ASEAN Free Trade Area AFTA

P A Q Q Q Q c Q p q c q p Q e P W P B S A D A P W Negara A Pasar Dunia Negara B P P W ES ED D B S B P P a b c diturunkan dari Gambar 5a. Kurva ES memiliki kemiringan positif yang dimulai dari tingkat harga domestik negara A P A . Sedangkan kurva permintaan impor B ED memiliki kemiringan negatif yang dimulai dari tingkat harga domestik negara B P B . Kedua kurva ES dan ED menentukan tingkat harga dunia yang terjadi, yaitu P W . Pada harga dunia P W , di negara terjadi kelebihan penawaran sebesar q p -q c , sedangkan di negara B terjadi kelebihan permintaan sebesar Q c -Q p . Dengan demikian, hal ini menyebabkan adanya transfer produk dari negara A ke negara B sejumlah q p -q c =Q c -Q p =Q e . Sumber : Tweeten 1992 Gambar 5. Perdagangan antar dua negara Harga yang terjadi di pasar internasional merupakan harga keseimbangan antara penawaran dan permintaan dunia Gambar 5b. Perubahan dalam produksi dunia akan mempengaruhi penawaran dunia, sedangkan perubahan dalam konsumsi dunia akan mempengaruhi permintaan dunia. Kedua perubahan tersebut akan mempengaruhi harga dunia. Keterlibatan suatu negara dalam perdagangan internasional akan mempengaruhi kinerja negara tersebut terutama kinerja pada jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh karena perdagangan internasional dapat membuka saluran komunikasi yang akan memfasilitasi penyebaran informasi teknis lainnya Pratomo, 2007. Selain itu, persaingan antar negara dalam perdagangan internasional akan mendorong negara untuk terus melakukan inovasi, baik ide maupun teknologi yang digunakan, dan melakukan spealisasi produksi yang akan mempengaruhi pertumbuhan output suatu negara.

3.1.2 Liberalisasi Perdagangan dan Daya Saing

Dalam dunia perdagangan terdapat dua perdebatan dalam melakukan perdagangan yaitu apakah sebaiknya suatu negara mengikuti perdagang bebas atau melakukan proteksi dalam memperdagangkan produknya. Suatu negara secara teoritis dapat memilih kebijakan perdagangan “laissez faire” dimana tukar- menukar komoditi antar negara sama sekali tidak terhambat free trade atau justru menciptakan segala macam aturan yang mematikan semua insentif untuk melakukan perdagangan antar negara yang biasa disebut autarki Pratomo, 2007. Namun pada dasarnya, dalam prakteknya tidak ada satu negara pun yang menerapkan kebijakan-kebijakan proteksi ekstrem tersebut. Biasanya kebijakan- kebijakan perdagangan dilakukan dengan pertimbangan kedua prinsip tersebut. Perdagangan bebas memungkinkan sumberdaya dapat digunakan dengan efisien dan menciptakan kemakmuran bagi banyak orang Hovey dan Rehmke, 2009. Hambatan perdagangan yang umum dilakukan adalah salah satunya dengan pemberlakuan tarif impor. Tarif impor adalah pajak yang dikenakan untuk suatu komoditi yang di impor oleh suatu negara. Dampak pemberlakuan tarif impor dapat dilihat pada Gambar 6. Sumber : Tweeten, 1992 Gambar 6. Ilustrasi dampak pemberlakuan tarif impor S B ED-t ED D B ES Q Q P Q Pw’ Pw Pw+t S A D A Negara A importir Pasar dunia Negara B eksportir P P Q Qe q p q p’ q c’ q c Q p Q c Q c’ Q p’