Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

Selanjutnya, pada tahun 2004, total ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Volume ekspor mencapai titik tertinggi pada tahun 2009 sebelum turun kembali dengan total ekspor kopi Indonesia ke ASEAN sebesar 45 ribu ton. Pada tahun 2010 dan 2011 ekspor kopi Indonesia ke ASEAN kembali mengalami penurunan yaitu hanya mencapai 39 ribu ton, kemudian turun kembali menjadi 37 ribu ton. Namun pada tahun 2012 ekpor kopi Indonesia kembali mengalami peningkatan hingga mencapai angka 55 ribu ton. Sumber : UNCOMTRADE, 2014 Gambar 4. Perkembangan total volume ekspor kopi Indonesia ke ASEAN tahun 1990-2012

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai referensi penelitian ini dibagi menjadi tiga aspek. Aspek pertama adalah penelitian terdahulu mengenai kinerja ekspor menggunakan metode Constant Market Share Analysis yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur kinerja ekspor kopi Indonesia di pasar ASEAN. Aspek kedua adalah penelitian terdahulu yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor kopi. Penelitian-penelitian terdahulu mengenai hal ini, penulis gunakan sebagai referensi untuk membangun model persamaan. Aspek yang ketiga adalah penelitian terdahulu mengenai dampak liberalisasi perdagangan terhadap perdagangan komoditi pertanian Indonesia. Penelitian terdahulu mengenai daya saing ekspor menggunakan metode Constant Market Share Analysis sebelumnya telah dilakukan oleh Hadi dan - 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 19 90 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 Mardianto 2004 dan Paskah 2009. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hadi dan Mardianto 2004 menunjukkan bahwa kinerja ekspor produk pertanian Indonesia ke kawasan ASEAN terbaik terjadi pada tahun 1997-1999 namun melemah pada periode 1999-2001. Hasil penelitian Paskah 2009 menunjukkan bahwa komoditi kelapa Indonesia memiliki keunggulan komparatif selama periode 2004-2008 dan Cina merupakan pasar paling kompetitif bagi pasar tujuan ekspor kelapa Indonesia. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada komoditi yang diteliti yaitu kopi. Adapun kesamaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah metode yang digunakan untuk menganalisis kinerja ekspor. Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi telah dilakukan oleh Siregar 2008 dan Saputra 2010. Secara umum, hasil penelitian Siregar 2008 menunjukkan bahwa ekspor kopi Indonesia ke beberapa negara tujuan ekspor utama dipengaruhi oleh PDB per kapita negara tujuan, nilai tukar rupiah, konsumsi domestik kopi, harga ekspor kopi, dan ekspor kopi tahun sebelumnya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Saputra 2010 ekspor kopi Robusta Indonesia tidak dipengaruhi oleh harga ekspor kopi dan harga domestik kopi dimana harga ekspor kopi dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia dan lag ekspor kopi Indonesia. Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya akan digunakan dalam penelitian ini, namun pada penelitian ini digunakan variabel dummy kebijakan perdagangan yaitu dummy CEPT-AFTA yang tidak terdapat pada penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu mengenai dampak liberalisasi perdagangan telah dilakukan oleh Nugroho 2013 dan Durrant 2013. Nugroho 2013 menganalisis pengaruh penerapan kebijakan Early Harvest Programme EHP terhadap ekspor kopi Indonesia ke ASEAN dan Cina , sedangkan Durrant 2013 menganalisis dampak penghapusan tarif impor terhadap ekspor minyak sawit Indonesia ke Cina pada kesepakatan ASEAN-China Free Trade Area ACFTA. Penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan kesepakatan CEPT-AFTA terhadap ekspor kopi Indonesia di pasar ASEAN. Hasil kedua penelitian menunjukkan bahwa penghapusan hambatan perdagangan, yaitu penerapan EHP dan penurunan tarif pada ACFTA berpengaruh positif terhadap ekspor kedua komoditii. 