Uji Statistik-t Pengujian Model

dilihat dari nilai rata-rata pertumbuhan ekspor Indonesia yang lebih kecil daripada nilai pertumbuhan ekspor kopi dunia. Nilai rata-rata pertumbuhan ekspor kopi Indonesia sebesar 0.1919, sedangkan nilai rata-rata pertumbuhan ekspor kopi dunia mencapai 0.2085. Pertumbuhan ekspor pada periode ini masih menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif. Tabel 8. Nilai CMSA ekspor kopi Indonesia tahun 2008-2012 Sumber : Hasil olah data, 2014 Pada tahun 2008, nilai pertumbuhan ekspor Indonesia 0.1053 dan jauh dibawah pertumbuhan ekspor kopi dunia yang bernilai sebesar 0.4313. Hal ini menunjukkan kinerja terburuk pada periode ini. Berdasarkan nilai perameter lainnya nilai parameter komposisi komoditi yang juga menunjukkan nilai yang negatif sebesar -0.0221, menunjukkan produk kopi Indonesia kurang diminati pasar. Daya saing kopi Indonesia tidak menunjukkan daya saing yang kuat dengan nilai sebesar -0.2231. Pada tahun 2009 harga kopi dunia mengalami penurunan, hal ini berpengaruh pada harga ekspor kopi Indonesia di pasar ASEAN yang juga mengalami penurunan. Penurunan harga kopi dunia membuat nilai ekspor kopi baik Indonesia maupun dunia mengalami penurunan walaupun volume ekspor cenderung mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada tabel, nilai pertumbuhan ekspor kopi Indonesia dan dunia bernilai negatif yaitu sebesar -0.0336 dan -0.2503. Walaupun demikian nilai pertumbuhan ekspor kopi Indonesia masih lebih besar daripada nilai pertumbuhan ekspor kopi dunia. Nilai parameter daya saing menunjukkan penguatan daya saing kopi Indonesia dan nilai distribusi pasar menunjukkan pertumbuhan permintaan kopi Indonesia di ASEAN yang positif. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja ekspor kopi Indonesia. Selanjutnya, kinerja ekspor kopi Indonesia kembali menunjukkan penurunan pada tahun 2010 dan 2011, dimana nilai pertumbuhan ekspor kopi Indonesia lebih Parameter Tahun Rata-rata 2008 2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan ekspor Indonesia 0.1053 -0.0336 -0.1132 0.4633 0.5377 0.1919 Pertumbuhan ekspor standar dunia 0.4313 -0.2503 0.1758 0.5069 0.1787 0.2085 Komposisi komoditi -0.0221 -0.0255 0.0024 0.0344 -0.0012 0.0064 Distribusi pasar -0.1250 0.1286 -0.0050 0.0584 -0.0996 -0.0085 Daya saing -0.2231 0.1136 -0.2864 -0.1364 0.4598 -0.0145 rendah dari pada nilai pertumbuhan ekspor kopi dunia ke pasar ASEAN. Nilai parameter daya saing juga menunjukkan kekuatan daya saing kopi Indonesia yang melemah. Namun, pada tahun 2012 pertumbuhan ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN kembali meningkat, didukung dengan penguatan daya saing kopi Indonesia dengan nilai parameter sebesar 0.4598. 5.2 Ekspor Kopi Indonesia ke Pasar ASEAN dalam Skema CEPT-AFTA 5.2.1. Pengujian Asumsi dan Kriteria Ekonometrika Persamaan Ekspor Kopi Indonesia ke Pasar ASEAN 1. Hasil Dugaan Persamaan Ekspor Kopi Indonesia ke Malaysia Pada persamaan ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, variabel independen yang digunakan meliputi harga riil ekspor kopi Indonesia ke Malaysia HRXKIM t , pendapatan perkapita Malaysia PDBM t , nilai tukar riil Indonesia NTRI t , dummy AFTA DAFTA, dan volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia tahun sebelumnya XKIM t-1 . NIlai koefisien determinasi R 2 menunjukkan sebesar 92.7 persen, yang berarti 92.7 persen perubahan volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen dalam persamaan, sedangkan 7.3 persen diterangkan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan. Tabel 9. Hasil dugaan persamaan ekspor kopi Indonesia ke Malaysia Notasi Keterangan Parameter Dugaan Prob- t VIF E. Jk Pendek E. Jk Panjang A Intersep -9257 0.052 HRXKIM Harga riil ekspor kopi Indonesia ke Malaysia 0.136 0.902 2.12 0.02 0.10 PDBM Pendapatan per kapita Malaysia 2.342 0.040 5.07 1.32 6.06 NTRI Nilai tukar riil Indonesia 0.050 0.805 1.92 0.06 0.26 DAFTA Dummy AFTA -1143 0.560 4.89 XKIMt-1 Ekspor kopi Indonesia ke Malaysia tahun sebelumnya 0.782 0.000 2.66 R 2 = 92.7 Prob F-statistik = 0.000 Durbin h Dh = -1.26 Sumber : Hasil olah data, 2014