0769 0.0531 0.0143 -0.0034 Distribusi pasar -0.0745 -0.0604 0.4142 -0.1255 0.0013 -0.0773 0.0130 Daya saing 0.2770 -0.0122 -0.6355 0.6817 0.1808 0.1103 0.1004