17 Tabel 5. Matriks penelitian terdahulu No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Tujuan Metode Hasil Penelitian 1. Peneliti : Hadi dan Mardianto 2004 Judul: Analisis Komparasi Daya Saing Produk Ekspor Pertanian antar Negara ASEAN dalam Era Perdagangan Bebas AFTA 1. Melakukan analisis komparasi antar negara ASEAN yang menyangkut pertumbuhan ekspor produk pertanian serta efek komposisi produk, distribusi pasar, dan daya saing terhadap ekspor produk pertanian ke kawasan ASEAN. 1. Constant Market Share Analysis CMSA 1. Pertumbuhan ekspor Indonesia ke kawasan ASEAN selama periode 1997-1999 adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN, bahkan lebih tinggi daripada pertumbuhan ekspor dunia ke kawasan yang sama, sedangkan pada periode 1999- 2001 menurun dan lebih rendah dibanding Thailand, Filipina, dan dunia. 2. Komposisi produk ekspor Indonesia adalah yang terbaik di antara negara-negara ASEAN, walaupun melemah pada periode 1999-2001 dibanding 1997- 1999. 3. Daya saing ekspor Indonesia pada periode 1997- 1999 paling kuat di antara negara-negara ASEAN, tetapi pada periode 1999-2001 melemah dan kalah dari Filipina dan Thailand. 2. Peneliti : Paskah, SL 2009 Judul: An Analysis of Indonesia’s Export Competitiveness in Coconuts 1. Manganalisis daya saing ekspor komoditi kelapa Indonesia 1. Revealed Comparative Advantage RCA 2. Constant Market Share Analysis CMSA 1. Dengan menggunakan metode RCA, hasil penilitian menunjukkan bahwa komoditi kelapa Indonesia secara keseluruhan memiliki keunggulan komparatif selama periode tahun 2004-2008. 2. Dengan menggunakan metode CMSA, hasil penelitian menunjukkan bahwa Cina merupakan pasar tujuan paling kompetitif untuk komoditi kelapa Indonesia dimana terdapat 10 produk yang memiliki nilai positif pada nilai efek daya saing. 17 18 66 No. Nama Peneliti TahunJudul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Hasil Penelitian 3. Peneliti: Siregar, SV 2008 Judul: Produksi, Konsumsi, Harga, dan Ekspor Kopi Indonesia ke Negara Tujuan Ekspor Utama di Asia, Amerika, dan Eropa 1. Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi produksi, konsumsi, harga domestik kopi Indonesia. 2. Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi ke Negara tujuan utama di Asia, Amerika, dan Eropa 1. Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Ordinary Least Square OLS 1. Produksi kopi Indonesia dipengaruhi oleh produksi kopi tahun sebelumnya, Konsumsi domestik kopi Indonesia dipengaruhi harga domestik riil Indonesia. 2. Ekspor kopi Indonesia ke Jepang dipengaruhi oleh harga ekspor kopi , konsumsi domestik kopi, dan PDB per kapita Jepang. Ekspor kopi Indonesi adi Singapura dipengaruhi oleh harga ekspor kopi. 3. Ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat dipengaruhi oleh PDB Amerika Serikat dan volume ekspor sebelumya. 4. Ekspor kopi Indonesia ke Jerman dipengaruhi oleh harga ekspor kopi, konsumsi domestik Indonesia, GDP per kapita Jerman, dan nilai tukar rupiah. Ekspor kopi Indonesia ke Inggris dipengaruhi oleh harga ekspor kopi, nilai tukar rupiah, dan volume ekspor sebelumnya. Ekspor kopi Indonesia ke Italia dipengaruhi oleh nilai tuker rupiah terhadap Euro. 4. Peneliti : Saputra, M 2010 Judul : Analisis Respon Produksi, Permintaan Domestik, dan Penawaran Ekspor Kopi Robusta Indonesia 1. Menganalisis respon produksi kopi Robusta terhadap harga 2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi domestik kopi Robusta 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor kopi 1. Model Persamaan Simultan dengan Metode 2SLS 1. Peningkatan produksi kopi lebih disebabkan oleh adanya penambahan luas areal, harga domestik dan kondisi perekonomian Indonesia. 2. Peningkatan konsumsi domestik dipengaruhi oleh populasi dan peningkatan harga kakao. 3. Harga ekspor kopi dan harga domestik kopi tidak mempengaruhi ekpor kopi Robusta Indonesia. Harga ekspor kopi dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia dan lag ekspor kopi. 18