Kebijakan Ekspor Kopi Indonesia

19 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Tujuan Metode Hasil 5. Peneliti : Nugroho, A 2013 Judul : Analisis Faktor- Faktor yang Memengaruhi Ekspor Kopi Indonesia ke Wilayah ASEAN dan China dalam Skema Early Harvest Programme 1.Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor kopi Indonesia ke Cina dan beberapa Negara ASEAN dalam skema Early Harvest Programme EHP pada kesepakatan ACFTA. 2.Mengidentifikasi dampak pemberlakuan EHP terhadap penawaran ekspor kopi Indonesia. 1. Regresi Data Panel dengan Metode Fixed Effect 1.Variabel harga riil kopi internasional, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, produksi kopi Indonesia, dan dummy EHP berpengaruh positif terhadap ekspor kopi Indonesia ke Cina dan ASEAN. 2. Sedangkan PDB per kapita dan harga riil domestik berpengaruh negatif terhadap ekspor kopi Indonesia. 3. Kebijakan EHP berpengaruh positif terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Cina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura. 6. Peneliti: Durrant, A 2013 Judul: Dampak ACFTA terhadap Ekspor Minyak Sawit ke Cina 1. Membandingkan keunggulan komparatif minyak sawit Indonesia di dunia sebelum dan sesudah ACFTA 2. Mengestimasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor minyak sawit Indonesia ke Cina. 3. Meramalkan dampak penghapusan tarif minyak sawit dalam kesepakatan ACFTA terhadap ekspor minyak sawit Indonesia ke Cina dan perubahan surplus produsennya. 1. Revealed Comparative Advantage RCA 2. Model Persamaan Simultan dengan Metode 2SLS 3. Simulasi Peramalan 1. Ekspor minyak sawit Indonesia ke Cina dipengaruhi secara nyata oleh harga riil ekspor minyak sawit Indonesia ke Cina produksi minyak sawit Indonesia, dan lag nilai tukar rupiah terhadap USD. 2. Penghapusan tarif minyak sawit dalam kesepakatan ACFTA menyebabkan jumlah ekspor minyak sawit Indonesia ke Cina dan surplus pengekspor minyak sawit Indonesia mengalami peningkatan. 19

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang, jasa, dan faktor produksi yang melintasi batas negara. Sejak diperkenalkan oleh David Ricardo pada abad ke-19, teori ekonomi internasional semakin menjadi perhatian para ekonom maupun para pelaku usaha. Menurut Gonarsyah 1987 dalam Siregar 2008, menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mendorong timbulnya perdagangan ekspor-impor antar bangsa, yaitu : 1 keinginan untuk memperluas komoditi ekspor, 2 memperbesar penerimaan devisa bagi kegiatan pembangunan, 3 adanya perbedaan penawaran dan permintaan antar negara, 4 ketidakmampuan suatu negara dalam menyediakan kebutuhan masyarakatnya dan 5 adanya perbedaan biaya relatif dalam menghasilkan komoditi tertentu. Perdagangan antar negara terjadi karena adanya perbedaan harga barang komoditi di berbagai negara. Perbedaan harga barang inilah yang menentukan keputusan negara untuk menjual barang ke negara lain ketika harga di negara tersebut lebih rendah, atau membeli ketika harga di negara tersebut lebih tinggi. Dengan demikian, salah satu atau kedua negara yang saling terlibat akan memperoleh manfaat dari perdagangan tersebut gains from trade. Terjadinya perdagangan antara dua negara dapat dijelaskan pada Gambar 5. Diasumsikan hanya terdapat dua negara, yaitu negara A dan negara B kedua negara merupakan negara besar atau gabungan dari negara eksportir maupun importir dunia, satu komoditi yang diperdagangkan, dan pasar dalam keadaan persaingan sempurna. Gambar 6a menggambarkan situasi permintaan D dan penawaran S di negara A, dimana negara A memiliki keunggulan komparatif sehingga harga domestik di negara A P A lebih rendah. Gambar 5c menunjukkan situasi pasar di negara B dimana harga domestik P B lebih tinggi daripada P A . Perbedaan harga komoditi pada kedua negara mendorong negara A untuk mengekspor barangnya ke negara B, dan negara B mengimpor barang dari negara A. Kurva penawaran ekspor negara A ES ditunjukkan oleh Gambar 5b yang P A Q Q Q Q c Q p q c q p Q e P W P B S A D A P W Negara A Pasar Dunia Negara B P P W ES ED D B S B P P a b c diturunkan dari Gambar 5a. Kurva ES memiliki kemiringan positif yang dimulai dari tingkat harga domestik negara A P A . Sedangkan kurva permintaan impor B ED memiliki kemiringan negatif yang dimulai dari tingkat harga domestik negara B P B . Kedua kurva ES dan ED menentukan tingkat harga dunia yang terjadi, yaitu P W . Pada harga dunia P W , di negara terjadi kelebihan penawaran sebesar q p -q c , sedangkan di negara B terjadi kelebihan permintaan sebesar Q c -Q p . Dengan demikian, hal ini menyebabkan adanya transfer produk dari negara A ke negara B sejumlah q p -q c =Q c -Q p =Q e . Sumber : Tweeten 1992 Gambar 5. Perdagangan antar dua negara Harga yang terjadi di pasar internasional merupakan harga keseimbangan antara penawaran dan permintaan dunia Gambar 5b. Perubahan dalam produksi dunia akan mempengaruhi penawaran dunia, sedangkan perubahan dalam konsumsi dunia akan mempengaruhi permintaan dunia. Kedua perubahan tersebut akan mempengaruhi harga dunia. Keterlibatan suatu negara dalam perdagangan internasional akan mempengaruhi kinerja negara tersebut terutama kinerja pada jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh karena perdagangan internasional dapat membuka saluran komunikasi yang akan memfasilitasi penyebaran informasi teknis lainnya Pratomo, 2007. Selain itu, persaingan antar negara dalam perdagangan internasional akan mendorong negara untuk terus melakukan inovasi, baik ide